9 Makanan Penyebab Jerawat yang Wajib Dihindari, Jaga Kesehatan Kulit Wajah
Merdeka.com - Jerawat adalah kondisi kulit umum yang memengaruhi hampir 10% populasi dunia. Banyak faktor yang berkontribusi pada perkembangan jerawat, termasuk produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat, dan peradangan. Hubungan antara diet dan jerawat telah menjadi kontroversi, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet dapat memainkan peran penting dalam kemunculan dan perkembangan jerawat.
Tidak dipungkiri bahwa diet sehat memiliki dampak positif pada semua organ tubuh, termasuk kulit. Dan ketika menyangkut jerawat, pepatah lama yang berbunyi "Anda adalah apa yang Anda makan" sangatlah berlaku.
"Dalam dekade terakhir, ada banyak penelitian ilmiah yang meyakinkan dan mengonfirmasi hubungan antara apa yang Anda makan dan bagaimana perilaku kulit Anda," jelas Whitney Bowe, M.D., profesor klinis dermatologi di Mount Sinai Medical Center.
-
Bagaimana makanan berdampak pada jerawat? Glukosa dalam karbohidrat sederhana seperti roti dan nasi cepat diurai menjadi gula, sehingga meningkatkan level insulin. Tingginya tingkat insulin memicu produksi sebum di permukaan kulit. Sebum inilah yang kemudian menutup pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat.
-
Makanan apa yang bisa memicu jerawat? Makanan dengan kandungan gula atau lemak tinggi bisa meningkatkan risiko jerawat hingga 54%.
-
Apa penyebab utama jerawat? Jerawat muncul akibat pori-pori kulit yang tersumbat oleh kelebihan minyak, sel-sel kulit mati, atau bakteri.
-
Buah apa yang paling sering menyebabkan jerawat? Buah yang menyebabkan jerawat pertama adalah pisang.
-
Apa saja penyebab jerawat? Penyebab jerawat sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Faktor Hormonal Salah satu penyebab utama timbulnya jerawat adalah perubahan hormon dalam tubuh.
Berikut adalah 9 jenis makanan penyebab jerawat yang harus Anda waspadai. Sebaiknya, hindari untuk mengonsumsi makanan-makanan ini terutama jika Anda memiliki jenis kulit yang rawan terserang jerawat.
1. Buah Kering
Jenis makanan penyebab jerawat yang pertama adalah buah kering. Buah selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang sehat. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk varietas buah kering. Buah kering adalah karbohidrat olahan yang tinggi pada indeks glikemik. Ini menyebabkan lonjakan dramatis dalam gula darah dan peningkatan selanjutnya dalam kadar insulin.
Buah kering mengarah ke kaskade hormon yang dapat meningkatkan produksi minyak dan memicu timbulnya jerawat. Sebaiknya, pilihlah buah-buahan yang masih segar untuk dikonsumsi apabila Anda memiliki jenis kulit berjerawat.
2. Susu Skim
Jenis makanan penyebab jerawat yang kedua adalah susu skim. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang secara teratur mengonsumsi susu memiliki kemungkinan empat kali lebih besar terserang jerawat daripada mereka yang tidak mengonsumsi susu. Hal ini dikarenakan hormon dalam susu dianggap membuat kulit Anda menjadi kusut.
Susu skim memiliki efek yang lebih buruk daripada susu murni atau susu rendah lemak, menurut American Academy of Dermatology. Hal ini berhubungan dengan berbagai protein yang ditemukan dalam skim. Pilihlah pengganti susu seperti nasi, almond, atau kelapa.
3. Bubuk Protein Whey
©Shutterstock
Jenis makanan penyebab jerawat yang ketiga adalah bubuk protein whey. Berhubungan dengan poin tentang susu skim, bubuk protein whey adalah salah satu penyebab jerawat yang paling harus dihindari karena ia terdapat dalam bentuk murni dan terkonsentrasi.
Bubuk protein vegan atau kacang polong adalah pilihan yang lebih baik untuk smoothie pasca-olahraga Anda. Dan pastikan untuk memindai bahan-bahan pada camilan favorit Anda atau bar pengganti makanan juga; protein whey adalah aditif yang umum di dalamnya.
4. Lemak Trans
Jenis makanan penyebab jerawat yang ke empat adalah lemak trans. Lemak trans adalah lemak tidak baik yang biasanya berasal dari minyak sayur terhidrogenasi parsial, bahan umum dalam banyak makanan olahan mulai dari kue sampai keripik hingga campuran kue.
