Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik
Kecerdasan dan kepribadian pendakwah ini curi perhatian Bupati Tuban. Ia akhirnya dinikahkan dengan anak sang bupati.

Menikahi putri Bupati Tuban membuatnya naik takhta

Kecerdasannya Bikin Kagum, Pendakwah Ini Dijadikan Menantu Bupati Tuban Dinikahkan dengan Putri Cantik
Kedatangan Pendakwah
Berdasarkan catatan sejarah, salah satu cara penyebaran Islam di Nusantara ialah melalui pernikahan. Dulu, para pendakwah datang ke Nusantara sendirian, mereka tidak membawa istri atau belum memiliki istri.
Tak sedikit pendakwah yang datang ke Nusantara untuk berdagang. Namun, di sela-sela aktivitasnya sebagai pedagang, mereka menyampaikan nilai-nilai Islam baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram @kambangputih_heritage.
Saat itu, saudagar dari Persia hingga Arabia tersebut adalah pemilik modal. Aktivitas perdagangan dan mengalirnya modal asing serta investasi di daerah berjalan sangat kondusif. Para pedagang sekaligus pendakwah kemudian masuk bagian kelompok elite masyarakat lokal. Tidak jarang para pedagang dari luar negeri ini menjadi menantu para bangsawan pribumi.

Pendakwah di Tuban
Salah satu pendakwah yang menjadi menantu bangsawan pribumi awalnya adalah penyebar nilai-nilai Islam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sosoknya mencuri perhatian penguasa Tuban saat itu.
Sang pendakwah membimbing Bupati Tuban saat itu, Raden Arya Dikara, masuk islam. Kagum dengan kecerdasan dan kepribadian sang pendakwah, bupati kemudian menikahkannya tersebut dengan sang putri yang cantik jelita bernama Nyai Ageng Teja.
(Foto: Freepik freepic.diller)

Naik Takhta
Dikutip dari jurnaba,co, pernikahannya dengan anak bupati membuat sang pendakwah di kemudian hari naik takhta. Babat Tuban menjelaskan sang pendakwah menjadi Bupati Tuban menggantikan Raden Arya Dikara.
Sasedanipun Raden Arya Dikara, ingkangin gentosi jumeneng bupati ingkang putra mantu Songabdurrahman, lajeng pidhah asma Raden Arya Teja, jumeneng bupati lamenipun 41 tahun lajeng seda. Raden Ayu Arya Teja wau kapundhut garwa dhateng Songabdurrahman putranipun Sojali.
Arya Teja menjadi Bupati Tuban ketujuh menggantikan mertuanya, Raden Arya Dikara yang merupakan Bupati Tuban keenam.
Syech Abdurachman sengaja menggunakan nama sang istri karena di kalangan masyarakat Tuban nama dia masih kalah pamor dengan nama istrinya. Agar lebih mudah dikenali masyarakat, ia pun menyematkan nama sang istri menjadi namanya.
Kepemimpinan
Selama memerintah Kabupaten Tuban, Raden Arya Teja masih konsisten berdakwah. Ia pernah mengirim utusan untuk membuka lahan atau babat alas di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kecamatan Parengan.
Setelah lengser dari jabatannya, ia dan keluarganya menyusul sang utusan yang masih saudaranya ke kawasan tersebut. Ia berangkat membawa dagangan gerabah. Saat itu daerah tersebut belum memiliki nama, kini derah tersebut dikenal dengan nama Desa Daganga,.

Makam
Mendiang Raden Arya Teja dimakamkan di lokasi yang berada pada Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Di sini ada juga makam Raden Ayu Arya Teja, makam guru atau penasehat bernama Saeful Hasan, dan empat makam pengawalnya. (Foto: jurnaba.co)