Kenali Ciri Porifera dan Klasifikasinya dalam Ilmu Biologi, Menarik Dipelajari
Merdeka.com - Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Porifera berasal dari kata dalam bahasa Latin "porus" yang berarti lubang kecil atau berpori. Jadi, dapat didefinisikan bahwa porifera merupakan kelompok hewan yang memiliki pori.
Porifera memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons, sehingga hewan ini disebut juga sebagai hewan spons. Ciri porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh. Ukurannya pun beragam. Ada yang seukuran butiran beras, hingga tinggi dan diameter yang mencapai 2 meter.
Porifera merupakan salah satu jenis kekayaan alam hayati, habitatnya di laut mencapai 830 spesies yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Calcarea, Demospongiae, dan Hexactinellidae, ditemukan pada laut dangkal sampai kedalaman 8.000 m. Berikut ulasan lengkap mengenai ciri porifera dan informasi terkait mengenainya.
-
Siapa yang termasuk protista mirip hewan? Contoh protista mirip hewan adalah amoeba, paramecium, euglena, plasmodium, dan lain-lain.
-
Apa ciri khas protista? Protista adalah organisme eukariota yang berarti mereka memiliki inti sel dan organel terikat membran
-
Apa yang menyebabkan pori-pori besar? Berlebihnya produksi sebum dapat menyebabkan masalah pada wajah, seperti memperbesar pori-pori, jerawat, iritasi, dan komedo.
-
Bagaimana sel tumbuhan dan hewan berbeda dalam bentuknya? Fungsinya menghasilkan beragam variasi bentuk, karena tidak memiliki dinding sel yang keras.
-
Apa penyebab pori-pori membesar? Ternyata ada banyak faktor yang bisa bikin pori-pori terlihat membesar, baik itu kondisi yang berasal dari dalam diri seseorang dan pengaruh faktor dari luar.
Hewan Invertebrata dan Hemafrodit
Porifera atau hewan berpori termasuk dalam kategori hewan invertebrata dalam kingdom animalia. Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak punya tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Porifera termasuk dalam kategori hewan primitif yang paling sederhana, karena tidak memiliki jaringan atau organ sejati.
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan berupa tunas/pucuk dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Umumnya porifera dapat menghasilkan ovum dan juga sperma pada satu individu, sehingga porifera merupakan hewan bersifat Hemafrodit, yakni jenis hewan yang memiliki 2 jenis kelamin.
Porifera dapat menjadi habitat bagi mikroorganisme lain dengan bersarang pada tubuhnya. Porifera dijadikan sebagai inang sekaligus sebagai tempat untuk bernaung agar tidak terombang-ambing oleh arus laut, sedangkan porifera memfungsikan mikroorganisme bersimbionnya sebagai pertahanan diri yang sewaktu-waktu dapat menghasilkan zat racun apabila lingkungan perairan spons mengalami perubahan ekstrim akibat pencemaran.
Selain hidup di laut, ada juga beberapa jenis porifera yang hidup di perairan tawar. Porifera adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Mereka mengonsumsi bakteri dan plankton untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana, porifera adalah spons yang merupakan hewan berongga atau spons yang biasa dikenal sebagai terumbu karang.
Ciri Porifera
Tubuh porifera umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial. Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan. Porifera memiliki lubang-lubang kecil atau berpori (ostium). Warna tubuhnya bervariasi. Ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu. Berikut beberapa ciri porifera yang perlu diketahui, dikutip dari Liputan6;
1. Sebagian besar hewan berpori hidup di laut, hanya sebagian yang hidup di air tawar.
2. Ciri-ciri porifera selanjutnya adalah tubuhnya berpori-pori, berbentuk seperti vas bunga, pipih, atau bercabang, dan melekat di dasar air. Pori-pori ini berfungsi sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh.
3. Rangka luar terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kapur dan zat kersik.
4. Termasuk hewan diploblastik, yaitu terdiri dari dua lapisan tubuh luar (epidermis) dan dalam (koanosit). Di antara kedua lapisan tersebut, terdapat mesoglea yang berbahan kental dan terdapat sel amoebosit, sklerobas, dan arkheosit.
5. Tidak memiliki rongga sejati, yaitu tidak bisa dibedakan antara organ-organnya, seperti mata, hidung, dan telinga.
6. Ciri-ciri porifera tidak memiliki sistem saraf, pencernaan, dan pernapasan. Sistem di dalam tubuhnya bekerja hanya melalui aliran atau saluran air yang keluar-masuk lewat pori-pori tubuhnya.
7. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
8. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan sedenter (menetap).
9. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan cara tunas dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan cara fusi gametik.
10. Jenis kelamin Porifera tidak terpisah antara jantan dan betina (hemafrodit). Dengan kata lain, di dalam satu tubuh terdapat dua jenis kelamin sekaligus.
11. Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askon, sikon dan leukon.
Klasifikasi Porifera
Klasifikasi porifera terdiri atas 3 kelas utama dan 1 kelas turunan. Klasifikasi spons didasarkan pada stuktur tubuh, pola hidup dan pertumbuhannya. 3 kelas utama dalam klasifikasi porifera adalah calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae. Berikut penjelasannya;
1. Calcarea
Kelas Calcarea adalah kelas spons yang semuanya hidup di laut. Porifera ini mempunyai struktur sederhana dibandingkan yang lainnya. Hidup di daerah pantai yang dangkal, bentuk tubuhnya sederhana dengan kerangka yang terbuat dari CaCO3. Tinggi Calcarea umumnya kurang dari 10 cm, misalnya Leucosolenia, Clathrina, Grantia, Scypha, dan Sycon. Spikulanya terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk calcite.
2. Demospongiae
Kelas Demospongiae adalah kelompok spons yang dominan di antara porifera masa kini. Umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Kelas ini mendominasi lebih dari 90% spesies Spons. Sebagian Demospongiae dapat hidup pada daerah beriklim ekstrem, namun tidak dapat bertahan lama, meskipun ditemukan jenis spons ini dapat hidup sampai 200 tahun atau lebih.
Beberapa kalsifikasi demosponges tumbuh dengan hanya 0, 2 mm (0, 0079 in) per tahun. Beberapa spons jenis ini sudah memiliki alat reproduksi seksual dimana spons baru berumur beberapa minggu, sementara yang lain menunggu sampai beberapa tahun.
3. Hexactinellida
Kelas hexactinellida atau spons gelas yang hidup dilaut dalam dan tersebar luas dengan spikula terdiri dari silikat dan tidak mengandung sponging. Sebagian besar spesies spons memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang terkoordinasi di seluruh tubuh mereka, terutama kontraksi dari pinacocytes, dapat meremas saluran air sedimen dan peremasan ini dapat dikurangi termasuk pengeluaran zat lain yang menyebabkan penyumbatan. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Protista dapat bersel satu atau banyak, dapat bergerak atau tidak, dapat membuat makanan sendiri atau tidak, dan dapat hidup di banyak tempat.
Baca SelengkapnyaKapibara dikenal begitu ramah dengan manusia, benarkah demikian?
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk memahami hewan-hewan ini adalah dengan mengenal jenis-jenisnya berdasarkan kelasnya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah perbedaan Kura-kura dan Penyu yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaDaun memegang peranan penting dalam tumbuhan. Umumnya, daun berbentuk pipih dan lebar.
Baca SelengkapnyaSetiap jenis burung memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Inilah 10 burung dengan paruh terpanjang, yuk simak!
Baca Selengkapnya