Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lebih Dikenal Tetangga sebagai Penjahit, Begini Kehidupan Cerpenis Muna Masyari

Lebih Dikenal Tetangga sebagai Penjahit, Begini Kehidupan Cerpenis Muna Masyari Ilustrasi penjahit. ©2023 Merdeka.com/Freepik

Merdeka.com - Eksistensi Muna Masyari sebagai cerpenis telah diakui dengan diperolehnya berbagai penghargaan sastra bergengsi di tanah air. Namun, hal itu tidak membuat namanya sebagai cerpenis serta merta dikenal orang-orang di kampung halamannya.

Para tetangga Muna di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengenal dirinya sebagai penjahit pakaian dan istri dari lelaki bernama Muhatip. Warga desa akan menjawab tidak tahu jika tamu Muna Masyari menanyakan letak rumah perempuan cerpenis itu.

Menemukan rumah perempuan bernama lengkap Munawaroh Masyari itu memang tidak mudah. Titik lokasi yang ia bagikan lewat pesan tidak banyak membantu karena desa tempat tinggal Muna memiliki kontur tanah berbukit-bukit dan dipenuhi banyak jalan bercabang.

Tetap Jadi Penjahit

ilustrasi penjahit

©2023 Merdeka.com/Freepik

Perempuan kelahiran Pamekasan, 26 Desember 1985 itu tak menampik jika banyak warga desa yang tidak mengenal dirinya sebagai penulis. 

"Warga di sini hanya mengenal saya sebagai penjahit," terangnya sembari melempar senyum, dikutip dari Antara.

Dia sendiri mengaku tidak hendak meninggalkan profesinya sebagai penjahit meskipun telah dikenal sebagai penulis hebat yang menyabet banyak penghargaan.

Menurut perempuan lulusan setara SMP itu, menulis cerpen dengan menjahit bak dua sisi mata uang. Jika ia dikenal masyarakat penggemar sastra melalui karya cerpen, hal itu berangkat dari pekerjaan hariannya sebagai penjahit.

Muna mengaku banyak mendapatkan ide menulis cerpen saat dirinya mengerjakan pesanan jahitan pakaian. Dulu, ia menyiapkan telepon seluler untuk mencatat ide tulisan yang tiba-tiba muncul di tengah aktivitasnya menjahit. Kini, ia meletakkan sebuah laptop di sebelah kiri meja alat menjahit. 

“Kegiatan menulis cerpen bagi saya tidak menyita waktu khusus. Begitu muncul ide di sela menjahit, saya langsung hidupkan laptop," tutur ibu empat anak itu.

Sebaliknya, ia mengaku tidak bisa mendapatkan ide menulis apapun ketika berniat menemukan ide dengan berdiam diri tanpa aktivitas menjahit. Pikirannya justru buntu di saat berdiam diri tak melakukan aktivitas fisik. Biasanya Muna hanya memerlukan waktu khusus untuk menyunting dan merapikan hasil tulisannya. 

Kegiatan menulis biasanya setali tiga uang dengan membaca. Hal ini juga yang dilakukan Muna Masyari. Meski demikian, ia mengaku tidak memiliki waktu khusus untuk membaca. Dia terbiasa membaca karya orang lain menjelang waktu tidur atau saat antre mengurusi sesuatu, seperti di bank dan lainnya.

Penghasilan

muna masyari cerpenis asal pamekasan yang lebih dikenal tetangganya sebagai penjahit pakaian

©2023 Merdeka.com/Facebook Sugik Muhammad Sahar

Menjahit tidak hanya menjadi bagian dari proses kreatif Muna, tetapi juga penghasilan utamanya. Bagi dia, menjahit adalah penghasilan sehari-hari, sedangkan menulis adalah penghasilan sewaktu-waktu. Ia sadar kalau seseorang hanya fokus menulis, maka ekonomi keluarga tidak akan stabil.

"Penulis memang harus memiliki pekerjaan utama agar kebutuhan keluarga dapat terjaga secara stabil," ujar perempuan yang karyanya masuk dalam Cerpen Pilihan Kompas 2017 itu.

