Mengenal Sindrom Dispepsia dan Cara Tepat Menanganinya, Menarik Dipelajari
Merdeka.com - Terdapat sebuah penyakit yang disebut sindrom dispepsia yang menarik untuk Anda ketahui. Sindrom dispepsia adalah sekumpulan gejala berupa rasa sakit, nyeri, atau rasa tidak nyaman di bagian tengah atas daerah perut. Sindrom yang juga dikenal sebagai gangguan pencernaan ini menggambarkan gejala tertentu, seperti sakit perut dan perasaan kenyang segera setelah makan.
Sindrom dispepsia seringkali merupakan tanda dari masalah kesehatan seperti penyakit refluks gastroesofagus (GERD), maag, atau penyakit kandung empedu, dan bukan suatu kondisi tersendiri. Pada sindrom dispepsia, rasa sakit cenderung datang dan pergi tergantung pada penyebabnya.
Sindrom dispepsia juga bisa menyerang orang dari segala usia. Namun meskipun umum terjadi, sindrom dispepsia masing-masing individu biasanya mengalami gejala yang sedikit berbeda-beda. Sindrom ini dapat diminimalisir dengan cara mengubah gaya hidup dan juga mengonsumsi obat-obatan tertentu.
-
Apa saja contoh penyakit yang bisa menyebabkan sakit perut? Dilansir dari Everyday Health, berikut sejumlah kondisi yang bisa menjadi penyebab sakit perut yang tidak boleh dianggap sepele. GERD Batu Empedu Penyakit Crohn Penyakit Celiac Kolitis Ulserativa Irritable Bowel Syndrome Wasir Divertikulitis Fisura Ani
-
Apa itu GERD? GERD adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung dan isi lambung lainnya mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus) secara berulang dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
-
Apa saja gejala asam lambung? Gejala asam lambung antara lain adalah sebagai berikut:Mulas (Heartburn): Rasa terbakar di dada yang sering kali menyebar ke tenggorokan, biasanya terjadi setelah makan dan bisa lebih buruk pada malam hari atau ketika berbaring.Regurgitasi: Sensasi asam atau pahit di mulut akibat naiknya asam lambung atau makanan ke esofagus.Disfagia: Kesulitan menelan, yang bisa disertai dengan rasa tersedak atau makanan yang terasa tersangkut di tenggorokan. Nyeri Dada: Nyeri di dada yang bisa meniru gejala serangan jantung.Batuk Kering: Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh, terutama pada malam hari.Suara Serak: Perubahan suara atau suara serak yang kronis, terutama pada pagi hari.Mual: Rasa mual yang bisa disertai muntah.Sensasi Benjolan di Tenggorokan: Perasaan ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
-
Bagaimana GERD terjadi? GERD adalah bentuk kronis yang lebih parah dari asam lambung. Hal ini terjadi ketika bagian otot di bagian bawah esofagus, yang seharusnya menutup untuk mencegah naiknya makanan dan asam dari perut ke tenggorokan, tidak berfungsi optimal.
-
Ciri sakit perut apa yang berpindah-pindah? Ciri sakit perut karena stress yang pertama adalah nyeri sambil berpindah. Rasa sakit yang datang dan pergi serta berpindah-pindah lokasi di perut dapat menjadi indikasi bahwa masalah lebih berhubungan dengan stres daripada masalah medis lainnya.
Berikut selengkapnya mengenai sindrom dispepsia yang menarik diketahui, dilansir dari lamanAmerican Academy of Family Physicians dan Mayo Clinic.
Penyebab dan Gejala Sindrom Dispepsia
Tukak lambung atau refluks asam dapat menjadi penyebab sindrom dispepsia. Jika Anda mengalami refluks, asam lambung kembali ke kerongkongan dan menyebabkan rasa sakit di dada.
Perlu dilakukan pemeriksaan dokter untuk mengetahui apakah Anda memiliki penyakit maag atau refluks. Beberapa obat, seperti pereda nyeri anti inflamasi, juga dapat menjadi penyebab sindrom dispepsia.
Seringkali, dispepsia juga terkait dengan gaya hidup dan dapat dipicu oleh makanan, minuman, atau obat-obatan. Penyebab umum sindrom dispepsia adalah sebagai berikut:
Suatu kondisi yang dikenal sebagai dispepsia fungsional atau nonulkus, yang terkait dengan sindrom iritasi usus besar, adalah penyebab dispepsia atau gangguan pencernaan yang sangat umum. Terkadang, dispepsia juga disebabkan oleh kondisi lain, termasuk:
Sementara itu, gejala sindrom dispepsia sendiri secara umum adalah:
Penanganan Sindrom Dispepsia
Penanganan untuk merawat dan mengobati sindrom dispepsia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Mengobati kondisi yang mendasarinya atau mengubah pengobatan akan mengurangi dispepsia.
Perubahan gaya hidup
Untuk gejala dispepsia yang ringan dan jarang, perubahan gaya hidup dapat membantu untuk meminimalisirnya. Perubahan-perubahan tersebut termasuk:
Obat-obatan
Untuk gejala dispepsia yang parah atau sering, dokter dapat merekomendasikan pengobatan. Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk menerima pilihan obat-obatan yang sesuai dan kemungkinan efek samping. Terdapat berbagai obat dan perawatan yang tersedia, tergantung pada penyebab dispepsia. Pilihan obat-obatan yang biasa diberikan tersebut meliputi:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sindrom dispepsia adalah kondisi gangguan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau sakit di perut bagian atas.
Baca SelengkapnyaDispepsia atau yang sering juga dikenal sebagai sindrom lambung adalah kondisi yang ditandai dengan berbagai gejala yang berkaitan dengan pencernaan.
Baca SelengkapnyaPenyakit lambung bengkak atau gastritis adalah kondisi di mana dinding lambung mengalami peradangan dan pembengkakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.
Baca SelengkapnyaLakukan salah satu cara berikut ini jika Anda menderita sindrom kaki gelisah.
Baca SelengkapnyaPenyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Baca SelengkapnyaPenyakit lambung tak hanya sebatas maag atau GERD.
Baca SelengkapnyaMemahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.
Baca SelengkapnyaKondisi mengantuk tapi susah tidur adalah masalah umum yang sering dialami banyak orang.
Baca Selengkapnya