Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi Ogoh-ogoh Banyuwangi, Lama Bikin Boneka Raksasa Ujungnya Dibakar

Tradisi Ogoh-ogoh Banyuwangi, Lama Bikin Boneka Raksasa Ujungnya Dibakar Boneka raksasa untuk kegiatan Ogoh-ogoh dalam rangka Hari Raya Nyepi. ©2023 Merdeka.com/Instagram @pesanggaran24jam

Merdeka.com - Umat Hindu di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menyambut datangnya Hari Raya Nyepi dengan menggelar kegiatan ogoh-ogoh pada Selasa (21/3/2023). Adapun kegiatan ogoh-ogoh adalah arak-arakan boneka raksasa yang dilakukan sebagai pertanda pergantian Saka.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB siang itu dibuka langsung oleh Camat Pesanggaran R. Agus Mulyono. Arak-arakan ogoh-ogoh dimulai dari utara Balai Desa Pesanggaran dan berakhir di lapangan Desa Sumbermulyo.

Antusiasme masyarakat Kecamatan Pesanggaran pun tinggi terhadap kegiatan tersebut. Tampak dari banyaknya warga yang menyaksikan kegiatan setahun sekali itu hingga memenuhi jalan raya.

Bikinnya Lama, Ujungnya Dibakar

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh BANYUWANGI24JAM (@bwi24jam)

Tema patung raksasa dalam tradisi ogoh-ogoh di Kecamatan Pesanggaran kali ini adalah babi. Boneka raksasa itu didesain dengan posisi duduk setengah jongkok. Di bagian pinggang hingga lututnya ditutupi dengan kain kotak-kotak khas umat Hindu yang berwarna merah putih. 

Rambut boneka itu panjang menjuntai dan terurai hingga ke sepinggang. Dari kedua tanduknya, muncul asap berwarna-warni. Boneka itu didesain gagah perkasa sekaligus agak menyeramkan penampilannya.

Adapun usai diarak keliling desa, boneka raksasa itu dihentak-hentakkan oleh sekelompok laki-laki yang memikulnya di beberapa sisi lapangan, sebelum akhirnya dibakar.

“Sampai di Lapangan Sumbermulyo ogoh-ogoh kemudian dibakar,” demikian keterangan yang menyertai unggahan video dalam akun Instagram @bwi24jam, Selas (21/3).

Ogoh-ogoh di Kampung Hindu

boneka raksasa untuk kegiatan ogoh ogoh dalam rangka hari raya nyepi

©2023 Merdeka.com/liputan6.com

Kegiatan ogoh-ogoh tidak hanya diselenggarakan di Kecamatan Pesanggaran, tetapi juga di salah satu kampung umat Hindu yakni di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. 

Kali ini, ogoh-ogoh yang dibuat para pemuda desa tersebut diberi nama Buta Kala.  Boneka raksasa itu menggambarkan berbagai sifat jahat, sehingga bentuknya menyeramkan. 

Seorang pemuda asal Desa Patoman, Nengah (20) menceritakan bahwa proses pembuatan ogoh-ogoh memakan waktu sekitar satu bulan. Boneka raksasa itu dibuat dari bahan styrofoam yang dibalut dengan kertas korban. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk membuat boneka raksasa itu berkisar antara Rp3 juta hingga Rp4 juta.

Konsep ogoh-ogoh di Desa Patomanan sendiri setiap tahun selalu berbeda, seperti dikutip dari liputan6.com. Namun, secara garis besar bentuknya tetap boneka raksasa yang menyeramkan. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Parade Ogoh-Ogoh Menyambut Nyepi hingga Paling Ekstrem Lukat Geni Meriahkan Sejumlah Kota Besar di Indonesia
FOTO: Parade Ogoh-Ogoh Menyambut Nyepi hingga Paling Ekstrem Lukat Geni Meriahkan Sejumlah Kota Besar di Indonesia

Menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu di sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu (10/3/2024) lalu telah melakukan serangkaian ritual.

Baca Selengkapnya
FOTO: Semarak Parade Tarian Ogoh-Ogoh Menjelang Hari Raya Nyepi di Bali
FOTO: Semarak Parade Tarian Ogoh-Ogoh Menjelang Hari Raya Nyepi di Bali

Masyarakat Bali mengadakan parade tarian Ogoh-Ogoh untuk menyambut merayakan Hari Raya Nyepi tahun 2024 pada 11 Maret 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Obong-Obong, Tradisi Orang Kalang di Kendal Warisan Para Leluhur
Mengenal Upacara Obong-Obong, Tradisi Orang Kalang di Kendal Warisan Para Leluhur

Mereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera
Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera

Tradisi ini menarik, karena karakter yang diarak merupakan hewan raksasa dan diiringi lampion serta obor bersama gema takbir

Baca Selengkapnya
Menengok Tari Mistis Seblang Olehsari dari Banyuwangi
Menengok Tari Mistis Seblang Olehsari dari Banyuwangi

Seblang merupakan tarian mistis di mana penarinya adalah perempuan terpilih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Musik Oklik Bojonegoro, Dulu Dipercaya Bisa Usir Roh Jahat dan Pagebluk
Mengenal Musik Oklik Bojonegoro, Dulu Dipercaya Bisa Usir Roh Jahat dan Pagebluk

Alat musik tradisional ini dulu muncul saat masa pagebluk

Baca Selengkapnya
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Serunya Seni Barong Geni Khas Gegesik Cirebon, Atraksi Semburan Apinya Curi Perhatian
Serunya Seni Barong Geni Khas Gegesik Cirebon, Atraksi Semburan Apinya Curi Perhatian

Kesenian ini menarik untuk disimak karena menampilkan kekayaan budaya asli Cirebon.

Baca Selengkapnya
Ragam Barong Banyuwangi Ditampilkan dalam Festival Barong Kumbo
Ragam Barong Banyuwangi Ditampilkan dalam Festival Barong Kumbo

Kabupaten Banyuwangi dikenal memiliki seni budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kota Mati “Alas Roban”, Saksi Bisu Kejayaan Industri Era Hindia Belanda
Menelusuri Kota Mati “Alas Roban”, Saksi Bisu Kejayaan Industri Era Hindia Belanda

Setiap tahunnya, warga harus memberi tumbal kepala kerbau ke tempat itu

Baca Selengkapnya
Keseruan Warga Bonokeling Rayakan Perlon Besar, Pertahankan Tradisi Adat Jawa Kuno
Keseruan Warga Bonokeling Rayakan Perlon Besar, Pertahankan Tradisi Adat Jawa Kuno

Suasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.

Baca Selengkapnya