Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Perbedaan Haji dan Umroh yang Perlu Anda Ketahui

4 Perbedaan Haji dan Umroh yang Perlu Anda Ketahui Kabah. onislam.net

Merdeka.com - Haji asal maknanya adalah "menyengaja sesuatu". Haji yang dimaksud menurut syara’ ialah "sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat yang tertentu".Untuk Baca Alquran Klik di Sini.

Haji dalam pengertian istilah para ulama adalah menuju ke ka’bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu atau mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Sementara, umrah berasal dari I’timar yang berarti ziarah. Yakni menziarahi ka’bah dan berthawaf disekelilingnya, kemudian bersa’i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut (tahallul) tanpa wukuf di Arafah.

Dalam buku Bimbingan Manasik Haji Departemen Agama RI, umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i dan bercukur demi mengharap ridha Allah.

Berikut adalah 4 perbedaan dasar haji dan umrah yang perlu Anda ketahui, mengutip dariNahdathul Ulama Indonesia.

1. Berdasarkan Hukumnya

Perbedaan haji dan umroh yang pertama dapat dilihat berdasarkan hukum yang mendasarinya. Haji diketahui sebagai rukun Islam ke lima yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk melaksanakannya. Kewajiban berhaji bagi yang mampu ini didasarkan pada firman Allah SWT pada QS Ali Imran ayat 98.

ولِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ

“Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah.” (QS Ali Imran 98).

Nahdathul Ulama Indonesia menyebutkan bahwa hukum haji adalah wajib dan termasuk dalam persoalan hukum yang telah disepakati dan diketahui oleh semua kalangan umat Islam.

Bagi mereka yang mengingkari atau menghindari haji padahal mampu dan memenuhi syarat, maka ia termasuk kaum yang berdosa.

Sementara itu, hukum ibadah umroh masih menjadi perdebatan di antara para ulama. Dari ayat QS Al-Baqarah 196, umat Islam diperintahkan untuk menyempurnakan ibadah haji dan umroh untuk Allah.

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلهِ

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah,” (QS al-Baqarah: 196).

Terdapat banyak hadist yang menjelaskan tentang hukum ibadah umroh. Beberapa menyamakan hukum umroh dengan haji, tetapi ada pula yang menyebut hukum melaksanakan umroh adalah Sunnah.

2. Berdasarkan Rukunnya

Perbedaan haji dan umroh yang kedua dapat dilihat berdasarkan rukunnya. Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan.

Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji dan umroh. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda.

Seperti yang diketahui, terdapat lima rukun dalam haji yaitu niat ihram, wuquf di Padang Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Ke lima rukun ini harus dilakukan seluruhnya guna memenuhi keabsahan ibadah haji yang dilakukan.

Jika tidak bisa melaksanakan seluruh rukun haji ini dikarenakan satu dan lain hal, makan nilai ibadah hajinya akan berkurang.

Syekh Abdullah Abdurrahman Bafadhal al-Hadlrami berkata:

أركان الحج خمسة: الإحرام، والوقوف بعرفة، والطواف، والسعي، والحلق. وأركان العمرة أربعة وهي: الإحرام، والطواف، والسعي، والحلق

“Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Dan rukun-rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut,” (Syeh Abdullah Abdurrahman Bafadhol al-Hadlrami, Busyra al-Karim Bi Syarhi Masa-il at-Ta’lim Ala al-Muqaddimah al-Hadlrasmiyah, Dar al-Fikr, juz 2, hal. 55).

Untuk rukun umroh, yaitu niat ihram, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Yang menjadi pembeda antara haji dan umroh hanyalah wuquf di Padang Arafah yang hanya dilaksanakan oleh Jemaah haji saja. Jemaah umroh tidak melakukan wuquf di Padang Arafah.

Wuquf di Padang Arafah bagi ibadah haji menjadi hal yang wajib dan pelaksanaannya hampir bertepatan dengan jatuhnya Hari Raya Idhul Adha. Pada hari ini, umat Islam yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk berpuasa.

3. Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

Perbedaan haji dan umroh yang ketiga dapat dilihat dari jatuhnya waktu pelaksanaan keduanya. Seperti yang diketahui, pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap setahun sekali dan selalu memiliki jumlah Jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia.

Waktu pelaksanaan ibadah haji lebih sempit dan terbatas dibandingkan dengan waktu pelaksanaan ibadah umroh. Waktu pelaksanaan haji terbatas hanya pada rentang waktu awal bulan Syawal sampai Hari Raya Idhul Adha di bulan Dzulhijjah. Sementara, ibadah umroh bisa dilaksanakan kapan saja tanpa ada batasan rentang waktunya.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani berkata:

والوقت وهو في الحج من ابتداء شوال إلى فجر يوم النحر وفي العمرة جميع السنة

“Dan waktu, waktu dalam haji adalah mulai dari permulaan bulan Syawal sampai fajar hari raya Idul adha (Yaumu al-nahr) dan umrah bisa dilakukan di sepanjang tahun. (Abu Abdil Mu’ti Muhammad Nawawi Bin Umar al-Jawi al-Bantani, Nihayah al-Zain, al-Haromain, hal. 201).

