Kisah Haru Pedagang Pentol Naik Haji Bersama Istri, Hasil Menabung Rp10 Ribu Per Hari
Merdeka.com - Ibadah haji di Tanah Suci merupakan salah satu hal yang sangat didambakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Tak heran jika banyak orang berjuang keras demi mewujudkan impian tersebut.
Setiap tahun, ada cerita beragam di balik keberangkatan jemaah calon haji Indonesia. Mulai dari kisah inspiratif perjuangan sebelum berangkat haji hingga kisah-kisah lucu yang menggelitik.
Salah satu kisah inspiratif terkait jemaah calon haji Indonesia tahun 2023 datang dari Iskandar, seorang pedagang pentol di kawasan Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri. Cita-cita Iskandar dan sang istri menunaikan ibadah haji di Tanah Suci akhirnya terwujud berkat kerja keras keduanya selama puluhan tahun.
-
Kenapa Mahrun menabung sejak 1996? Upaya Mahrun selama puluhan tahun menyisihkan pendapatannya untuk menabung agar bisa pergi haji berbuah manis. Sebagai pembuat stempel lokasi usahanya sering berpindah tempat karena digusur. Hidupnya juga tak mudah. Istrinya divonis mengidap penyakit kista stadium akhir. Meski dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan, namun ia punya niat yang kuat untuk menunaikan ibadah haji.
-
Bagaimana si penjual jagung menabung? Ia mengaku sudah berjualan jagung rebus sejak 2 tahun yang lalu. Meski masih anak-anak, Ia tak lantas menghamburkan uang hasil jualan jagung rebus tersebut. Bahkan, Ia menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
-
Kenapa si penjual jagung menabung di bank? Ia mengatakan bahwa setiap harinya pergi ke Bank untuk menabung. 'Setiap hari Rp100 ribu,' kata bocah ini.
-
Kapan penjual jagung mulai menabung? Ia mengaku sudah berjualan jagung rebus sejak 2 tahun yang lalu. Meski masih anak-anak, Ia tak lantas menghamburkan uang hasil jualan jagung rebus tersebut. Bahkan, Ia menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
-
Bagaimana orang kaya menyimpan uang mereka? Banyak jutawan menyimpan banyak uang mereka dalam bentuk tunai atau setara kas. Instrumen investasi ini dipilih lantaran bersifat likuid atau mudah dicairkan sewaktu-waktu. Contoh aset setara kas yang populer adalah reksa dana pasar uang, sertifikat deposito, surat berharga komersial, dan surat berharga negara.
-
Kenapa penjual cilok itu menabung? Keinginan kuat untuk berbagi sudah dimantapkan Irfan sejak satu tahun lalu. Dia rela menabung sedikit demi sedikit agar bisa beribadah kurban untuk sang anak.
Daftar Haji Tahun 2011
Selama sekitar 10 tahun, Iskandar menyisihkan uang hasil berdagang pentol dan menabungnya. Secara khusus, ia menabung Rp10 ribu setiap hari dengan tujuan kelak bisa digunakan untuk mendaftar haji.
“Setelah bertahun-tahun menyisihkan uang dari hasil dagangannya, Iskandar dan istrinya akhirnya mampu mendaftar haji pada tahun 2011,” ujar presenter berita Liputan6, ditulis Rabu (7/6/2023).
Meskipun uang Rp10 ribu tergolong bernilai kecil, namun dengan konsistensi dan kesabaran, uang tersebut perlahan-lahan menjadi banyak.
Prinsip Hidup
Menariknya, biaya pelunasan untuk haji keduanya juga bisa terpenuhi melalui hasil penjualan pentol. Meski memiliki penghasilan yang tak menentu sehari-hari, kejujuran dan ketekunan Iskandar serta sang istri akhirnya berbuah manis.
“Memang punya cita-cita haji sejak dulu, akhirnya punya inisiatif menabung. Dikit-dikit kan akhirnya bisa,” tutur Iskandar.
Keberhasilan Iskandar dan sang istri berangkat ke Tanah Suci bukan hanya berkat ketekunan dan kerja keras, tetapi juga karena kejujuran dan ketulusan dalam menjalankan bisnisnya. Meskipun penghasilannya tak menentu, ia tetap teguh dalam prinsip kejujuran dan tidak mengambil jalan pintas untuk mengumpulkan uang.
Iskandar dan istrinya menjadi contoh nyata betapa tekunnya seseorang mengumpulkan uang demi mewujudkan impian yang mulia. Pasangan suami istri ini menunjukkan bahwa kesabaran, kejujuran, dan ketulusan dalam menjalankan bisnis dapat membawa berkah yang tak terduga. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.
Baca SelengkapnyaJuru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya
Baca SelengkapnyaAwalnya ria yang hanya berprofesi sebagai pencari rumput ternak ini, biaya untuk berhaji ibarat langit dan bumi. Sulit dibayangkan olehnya.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan penghasilan bukan halangan bagi seorang penjual cilok di Majalengka. Dia mampu membeli hewan kurban setelah menabung uang receh.
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.
Baca SelengkapnyaKisah tukang parkir nabung uang Rp2 Ribu untuk umrah. Sudah empat kali berangkat umrah.
Baca SelengkapnyaShohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa
Baca SelengkapnyaMbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaBerikut potret seorang bocah penjual jagung rebus yang berhasil memiliki tabungan Rp80 juta.
Baca Selengkapnya