Sempat Viral, Begini Kondisi Kakek yang Rawat Cucu Selama 17 Tahun di Kontrakan Kumuh
Merdeka.com - Kisah kakek Nanang di Perak Barat, Kota Surabaya, Jawa Timur yang tidak masuk data penerima bantuan sosial (bansos) sempat viral di media sosial. Selama 17 tahun terakhir ia merawat cucunya yang sedang sakit di indekos tak layak huni.
Dikutip dari Antara (19/5), kakek Nanang akhirnya mendapatkan bansos dari pemerintah. Bantuan itu diperoleh hanya berselang satu hari sejak kabar mengenai kondisi keluarganya tersebar di jagat maya.
Akhirnya Dapat Bantuan
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
-
Apa yang disesali kakek berusia 99 tahun? Pada tahun 2018, Tan menikah lagi dan menyesali keputusannya. Dia dilaporkan menggugat mantan rekannya berkali-kali pada tahun 2019 dan 2021, menyangkal mengetahui pengalihan propertinya ke nama Gu, dan menuntut pembatalan kontrak mereka.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Apa yang kakek-nenek berikan ke cucu? Kakek-nenek dapat memberikan dukungan emosional dan stabilitas selama masa-masa stres atau perubahan,' ujar Kerlow.
-
Bagaimana anak-anak Cut Intan Nabila mendapatkan bantuan? 'Anak-anak saat ini tentunya mendapatkan dukungan dari keluarga serta pendampingan dari KPAI,' ungkapnya.
ilustrasi ©2020 Merdeka.com/bukalapak.com
Kakek yang sudah lama menduda itu kini sudah tercantum sebagai salah satu penerima bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari pemerintah. Sehingga, setiap bulannya nanti akan menerima paket bantuan sembako senilai Rp200 ribu dari Kementerian Sosial. Serta tambahan bantuan suplemen pangan senilai Rp100 ribu.
"Kami bersyukur dan berterima kasih sekali atas respons cepat dari pihak kelurahan dan Dinas Sosial Surabaya yang sudah membantu mendapatkan bansos buat Pak Nanang Sopedarto (53) dan cucunya Diva Nabila," kata Ketua Komunitas Tolong Menolong Daniel Lukas Rorong saat mendampingi Nanang mengambil bansos di Balai RW Perak Utara, Selasa, dikutip dari Antara.
Meringankan Beban Hidup
ilustrasi ©2018 www.pixabay.com
Setelah pemberitaan mengenai kakek Nanang viral di media sosial, sehari kemudian namanya masuk dalam daftar penerima bantuan KKS. Daniel mengaku bersyukur sekali atas respons cepat dari pemerintah daerah. Bantuan yang diperoleh kakek Nanang akan mengurangi beban hidup keluarganya.
Selain itu, pihak Kelurahan Perak Barat saat ini juga sedang memproses akta kelahiran Diva Nabila. Nantinya nama Diva akan dimasukkan di Kartu Keluarga (KK) kakeknya.
Penanganan Medis untuk Diva
ilustrasi ©2015 Merdeka.com
Selanjutnya, relawan kemanusiaan ini berharap adanya penanganan medis terhadap penyakit yang diderita oleh Diva Nabila. Termasuk pembuatan dan pengurusan kartu BPJS Kesehatan secara gratis.
Sudah 17 tahun ini, Diva Nabila hanya berbaring di ranjang dengan kondisi tergolek lemah. Ia menderita penyakit cerebral palsy sejak usianya masih 6 bulan.
Kontrakan Tak Layak Huni
ilustrasi ©2020 Merdeka.com/propertyinside.id
Menurut penjelasan Daniel, kondisi kontrakan di kawasan Jalan Ikan Gurami, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Surabaya yang ditinggali keluarga miskin ini sudah tak layak huni. Selain kumuh dan pengap, juga tidak tersedia septic tank.
Bahkan saluran air di kontrakan itu sudah tidak berfungsi. Sehari-hari, kakek Nanang harus menimba air menggunakan ember dari sumur tetangga.
"Kami sendiri sebenarnya sudah siap untuk melakukan bedah rumah seperlunya, termasuk pembuatan septic tank di kontrakan Pak Nanang. Tapi kalau memang keluarga ini bisa direlokasi ke rumah susun milik pemerintah, itu jauh lebih baik," katanya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tentu ingin hari tuanya berjalan damai dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaSudarto, anak kedua pasutri itu datang dari Bengkulu untuk menemui kedua orangtuanya setelah mengetahui video di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, viral seorang kakek tukang sol sepatu yang tidak dalam kondisi baik. Dapat bantuan dari warganet, kakek ini pun menangis haru.
Baca SelengkapnyaKakek bernama Nur ini begitu bersemangat mencari pekerjaan di siang hari yang terik untuk membelikan cucunya hadiah.
Baca Selengkapnya