4. Berdasarkan Kewajibannya

Perbedaan haji dan umroh yang ke empat adalah berdasarkan kewajiban yang harus dilakukan. Pada haji dan umroh, Jemaah wajib menjalankan serangkaian ritual manasik, yang apabila ditinggalkan tidak dapat membatalkan ibadah, namun wajib diganti dengan denda.

Kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah.

Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari berkata:

وواجباته: ١- إحرام من ميقات، ٢- ومبيت بمزدلفة، ٣- وبمنى، ٤- وطواف الوداع، ٥- ورمي بحجر

“Kewajiban-kewajiban haji yaitu ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah dan Mina, tawaf wada’ dan melempar batu,” (Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari, Qurrah al-Aini, al-Haramain, hal. 210).

Sedangkan kewajiban umroh hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. Jumlah kewajiban yang lebih sedikit ini membuat pelaksanaan ibadah umroh menjadi lebih cepat usai dibanding haji.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani berkata:

وأما واجبات العمرة فشيئان الإحرام من الميقات واجتناب محرمات الإحرام

“Sedangkan kewajiban-kewajiban umrah ada dua yaitu ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram” (Syekh Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi Bin Umar al-Jawi al-Bantaniy, Tausyikh ‘Ala Ibni Qosim, al-Haramain, hal. 239).

Jadi, pada dasarnya kedua ibadah ini memiliki perbedaan dasar yang cukup signifikan baik dalam hukum, rukun, waktu pelaksanaan dan kewajibannya. Semoga informasi mengenai perbedaan haji dan umroh yang dijabarkan di atas dapat menjadi pencerahan dan menambah pemahaman Anda. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perbedaan Umroh dan Haji yang Wajib Diketahui, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Perbedaan Umroh dan Haji yang Wajib Diketahui, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Sebagai umat Muslim, Anda tak boleh salah dalam memahami ibadah umroh dan haji. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Doa Setelah Pulang Haji dan Umrah, Lengkap Beserta Artinya
Doa Setelah Pulang Haji dan Umrah, Lengkap Beserta Artinya

Setelah pulang haji, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa.

Baca Selengkapnya
5 Rukun Umrah yang Wajib Dilakukan Agar Ibadah Sah, Ternyata Ada yang Tidak Bisa Digantikan
5 Rukun Umrah yang Wajib Dilakukan Agar Ibadah Sah, Ternyata Ada yang Tidak Bisa Digantikan

Wajib tahu 5 rukun umrah yang wajib dilakukan agar ibadah sah. Apa saja?

Baca Selengkapnya
Doa Agar Bisa ke Tanah Suci Tiap Tahun, Amalkan saat Rindu Ka’bah
Doa Agar Bisa ke Tanah Suci Tiap Tahun, Amalkan saat Rindu Ka’bah

Amalkan doa agar bisa pergi haji ini saat merasakan kerinduan yang mendalam pada Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Doa Agar Bisa Umroh dan Haji ke Tanah Suci Bersama Keluarga
Doa Agar Bisa Umroh dan Haji ke Tanah Suci Bersama Keluarga

Doa agar bisa umroh dan haji di bawah ini bisa coba Anda amalkan jika ingin pergi ke tanah suci.

Baca Selengkapnya
Kemenag: Haji Tidak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satu Rukun
Kemenag: Haji Tidak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satu Rukun

Widi mengatakan seseorang yang akan menunaikan ibadah haji harus memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya
Doa Melihat Kabah Latin dan Artinya sesuai Sunnah
Doa Melihat Kabah Latin dan Artinya sesuai Sunnah

Bacaan doa melihat kabah ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus kekaguman atas semua ciptaan-Nya.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Naik Haji bagi Umat Islam yang Menunaikannya, Penuh Doa
30 Kata-kata Naik Haji bagi Umat Islam yang Menunaikannya, Penuh Doa

Bagi Anda yang memiliki kerabat dekat sedang berhaji, tak ada salahnya untuk memberikan ungkapan atau kata-kata naik Haji yang sarat doa mendalam.

Baca Selengkapnya
Ustaz Maulana Selalu Baca Doa Ini Saat Mendarat di Tanah Suci
Ustaz Maulana Selalu Baca Doa Ini Saat Mendarat di Tanah Suci

Umrah bisa dilakukan kapanpun kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Baca Selengkapnya
Dear Jemaah, Tujuan Utama di Mekkah untuk Haji bukan Umrah Sunnah Setiap Hari
Dear Jemaah, Tujuan Utama di Mekkah untuk Haji bukan Umrah Sunnah Setiap Hari

Inti dari pelaksanaan ibadah haji yaitu di Arafah, Muzdalifah dan Mina mulai tanggal 15 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya
40 Contoh Titip Doa untuk Umroh dan Hukumnya dalam Islam, Begini Penjelasannya
40 Contoh Titip Doa untuk Umroh dan Hukumnya dalam Islam, Begini Penjelasannya

Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang 40 contoh titip doa untuk umroh dan hukumnya menurut Islam.

Baca Selengkapnya