Dulu Diremehkan, Ini Kisah Guru SD Surabaya Jadi Wasit Perempuan di Olimpiade Tokyo
Merdeka.com - Qomarul Lailiah, salah satu wasit perempuan di ajang Olimpiade Tokyo 2020 mengaku sempat tak tertarik menjadi wasit lantaran tidak memahami olahraga badminton. Seiring berjalannya waktu dan pengetahuan yang didapat, guru SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya menjadi tertarik mencoba ikut pelatihan dan ujian tingkat provinsi.
Dalam ujian tersebut, perempuan yang akrab disapa Lia itu dinyatakan lulus. Namun, kelulusan itu tak serta merta menjadikannya sebagai wasit profesional.
"Sampai para pemain berteriak kok begitu wasitnya. Ada yang bilang, ini wasit lulusan mana harus sekolah wasit lagi. Lalu dengan tetap optimistis, saya terus belajar hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Buku itu memuat segala aturan dan instruksi dalam Bahasa Inggris," tuturnya.
-
Mengapa Olimpiade wanita diadakan? Karena tidak diikutsertakan dalam perlombaan ini, para perempuan Yunani kuno menggelar olimpiade sendiri, seperti tertulis dalam teks kuno Yunani.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa yang kecewa dengan keputusan Wasit? Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong, memberikan pernyataan. Ia melakukannya tanpa didampingi pemain, seperti yang terlihat dalam video yang dirilis oleh situs resmi PSSI. Shin menyampaikan protes dan kekecewaannya dengan tegas.
-
Siapa wasit pada pertandingan Indonesia vs Qatar ? Nasrullo Kabirov menjadi sorotan setelah memimpin pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 dan Qatar di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar, pada hari Senin (15/4/2024) kemarin.
-
Kenapa Greysia Polii mau jadi ketua komisi atlet BWF? “Ini adalah tugas yang mulia, bulu tangkis sudah membesarkan nama saya dan saya melakukannya (menjadi ketua komisi atlet) dengan sukarela.
-
Siapa atlet bulutangkis Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade Tokyo? Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Momen pengambilan sumpah dan janji PNS ini dihadiri oleh para atlet bulutangkis Indonesia. Salah satunya, tampak Apriyani Rahayu yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo.
Terus Berjuang
Komentar pahit tersebut membuat Lia semakin mantap. Ia berjuang mengikuti ujian nasional di berbagai ajang. Usaha ibu dua anak itu tak sia-sia, di dunia perwasitan namanya kian melejit. Meski demikian, ia tak melupakan kewajibannya sebagai pendidik mata pelajaran Bahasa Inggris di SD.
Ia menceritakan, seluruh ilmu yang diperolehnya juga diimplementasikan di sekolah tempatnya mengajar, yakni dengan melatih para siswa selalu disiplin, percaya diri, dan pantang menyerah.
Kunci Kesuksesan
Lihat postingan ini di InstagramMenurut perempuan kelahiran 1977 itu, disiplin, percaya diri, dan pantang menyerah ialah kunci meraih kesuksesan. Jika seseorang menerapkan tiga hal tersebut, maka ia lebih mudah mencapai banyak hal yang dicita-citakan. Lia pun mengajarkan hal ini kepada anak didiknya sedini mungkin.
"Kalau kamu ingin berhasil nak, disiplin nomor satu. Saya ajarkan mereka jadi the real bonek, jadi bonek sejati itu bukan kalau kalah main itu sakit hati terus berantem. Tetapi keberanian yang kita butuhkan. Nah bahasa asing itu butuh keberanian karena bahasa itu kebiasaan. Saya ajarkan ke mereka itu 'wani' (berani) berbicara Inggris," ungkapnya, dikutip dari liputan6.com (9/8/2021).
Bikin Bangga
Lia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang memberinya kesempatan.
"Terima kasih juga untuk Kepala Sekolah SDN Sawunggaling 1 Bu Sri Kis Untari dan semua pihak," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya M. Aries Hilmi mengaku bangga atas terpilihnya Qomarul Lailah menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Menurutnya, pengalaman Lia dapat menumbuhkan semangat baru bagi guru maupun pelajar di Kota Pahlawan.
"Jadi memang luar biasa ada guru kita yang menjadi wasit di event internasional. Semangat inilah yang kita harapkan dan mampu mewarnai guru-guru yang ada di Kota Pahlawan," ujar Aries.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui tekad dan keteguhan hati, ia berhasil mengatasi masa lalu kelamnya dan membuka lembaran baru yang penuh harapan dan prestasi.
Baca SelengkapnyaBerikut potret atlet badminton Indonesia yang pernah dibikin kesal karena kata-kata sang guru SMA.
Baca SelengkapnyaTunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani tak mampu menutupi kekecewaannya setelah tersingkir di 16 besar Indonesia Masters 2024 dengan skor 20-22 dan 16-21.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menjadi dosen, ia justru memilih menjadi guru SD di salah satu sekolah negeri.
Baca SelengkapnyaNagita Slavina temu kangen dengan sekolah SD-nya dulu di SD Islam Al Azhar Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca SelengkapnyaNurul mengaku banyak dimudahkan dalam perjalanan studinya hingga bisa meraih gelar Guru Besar.
Baca SelengkapnyaJadi judoka pertama Indonesia yang lolos ke olimpiade setelah 12 tahun, ini sosok March Maryam Maharani.
Baca SelengkapnyaDirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
Baca SelengkapnyaIbu satu anak ini juga dipercaya untuk menjadi penasihat bagi Pelatnas PBSI Cipayung dan PB Jaya Raya.
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaIpda Laura membeberkan kisahnya saat berusaha masuk Akpol, sempat gagal tahun 2018 dan berhasil satu tahun setelahnya.
Baca Selengkapnya