Kanker Serviks Berisiko Tinggi bagi Wanita, Ini Alasan Penting Lakukan Deteksi Dini

Merdeka.com - Kanker serviks termasuk salah satu penyakit yang menyerang perempuan dari berbagai jenjang usia. Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker paling banyak diderita perempuan Indonesia.
Meskipun termasuk jenis kanker yang mematikan, risiko kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini melalui dukungan inovasi-inovasi skrining berkualitas.
Sayangnya, masyarakat khususnya di negara-negara ekonomi menengah ke bawah masih menjumpai hambatan dalam melakukan deteksi dini kanker serviks.
-
Apa itu kanker serviks? Ini merupakan penyakit organ reproduksi yang umumnya muncul pada leher rahim perempuan. Masalah kesehatan ini nyatanya bisa saja dialami oleh para perempuan dari berbagai usia. Namun, risiko tertingginya ada pada para perempuan yang aktif secara seksual.
-
Apa penyebab utama kanker serviks? HPV adalah penyebab utama kanker serviks, terutama jenis HPV onkogenik seperti tipe 16 dan 18.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker serviks? Winda Nizarwan menjelaskan bahwa risiko kanker serviks dapat diturunkan secara genetik dari nenek ke ibu, lalu ke anak perempuan. Oleh karena itu, deteksi dini dan vaksinasi HPV menjadi langkah penting untuk menekan kemungkinan terkena penyakit ini.Ia juga menambahkan bahwa perempuan dengan riwayat keluarga penderita kanker serviks atau kanker payudara sebaiknya lebih waspada.
-
Siapa yang paling rentan terhadap kanker serviks? Penelitian terbaru di Skotlandia bahkan menunjukkan bahwa tidak ada kasus kanker serviks baru pada sekelompok besar wanita muda yang telah divaksinasi pada usia 12 hingga 13 tahun.
-
Siapa yang rentan terkena kanker serviks? Penyebab utama dari kanker serviks adalah infeksi yang disebabkan oleh virus HPV, yang dapat menyebar melalui hubungan seksual.
Berangkat dari kepedulian tersebut, Roche Indonesia menggelar webinar bertajuk “Inovasi Deteksi Dini untuk Meningkatkan Cakupan Skrining Kanker Serviks di Indonesia”.
“Menurut survei global kami, 60 persen masyarakat global masih menghadapi hambatan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan berbagai alasan seperti kurangnya informasi, faktor biaya, hingga ketakutan terhadap hasil tes yang positif,” ungkap Director, Country Manager Diagnostics, Roche Indonesia, Ahmed Hassan.
Keterlambatan mendeteksi kanker serviks dapat menurunkan harapan hidup pasien kanker menjadi kurang dari 20 persen.
“Akses lebih luas untuk deteksi dan perawatan kanker serviks yang inovatif menjadi kunci meningkatkan kualitas kesehatan perempuan,” imbuh Ahmed, dalam rilis tertulis yang diterima Merdeka, Kamis (20/5) malam.
Pentingnya Deteksi Dini
©2022 Merdeka.com/Dok. Roche Indonesia
Sepanjang tahun 2020, WHO mencatat terdapat 21.003 kasus kematian perempuan di Indonesia karena kanker serviks yang disebabkan infeksi virus Human Pappilomavirus Genital (HPV). Penularan dapat terjadi salah satunya melalui hubungan intim.
Lebih lanjut, meskipun tidak menunjukkan adanya gejala, infeksi dapat berlanjut beberapa tahun setelah terpapar virus HPV.
Salah satu inovasi pengujian kanker serviks adalah cobas® HPV, yang diakui dalam penelitian ATHENA sebagai prediktor superior risiko kanker serviks. Inovasi ini menyederhanakan tahapan skrining pasien dengan menekankan pada tingkat akurasi dan sensitivitas tinggi, sehingga dapat menyaring lebih banyak pasien berpotensi kanker serviks.
Inovasi ini juga memungkinkan tenaga kesehatan profesional mendeteksi 14 virus HPV yang berisiko menyebabkan kanker serviks. Skrining kanker serviks dengan cobas® HPV dapat diakses di laboratorium maupun rumah sakit berbagai daerah di Indonesia.
“Perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual rentan terhadap risiko penularan virus HPV. Deteksi dini dilakukan untuk mencegah keterlambatan penanganan pada kanker serviks. Ada tahapan-tahapan teknis dalam mendeteksi virus HPV melalui tes HPV DNA, seperti skrining pra kanker untuk mengidentifikasi risiko sebelum munculnya gejala, kolposkopi untuk menindaklanjuti tes skrining kanker serviks yang abnormal, dan konfirmasi adanya kanker melalui pengambilan sel dari leher rahim untuk pemeriksaan laboratorium,” tutur Ketua Dewan Penasihat Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia Prof. Dr. dr. Andrijono, SP.OG(K)-Onk.
©2022 Merdeka.com/Dok. Roche Indonesia
Tata Laksana Mendukung Inovasi
Salah satu penyintas kanker serviks, Shanty Eka Permana, mengungkapkan bahwa keputusan untuk memeriksakan diri tidak mudah. Selain takut menerima hasil pemeriksaan, ia mengakui minimnya sumber informasi tepercaya dan mudah dipahami menjadi alasan menunda tes.
Oleh karena itu, penyebaran informasi dan akses lebih luas terhadap inovasi deteksi dini kanker serviks menjadi harapan terbesar bagi pasien guna memperoleh pengalaman perawatan sesuai kebutuhan masing-masing.
Untuk mewujudkan akses lebih luas terhadap inovasi deteksi dini, perlu adanya kolaborasi antarlembaga pemerintah, swasta, dan komunitas. Kolaborasi tersebut dapat diperkuat
melalui tata laksana penanggulangan kanker serviks, seperti melalui SK Menkes No. 1163/MenKes/SK/2007, yaitu terbentuknya kelompok kerja pengendalian penyakit kanker leher rahim dan payudara.
“Akses deteksi dini dan perawatan tentu akan menjadi prioritas bagi pemerintah. Terbentuknya kelompok kerja yang saat ini sudah berjalan membawa kami bekerja erat dengan berbagai lembaga swasta maupun masyarakat untuk menyosialisasikan pemahaman dasar mengenai kanker serviks,” terang Koordinator Substansi Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Aldrin Neilwan Pancaputra, Sp.Ak, MARS, M.Biomed, M.Kes, S.H.
Kementerian Kesehatan, kata Aldrin, akan terus melakukan evaluasi berkala terkait perkembangan teknis penyelenggaraan penanggulangan kanker serviks, khususnya dalam deteksi dini.
“Harapan kami, semakin banyak masyarakat yang dapat kami jangkau ke depannya,” tutupnya.
©2022 Merdeka.com/Dok. Roche Indonesia
(mdk/alz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Berdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca Selengkapnya
Semakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca Selengkapnya
Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan RI memulai perluasan cakupan imunisasi HPV skala nasional untuk mencegah kanker serviks.
Baca Selengkapnya
Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca Selengkapnya
Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca Selengkapnya
Perlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca Selengkapnya
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca Selengkapnya
Kanker serviks tidak bisa dihapus sepenuhnya, namun dapat dikelola dengan baik melalui deteksi awal dan pengobatan yang sesuai.
Baca Selengkapnya
Di Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca Selengkapnya
Deteksi dini kanker serviks terus diupayakan YKI dengan melakukan pelatihan tenaga terampil.
Baca Selengkapnya
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya Kanker Serviks, pentingnya screening test, serta upaya pencegahan melalui vaksin HPV.
Baca Selengkapnya