Mengunjungi Bojonegoro Kota Kaya Raya, Penghasil Migas hingga Tembakau Virginia Terbaik di Jawa Timur
Bojonegoro punya sejuta potensi, mulai dari pertanian, hutan jati yang sangat luas, hingga minyak dan gas (migas).
Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur tidak cukup dikenal publik. Banyak orang mengira Bojonegoro sama dengan Banjarnegara, padahal dua daerah ini berada di provinsi berbeda.
Meski tidak cukup dikenal, Kabupaten Bojonegoro sebenarnya merupakan daerah kaya raya yang memiliki beragam potensi. Mulai dari pertanian, hutan jati yang sangat luas, hingga produsen minyak dan gas (migas).
Kabupaten yang dialiri Sungai Bengawan Solo ini juga memiliki sejarah yang menarik untuk dikulik. Beberapa pejuang asal Bojonegoro dikenal tak gentar melawan penjajah, seperti Sosrodilogo, Sosodoro Djatikoesoemo, hingga Letjen Soedirman.
Sejuta Potensi
Salah satu sumber kekayaan Bojonegoro berasal dari produksi migas. Kabupaten ini menyumbang 25% kebutuhan migas nasional. Mengutip Instagram @jatimpemprov, Bojonegoro memiliki empat blok dan beberapa lapangan migas.
Mulai dari Blok Cepu Lapangan Banyu Urip, Lapangan Kedung Keris, Lapangan Kawengan, dan Lapangan Jambaran Tiung Biru. Ada juga Blok Tuban Lapangan Sukowati, Blok Blora, dan Blok Nona.
Kabupaten Bojonegoro juga merupakan daerah penghasil tembakau virginia terbaik di Jawa Timur. Tembakau Virginia yang merupakan bahan baku utama sigaret putih mulai dikembangkan di kabupaten ini pada 1991.
Beberapa keunggulan tembakau Virginia asal Bojonegoro yakni krosok berwarna kuning cerah atau oranye, kadar nikotin sedang, kadar gula tinggi, dan aromanya harum. Luas areal yang ditanami tembakau virginia yakni 10.553 hektare dan tersebar di 117 desa.
Selain Tembakau Virginia, Bojonegoro juga dikenal dengan produksi Tembakau Jawa. Tembakau jenis ini ditanam di lahan seluas 2.339 hektare dan tersebar di 89 desa.
Hingga saat ini, UD. Supianto, sebuah perusahaan eksportir tembakau di Jalan Jaksa Agung Bojonegoro masih mendapatkan cuan besar dari produk tembakau lokal.
Sayangnya, berdasarkan penuturan pemilik UD. Supianto, Rudy Julis kepada Merdeka.com, diketahui bahwa kejayaan tembakau virginia Bojonegoro mulai memudar.
Potensi Lain
Kabupaten Bojonegoro juga terkenal dengan julukan Kota Angling Dharma. Mengutip situs syakal.iainkediri.ac.id, konon dulu Prabu Angling Dharma pernah singgah di Bojonegoro saat mengalami masa hukuman dan kutukan menjadi burung Belibis. Ia dihukum oleh Dewi Uma dan Dewi Ratih karena melanggar janjinya sendiri untuk tidak menikah lagi sebagai wujud cintanya kepada Dewi Setyowati.
Cerita Angling Dharma ini diakui sebagai cerita rakyat milik masyarakat Desa Wotanngare, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Hingga kini, tempat yang diduga petilasan Prabu Angling Dharma masih bisa dijumpai di Desa Wotanngare.
Tak hanya kaya akan cerita sejarah. Bojonegoro juga memiliki banyak kuliner legendaris. Oleh karena itu, berkunjung ke Bojonegoro belum lengkap rasanya tanpa membawa pulang buah tangan. Ada banyak oleh-oleh khas Bojonegoro yang layak dijadikan buah tangan untuk orang-orang tercinta. Antara lain: ledre, balung kuwuk, krupuk abang ijo, dan salak wedi.