Fakta di Balik Penyegelan PAUD-TK Probolinggo, Anak-anak Terpaksa Belajar di Teras
Merdeka.com - Pagi itu berbeda dari biasanya, tak ada suara riuh rendah di dalam kelas PAUD Cerdik Ceria dan TK PKK Tunas Muda 1 di Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Empat bangunan kelas dan satu kantor guru yang berdampingan itu tertutup rapat. Di masing-masing pintunya melintang sebuah kayu berbentuk persegi panjang yang dipaku.
Ada pula papan yang menerangkan bahwa dua bangunan tempat anak-anak bermain dan belajar itu disegel salah satu ahli waris tanah tempat kelas PAUD dan TK berdiri. Akibatnya, anak-anak terpaksa belajar di teras kelas.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana anak-anak belajar di Kampung Saungkuriang? 'Akhir KKN ini, kami menerima kunjungan empat sekolah SD di Kecamatan Cipondoh, untuk merasakan langsung pesona Kampung Saungkuriang. Dengan kegiatan memberi makan hewan, membuat ekoprint, dan beberapa kerajinan dari barang bekas. Serta membuat aquaponik di mana anak-anak dapat menanam sekaligus memelihara ikan,' paparnya.
Mediasi
britishpsychotherapyfoundation.org.uk
Kepolisian Resor Probolinggo telah melakukan mediasi terhadap kasus penyegelan bangunan PAUD Cerdik Ceria dan TK PKK Tunas Muda 1 di Desa Maron Kidul tersebut.
"Kedua pihak sepakat, tanah itu masih milik ahli waris Munawi dan Bawon, sehingga segel sudah dibuka dan siswa di sana bisa belajar seperti sedia kala,” ujar Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Senin (21/2/2022).
Menurutnya, penyegelan terjadi lantaran adanya miskomunikasi antara Munawi dengan pengurus PAUD dan TK.
"Ahli waris (Bawon) juga bersedia merenovasi bangunan PAUD di sebelah TK serta siap membiayai renovasi itu. Pernyataan tentang status tanah juga akan diperbarui untuk antisipasi di kemudian hari," lanjut Teuku Arsya.
Kapolsek Maron, lanjut dia, telah mengarahkan agar hal serupa tidak terjadi lagi. Selain itu, Teuku Arsya menegaskan bahwa penyegelan bangunan TK dan PAUD tidak ada kaitannya dengan pemilihan kepala desa (pilkades) yang digelar beberapa hari lalu.
"Sangat disayangkan bila semangat belajar anak usia dini terkikis akibat kejadian seperti itu," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Terpaksa Belajar di Teras
ilustrasi ©2017 Merdeka.com
Sementara itu, Kepala Sekolah TK PKK Tunas Muda I, Supiyati Ningsih mengaku tidak tahu pasti alasan penyegelan bangunan yang selama ini ditempati anak-anak belajar.
"Saya tidak tahu pasti apa permasalahannya. Saya tahu kalau sekolah itu ditutup dari wali murid," terangnya.
Akibat penyegelan itu, sebanyak 83 siswa yang bersekolah di sana terlantar. Mereka terpaksa bermain dan belajar di teras depan bangunan-bangunan yang disegel oleh pemilik tanah.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaPihak ahli waris tetap akan menutup sekolah hingga Pemkot Makassar mengganti rugi lahan tersebut
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaPenutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKabar penggusuran Taman Kanak-Kanak (TK) Gudang Peluru yang hanya berjarak 650 meter dari Stasiun Tebet kembali menyeruak.
Baca SelengkapnyaTK ini pernah menjadi sistem pendidikan percontohan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaPara guru, siswa, hingga wali murid tak kuasa menahan haru bahagia saat SMK Prapanca 2 Surabaya kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaRekaman video amatir pasca kejadian menunjukkan ambruknya ruang kelas, nampak atap salah satu gedung kelas VIII MTs Roudhotul Mustofa habis tak tersisa.
Baca Selengkapnya