Pastikan untuk memeriksa kandungan bahan pada apa pun yang dikemas untuk memastikan bahwa Anda menghindari lemak trans. Sama seperti kemampuannya untuk menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di jantung, lemak trans juga menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil di kulit. Belum lagi, lemak trans juga memicu peradangan, yang dapat memperburuk jerawat.
Namun, jangan serta merta menghilangkan semua konsumsi lemak. Asam lemak tak jenuh ganda, omega-3 sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Minyak biji rami, kenari, dan biji chia adalah sumber yang baik.
5. Kerang
©Pixabay
Jenis makanan penyebab jerawat yang kelima adalah kerang. Lebih khusus, makanan yang menyebabkan jerawat termasuk udang dan lobster, yang keduanya mengandung yodium tinggi. Walaupun mineral esensial bermanfaat bagi kesehatan dan kulit, mineral ini dapat memicu jerawat pada orang yang memiliki kepekaan terhadapnya.
6. Susu Cokelat
Jenis makanan penyebab jerawat yang keenam adalah susu cokelat. Susu cokelat dapat menyebabkan jerawat karena membuat trifecta dari beberapa pemicu yang paling umum seperti gula rafinasi, susu, dan sering lemak trans.
Sebagai alternatif, Anda dapat memilih cokelat hitam, dibuat dengan setidaknya 70 persen kakao untuk menghindari hal-hal buruk dan mendapatkan dorongan antioksidan.
7. Jus
©Shutterstock
Jenis makanan penyebab jerawat yang ketujuh adalah jus. Jus dalam botol, bahkan jenis segar yang menurut Anda baik untuk kulit, bisa menjadi pemicu utama breakout dan kemunculan jerawat.
Jus buah-buahan sebagian besar tinggi akan gula tanpa serat. Mengonsumsinya dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang memicu peningkatan produksi sebum dan peradangan. Sebaiknya, makanlah buah utuh atau pilih jus berbasis sayuran.
8. Daging Non-Organik
Jenis makanan penyebab jerawat yang kedelapan adalah daging non-organik. Sebenarnya, bukan daging itu sendiri yang menjadi masalah, melainkan fakta bahwa unggas, daging sapi, dan babi dapat mengandung antibiotik tingkat tinggi, yang sengaja diberikan kepada hewan untuk menjaga mereka tetap sehat.
Paparan antibiotik jangka panjang yang terus-menerus dapat menyebabkan resistensi dan mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan buruk di tubuh. Makanlah daging organik atau bebas antibiotik dan pertimbangkan untuk memasukkan sumber probiotik (makanan fermentasi, yogurt) untuk membantu meningkatkan kadar bakteri baik di dalam tubuh Anda.
9. Koktail Beralkohol
Jenis makanan pemicu jerawat yang kesembilan adalah koktail beralkohol. Margarita, mojito, dan minuman campuran lainnya sarat dengan gula. Dan alkohol adalah diuretik yang dapat menyebabkan kulit dehidrasi.
Ketika kulit kering, ia dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Jika Anda tetap ingin minum minuman beralkohol, anggur merah adalah pilihan yang terbaik. Anggur merah mengandung antioksidan resveratrol dan penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan ini sangat bermanfaat untuk kulit berjerawat. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memahami perbedaan antara fakta dan mitos sangat penting agar bisa menangani jerawat dengan benar.
Baca SelengkapnyaProduk olahan susu dan fast food bisa bikin jerawat makin parah, sementara probiotik seperti tapai dan tempe bagus untuk dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaDoa menjadi salah satu cara untuk mencari ketenangan batin dan berharap kesembuhan dari jerawat.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaBegitu banyak mitos-mitos tentang jerawat yang berseliweran, sehingga penting untuk melacak kebenarannya.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat batu di dagu biasanya karena faktor perubahan hormon dan kebiasaan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaBanyak yang percaya bahwa mengonsumsi kacang dapat memicu jerawat. Benarkah demikian?
Baca SelengkapnyaKebiasaan pola makan yang kurang sehat bisa menjadi salah satu penyebab utama penuaan dini pada kulit.
Baca SelengkapnyaJerawat merupakan masalah kulit yang sering dihadapi banyak orang, dan sering kali dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pola makan.
Baca SelengkapnyaJerawat bukan hanya masalah kulit yang mengganggu penampilan, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaJerawat masih sering terjadi meski sudah melewati masa pubertas remaja.
Baca SelengkapnyaTernyata jerawat juga memiliki mitos-mitos terkait tempat kemunculannya.
Baca Selengkapnya