Dukungan Suami

Suami Muna, Muhatip mengaku tidak mengenal dunia tulis-menulis. Meski demikian ia selalu mendukung kegiatan Muna menulis cerpen. Bahkan, Muhatip sering mengantar istrinya itu menghadiri acara sastra. 

Hanya saja, Muhatip membatasi Muna beraktivitas di malam hari. Nilaisosial di lingkungan pedesaan tempat mereka tinggal menguatkan Muna untuk mematuhi komitmen dengan sang suami.

"Saya sangat mendukung kegiatan istri aktif menulis, meskipun saya sendiri tidak tahu apa-apa mengenai tulis menulis," terang Muhatip. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Merari Siregar, Sastrawan Asal Tapanuli yang Hidup dalam Ketatnya Adat dan Kawin Paksa
Sosok Merari Siregar, Sastrawan Asal Tapanuli yang Hidup dalam Ketatnya Adat dan Kawin Paksa

Sastrawan satu ini menciptkan novel "Azab dan Sengsara" menceritakan ketatnya sistem adat di daerahnya yang ditulis dengan corak penulisan baru.

Baca Selengkapnya
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kisah Haji Mansyur Crazy Rich Kalimantan Selatan dari Tukang Becak Sampai Jadi Pengusaha
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kisah Haji Mansyur Crazy Rich Kalimantan Selatan dari Tukang Becak Sampai Jadi Pengusaha

Cerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.

Baca Selengkapnya
⁠Tidak Berpendidikan Tinggi, Potret Rumah Mewah dan Luas Haji Kunang Jawara Bekasi
⁠Tidak Berpendidikan Tinggi, Potret Rumah Mewah dan Luas Haji Kunang Jawara Bekasi

Jawara asal Bekasi, Haji Kunang memiliki rumah mewah dan tanah seluas 2 hektar untuk dibangun rumah anak-anaknya.

Baca Selengkapnya
Usai Ngebajak Sawah, Ayah Lesti Kejora Bahagia Sang Istri Tercinta Antar Makanan 'Istriku Tersayang, Kade Gebis'
Usai Ngebajak Sawah, Ayah Lesti Kejora Bahagia Sang Istri Tercinta Antar Makanan 'Istriku Tersayang, Kade Gebis'

Seperti biasanya, ayah Lesti Kejora yakni Endang Mulyana membagikan kegiatan sehari-hari yang seru.

Baca Selengkapnya
Jarang Tampil di TV, Begini Kabar Terbaru Pemeran Encuy Sinetron Dunia Terbalik di Kampung Halamannya
Jarang Tampil di TV, Begini Kabar Terbaru Pemeran Encuy Sinetron Dunia Terbalik di Kampung Halamannya

Pemilik nama Asep Kunadi sering pulang ke kampung halamannya di Kabupeten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Potret Ayah Lesti Tetap ke Sawah Meski Anaknya Bergelimang Harta, Bikin Salut!
Potret Ayah Lesti Tetap ke Sawah Meski Anaknya Bergelimang Harta, Bikin Salut!

Endang Mulyana, ayah Lesti Kejora, tetap memilih untuk hidup mandiri sebagai petani di kampung halamannya.

Baca Selengkapnya
Lukisannya Dikoleksi Presiden Soekarno, Ini Sosok Nasjah Djamin Sang Maestro dan Penulis dari Tanah Batak
Lukisannya Dikoleksi Presiden Soekarno, Ini Sosok Nasjah Djamin Sang Maestro dan Penulis dari Tanah Batak

Nasjah bukanlah keturunan seniman, bahkan tidak ada keluarganya satupun yang miliki bakat di bidang seni.

Baca Selengkapnya
Lestarikan Warisan Leluhur, Ini Cerita Pria Asal Bantul 30 Tahun Menjadi Perajin Keris
Lestarikan Warisan Leluhur, Ini Cerita Pria Asal Bantul 30 Tahun Menjadi Perajin Keris

Usaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman

Baca Selengkapnya
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul
Konon Sudah Ada Sejak Era Majapahit, Ini Kisah Para Perajin Keris di Dusun Banyusumurup Bantul

Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati
Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Di Dusun Banger sebenarnya masih banyak rumah tidak layak huni. Bahkan beberapa penghuninya tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.

Baca Selengkapnya