Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali Ciri Porifera dan Klasifikasinya dalam Ilmu Biologi, Menarik Dipelajari

Kenali Ciri Porifera dan Klasifikasinya dalam Ilmu Biologi, Menarik Dipelajari Ilustrasi mikroskop. ©Shutterstock/Sven Hoppe

Merdeka.com - Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Porifera berasal dari kata dalam bahasa Latin "porus" yang berarti lubang kecil atau berpori. Jadi, dapat didefinisikan bahwa porifera merupakan kelompok hewan yang memiliki pori.

Porifera memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons, sehingga hewan ini disebut juga sebagai hewan spons. Ciri porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh. Ukurannya pun beragam. Ada yang seukuran butiran beras, hingga tinggi dan diameter yang mencapai 2 meter.

Porifera merupakan salah satu jenis kekayaan alam hayati, habitatnya di laut mencapai 830 spesies yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Calcarea, Demospongiae, dan Hexactinellidae, ditemukan pada laut dangkal sampai kedalaman 8.000 m. Berikut ulasan lengkap mengenai ciri porifera dan informasi terkait mengenainya.

Hewan Invertebrata dan Hemafrodit

Porifera atau hewan berpori termasuk dalam kategori hewan invertebrata dalam kingdom animalia. Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak punya tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Porifera termasuk dalam kategori hewan primitif yang paling sederhana, karena tidak memiliki jaringan atau organ sejati.

Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan berupa tunas/pucuk dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Umumnya porifera dapat menghasilkan ovum dan juga sperma pada satu individu, sehingga porifera merupakan hewan bersifat Hemafrodit, yakni jenis hewan yang memiliki 2 jenis kelamin.

Porifera dapat menjadi habitat bagi mikroorganisme lain dengan bersarang pada tubuhnya. Porifera dijadikan sebagai inang sekaligus sebagai tempat untuk bernaung agar tidak terombang-ambing oleh arus laut, sedangkan porifera memfungsikan mikroorganisme bersimbionnya sebagai pertahanan diri yang sewaktu-waktu dapat menghasilkan zat racun apabila lingkungan perairan spons mengalami perubahan ekstrim akibat pencemaran.

Selain hidup di laut, ada juga beberapa jenis porifera yang hidup di perairan tawar. Porifera adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Mereka mengonsumsi bakteri dan plankton untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana, porifera adalah spons yang merupakan hewan berongga atau spons yang biasa dikenal sebagai terumbu karang.

Ciri Porifera

Tubuh porifera umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial. Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan. Porifera memiliki lubang-lubang kecil atau berpori (ostium). Warna tubuhnya bervariasi. Ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu. Berikut beberapa ciri porifera yang perlu diketahui, dikutip dari Liputan6;

1. Sebagian besar hewan berpori hidup di laut, hanya sebagian yang hidup di air tawar.

2. Ciri-ciri porifera selanjutnya adalah tubuhnya berpori-pori, berbentuk seperti vas bunga, pipih, atau bercabang, dan melekat di dasar air. Pori-pori ini berfungsi sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh.

3. Rangka luar terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kapur dan zat kersik.

4. Termasuk hewan diploblastik, yaitu terdiri dari dua lapisan tubuh luar (epidermis) dan dalam (koanosit). Di antara kedua lapisan tersebut, terdapat mesoglea yang berbahan kental dan terdapat sel amoebosit, sklerobas, dan arkheosit.

5. Tidak memiliki rongga sejati, yaitu tidak bisa dibedakan antara organ-organnya, seperti mata, hidung, dan telinga.

6. Ciri-ciri porifera tidak memiliki sistem saraf, pencernaan, dan pernapasan. Sistem di dalam tubuhnya bekerja hanya melalui aliran atau saluran air yang keluar-masuk lewat pori-pori tubuhnya.

7. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.

8. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan sedenter (menetap).

9. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan cara tunas dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan cara fusi gametik.

10. Jenis kelamin Porifera tidak terpisah antara jantan dan betina (hemafrodit). Dengan kata lain, di dalam satu tubuh terdapat dua jenis kelamin sekaligus.

11. Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askon, sikon dan leukon.

Klasifikasi Porifera

Klasifikasi porifera terdiri atas 3 kelas utama dan 1 kelas turunan. Klasifikasi spons didasarkan pada stuktur tubuh, pola hidup dan pertumbuhannya. 3 kelas utama dalam klasifikasi porifera adalah calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae. Berikut penjelasannya;

1. Calcarea

Kelas Calcarea adalah kelas spons yang semuanya hidup di laut. Porifera ini mempunyai struktur sederhana dibandingkan yang lainnya. Hidup di daerah pantai yang dangkal, bentuk tubuhnya sederhana dengan kerangka yang terbuat dari CaCO3. Tinggi Calcarea umumnya kurang dari 10 cm, misalnya Leucosolenia, Clathrina, Grantia, Scypha, dan Sycon. Spikulanya terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk calcite.

2. Demospongiae

Kelas Demospongiae adalah kelompok spons yang dominan di antara porifera masa kini. Umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Kelas ini mendominasi lebih dari 90% spesies Spons. Sebagian Demospongiae dapat hidup pada daerah beriklim ekstrem, namun tidak dapat bertahan lama, meskipun ditemukan jenis spons ini dapat hidup sampai 200 tahun atau lebih.

Beberapa kalsifikasi demosponges tumbuh dengan hanya 0, 2 mm (0, 0079 in) per tahun. Beberapa spons jenis ini sudah memiliki alat reproduksi seksual dimana spons baru berumur beberapa minggu, sementara yang lain menunggu sampai beberapa tahun.

3. Hexactinellida

Kelas hexactinellida atau spons gelas yang hidup dilaut dalam dan tersebar luas dengan spikula terdiri dari silikat dan tidak mengandung sponging. Sebagian besar spesies spons memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang terkoordinasi di seluruh tubuh mereka, terutama kontraksi dari pinacocytes, dapat meremas saluran air sedimen dan peremasan ini dapat dikurangi termasuk pengeluaran zat lain yang menyebabkan penyumbatan. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Memahami Ciri Protista, Lengkap dengan Penjelasan Klasifikasinya
Memahami Ciri Protista, Lengkap dengan Penjelasan Klasifikasinya

Protista dapat bersel satu atau banyak, dapat bergerak atau tidak, dapat membuat makanan sendiri atau tidak, dan dapat hidup di banyak tempat.

Baca Selengkapnya
Si Viral Kapibara: Benarkah Seramah Itu?
Si Viral Kapibara: Benarkah Seramah Itu?

Kapibara dikenal begitu ramah dengan manusia, benarkah demikian?

Baca Selengkapnya
Penjelasan Jenis-Jenis Hewan berdasarkan Kelas-Kelasnya, Lengkap dengan Contohnya
Penjelasan Jenis-Jenis Hewan berdasarkan Kelas-Kelasnya, Lengkap dengan Contohnya

Salah satu cara untuk memahami hewan-hewan ini adalah dengan mengenal jenis-jenisnya berdasarkan kelasnya.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Kura-kura dan Penyu, Serupa tapi Tak Sama
Perbedaan Kura-kura dan Penyu, Serupa tapi Tak Sama

Berikut adalah perbedaan Kura-kura dan Penyu yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bentuk Daun Berdasarkan Struktur dan Bentuk Tulangnya
Mengenal Bentuk Daun Berdasarkan Struktur dan Bentuk Tulangnya

Daun memegang peranan penting dalam tumbuhan. Umumnya, daun berbentuk pipih dan lebar.

Baca Selengkapnya
Punya Bentuk Tubuh yang Unik, Inilah 10 Burung dengan Paruh Terpanjang di Dunia
Punya Bentuk Tubuh yang Unik, Inilah 10 Burung dengan Paruh Terpanjang di Dunia

Setiap jenis burung memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Inilah 10 burung dengan paruh terpanjang, yuk simak!

Baca Selengkapnya