Mengenal Masjid Salman Al Farisi, Taj Mahal Versi Malang
Merdeka.com - Di Malang, ada sebuah masjid yang disebut-sebut mirip dengan bangunan Taj Mahal di India. Ketenaran masjid ini bahkan sudah tersebar ke media sosial sejak belum selesai dibangun.
Mulai dibangun pada 2013, Masjid Salman Al Farisi selesai dikerjakan sekitar pertengahan 2017 lalu. Masjid ini terletak di Dusun Karangampel, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Dibangun di atas lahan seluas 1,8 hektare, luas bangunan masjid ini sekitar 1600 m2. Letaknya cukup berjarak dengan permukiman warga. Jarak antara masjid dengan permukiman warga terdekat sekitar 100-200 meter.
-
Kenapa Masjid Agung Natuna mirip Taj Mahal? Masjid terbesar di Natuna ini jika dilihat dari berbagai sudut tampak mirip seperti masjid Taj Mahal yang ada di India.
-
Kenapa Masjid Agung An Nur disebut Taj Mahal Pekanbaru? Masjid Agung An Nur merupakan masjid termegah di Pekanbaru. Masjid ini didesain dengan gaya ala Melayu, Arab, Turki, dan India yang membuat bangunan masjid nampak eksotis dan megah.
-
Dimana Taj Mahal dibangun? Taj Mahal menjadi obyek wisata paling populer di Agra, India.
-
Apa yang membuat masjid di Surabaya viral? Masjid Pemuda Indonesia di Surabaya, Jawa Timur mendadak viral dan jadi perbincangan di media sosial. Hal ini dikarenakan masjid tersebut menawarkan berbagai fasilitas cuma-cuma untuk para jamaah setiap harinya.
-
Kenapa Masjid Agung Jami' Malang jadi kebanggaan warga? Bangunan yang sudah berusia lebih dari seabad ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang menjadi kebanggaan warga Malang.
-
Dimana letak Masjid Tiban di Malang? Berlokasi di wilayah Turen, masjid ini hadir dengan arsitektur dan eksterior biru cerah, serta interior yang sangat detail.
Lokasi ini sengaja dipilih karena suatu hal. Setahun setelah berdirinya Masjid Salman Al Farisi dibangunlah pondok pesantren di area itu. Pilihan untuk menciptakan jarak antara kawasan masjid dengan permukiman warga bertujuan supaya para santri lebih fokus dalam menjalani pendidikan pesantrennya.
Inisiatif Tim Pembangunan
2020 Merdeka.com/Instagram @adesign_mlg
Sebagaimana dihimpun Merdeka dari berbagai sumber, Pengurus Takmir Masjid Salman Alfarisi, Deden Ferry menerangkan bahwasanya tidak ada rencana khusus dari pihak pengelola untuk membangun masjid yang serupa dengan Taj Mahal di India.
Pihak pengelola menyerahkan desain masjid kepada tim pembangunan masjid yang sebelumnya ditunjuk. Menurut lelaki yang juga ketua Yayasan Assunah Husnul Khatimah itu Ia tidak mengetahui dengan pasti apa alasan yang melatarbelakangi tim pembangunan masjid memilih desain serupa dengan Taj Mahal.
Menurut kesaksian Deden, masjid yang berada dalam naungan Yayasan Assunah Husnul Khatimah ini disebut-sebut mirip Taj Mahal sejak 2016 lalu. Menghadapi hal ini, pihak pengelola masjid sendiri tidak berkeberatan. Pengelola Masjid Salman Al Farisi justru berharap dengan penyebutan itu masyarakat sekitar semakin tertarik untuk memakmurkan masjid.
Pembangunan masjid ini terbilang cukup lama karena bentuknya yang cukup unik dan ada detail-detail yang memerlukan pengerjaan secara serius. Sehingga waktu yang dibutuhkan dari awal pembangunan sampai selesai dan siap digunakan sekitar empat tahun.
Mercusuar Pembinaan Agama Islam
2020 Merdeka.com/Instagram @yoopomalang
Masjid Salman Al Farisi berada dalam satu kawasan dengan Pondok Pesantren Darus Sunnah. Pondok pesantren ini juga dikelola Yayasan As-Sunnah Husnul Khotimah. Pembangunan Masjid Salman Al Farisi didahulukan daripada pembangunan pondok pesantren karena memiliki tujuan tertentu.
Masjid yang dikatakan Taj Mahal versi Malang itu sengaja dibangun lebih awal karena berfungsi sebagai ikon dan mercusuar pembinaan agama Islam untuk masyarakat dan para santri. Sebelum berlangsungnya aktivitas Pondok Pesantren Darus Sunnah, aktivitas di Masjid Salman Al Farisi sudah lebih dulu dilaksanakan.
Pertama-tama masjid digunakan untuk shalat jamaah lima waktu. Kemudian shalat tarawih dan kajian-kajian, baik selama Ramadan maupun hari biasa.
Ketika aktivitas pondok pesantren sudah mulai berjalan, Masjid Salman Al Farisi menjadi salah satu tempat berlangsungnya pendidikan keagamaan pesantren.
Arsitektur Masjid
2020 Merdeka.com/Instagram @amazingmalang
Masjid Salman Al Farisi memiliki 7 menara serta 5 kubah. Empat kubah berukuran lebih kecil dan satu kubah utama. Interior di bagian dalam masjid menunjukkan perpaduan unsur tradisional dan modern. Di keempat tiangnya ada lampu tempel bercorak klasik.
Bagian yang diperuntukkan imam terbuat dari marmer dengan kombinasi warna cokelat tua dan abu-abu. Dinding bagian depan dilapisi marmer berwarna cokelat muda. Jendela dan pintu dengan kusen kayu. Kaca hiasnya juga memiliki warna yang cocok dengan interior lain, warnanya merah dan cokelat. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini mulai dibangun pada awal 2017, terdiri dari dua lantai di mana lantai atas sebagai ruang salat.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang tampak sengaja datang jauh-jauh untuk melihat langsung seperti apa bagian dalam masjid ini.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral di media sosial masjid berbentuk mirip Ka'bah di Jepara, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Baca SelengkapnyaKebenaran bahwa masjid itu didirikan oleh pasukan Mataram masih diragukan.
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaMasjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaFakta Masjid Raya Sumatera Barat yang menelan dana yang mahal dan proses pembangunan yang lama.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca Selengkapnya