Intip Potensi Budi Daya Maggot di Mojokerto, Kurangi Sampah dan Ringankan Bayar Pajak

Merdeka.com - Pengelolaan sampah memiliki berbagai dampak positif dalam masyarakat. Berangkat dari keyakinan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Jawa Timur, terus mendorong masyarakatnya untuk bersinergi mengelola sampah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto mengadakan sosialisasi budidaya larva lalat black soldier fly (maggot) sebagai upaya mengurangi sampah organik dari tingkat rumah tangga.

"Pengelolaan sampah, ketika dikaitkan dengan pembayaran pajak, dapat memungkinkan masyarakat membayar pajak menggunakan sampah,” ujar Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari di hadapan perwakilan masyarakat dari seluruh lingkungan, Selasa (13/6/2023).

Tak hanya itu, budi daya maggot juga dapat menjadi sumber pendapatan sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Ajak Warga Terlibat Aktif

Wali Kota Mojokerto mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki peran sebagai penyelenggara pemerintahan, pemberi pelayanan publik, dan pelaksana pembangunan. Menurutnya, partisipasi masyarakat adalah faktor penting agar pemerintah berhasil mewujudkan berbagai program yang sudah digagas.

"Dalam program budidaya maggot ini, kami melibatkan Anda secara aktif. Pemerintah bertindak sebagai fasilitator, sasaran dan pelaksana sebenarnya adalah masyarakat. Hasilnya juga untuk kepentingan masyarakat," jelas Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

Dia meminta peserta pelatihan mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat dari kegiatan sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari. 

"Setelah pelatihan, ilmu yang diperoleh harus diaplikasikan," imbuhnya, dikutip dari laman resmi Pemkot Mojokerto.

Manfaat Budi Daya Maggot

©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Salah satu upaya pengolahan sampah organik selain pengomposan yakni dengan melakukan budidaya maggot. Jenis lalat berwarna hitam ini mampu mendegradasi sampah organik. Maggot yang dihasilkan dari telur lalat hitam sangat aktif memakan sampah organik.

Proses biokonversi oleh maggot memiliki beberapa keunggulan, antara lain mendegradasi sampah lebih cepat, tidak menimbulkan bau tidak sedap, dan menghasilkan kompos organik. Selain itu, larva maggot juga dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. Dikutip dari laman resmi Dinas Lingkungah Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, proses biokonversi ini dianggap aman bagi kesehatan manusia karena lalat hitam BSF bukan merupakan vektor penyakit.

Melalui budi daya maggot, upaya pengelolaan sampah organik dapat dilakukan lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan demikian, bisa berkontribusi dalam pengurangan jumlah sampah yang dihasilkan serta menghasilkan produk sampingan yang bernilai. (mdk/rka)