Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Sederet Pernyataan Lord Rangga yang Curi Perhatian
Merdeka.com - Keberadaan Sunda Empire pada tahun 2020 sempat mengejutkan publik. Di tengah kondisi pandemi corona, Sunda Empire menyebut kelompok mereka adalah penguasa dunia.
Seiring dengan kemunculan Sunda Empire, sosok Lord Rangga pemimpin kelompok itu juga ikut terkenal. Tepat hari ini, Rabu (7/12), berita duka datang dari pencetus Sunda Empire, Lord Rangga.
Laki-laki dengan ciri khas baret biru ini dikabarkan meninggal di Brebes lantaran sakit. Kendati sudah tak lagi ada di dunia, pernyataan Lord Rangga sebagai pemimpin Sunda Empire masih diingat publik. Berikut pernyataan Lord Rangga yang sempat mencuri perhatian publik di tahun 2020.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Siapa pemimpin Tarawangsa Sunda Lugina? Kehadiran musisi Jawa Barat itu seolah membawa warna baru di panggung tersebut.
-
Apa saja perbedaan orang Jawa dan Sunda? Orang-orang Jawa dan Sunda di Indonesia memiliki budaya yang berbeda dalam banyak aspek, termasuk dalam hal bahasa, adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan sehari-hari.
-
Kapan orang Sunda antisipasi Megathrust? Tidak Membangun Rumah dengan Bahan Keras Dalam catatan di laman Napak Jagat Pasundan, orang-orang Sunda di zaman dulu sudah sadar bahwa daerahnya rawan gempa.
Dunia Dikendalikan dari Bandung
©2022 Merdeka.com/Instagram Lord Rangga Official
Pernyataan pertama Lord Rangga yang begitu mengejutkan adalah pengakuan tentang dunia dikendalikan dari Bandung. Sesuai dengan namanya Sunda Empire, kelompok Lord Rangga memang berada di Jawa Barat.
Pada setiap pembicaraannya, Lord Rangga selalu tampak mencari keterpautan kontrol dunia dengan wilayah tempat tinggalnya. Tak membuat publik takut, pengakuan Lord Rangga justru dianggap sebagai lelucon belaka.
Dunia Berhenti pada Agustus 2020, Negara Harus Daftar Ulang
©2022 Merdeka.com/Instagram Lord Rangga Official
Setelah menyebut dunia dikendalikan dari Bandung, Lord Rangga kemudian mengatakan dunia akan berhenti berputar di tahun 2020. Laki-laki berusia 55 tahun tersebut menyebutkan tanggal, yakni detail 15 Agustus 2020 sebagai hari terakhir dunia ada.
Lebih mencengangkan lagi, Lord Rangga meminta setiap negara untuk daftar ulang ke Sunda Empire jika ingin terus ada di dunia. Tentu aksi ini hanya direspons publik sebagai meme.
Sunda Empire Punya Anggota 54 Negara Termasuk Korea Utara
©2022 Merdeka.com/Instagram Lord Rangga Official
Belum selesai soal kekuasaan dunia, Lord Rangga dan kelompoknya pernah mengklaim Sunda Empire memiliki anggota 54 negara.
Korea Utara disebut-sebut masuk dalam keanggotaan Sunda Empire ini. Padahal seperti yang diketahui, Korea Utara memiliki sistem pemerintahan yang begitu ketat dan kejam.
Sosoknya memang sempat menuai kontroversi, tapi publik menganggapnya sebagai hiburan. Kini, sosok pencetus Sunda Empire ini dikabarkan meninggal dunia. (mdk/vna)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehancuran Pakuan Pajajaran tak hanya dipicu oleh serangan Banten. Di dalam keraton, raja-rajanya sibuk berpesta pora dan tak memikirkan rakyat
Baca SelengkapnyaKerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.
Baca SelengkapnyaBukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Baca SelengkapnyaMonumen Lingga menggambarkan kebesaran hati dan kepemimpinan Pangeran Suria Atmaja
Baca SelengkapnyaAirlangga dikenal sebagai salah satu raja berpengaruh di Jawa Timur. Ini kisah hidupnya yang jarang dibahas.
Baca SelengkapnyaKoalisi Demak dan Cirebon mencemaskan Sri Baduga di Pakuan.
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca Selengkapnya