Arti kemenangan Assad dan Sisi
Merdeka.com - Dua pilpres di negara bergejolak, Suriah dan Mesir telah diselenggarakan. Presiden bertahan Suriah Bashar al-Assad telah meraih masa jabatan tujuh tahun ketiganya dalam pemilihan presiden yang berlangsung pada 3 Juni. Assad, memenangkan 88,7 persen suara, seperti dilansir dibanding dua pesaingnya mantan menteri Hassan al-Nouri dan anggota parlemen Maher Hajjar, yang masing-masing meraih 4,3 persen dan 3,2 persen.
Sedangkan mantan panglima militer Mesir Abdul Fattah al-Sisi memenangkan 96,9 persen suara dalam pemilihan presiden akhir Mei lalu, hampir setahun setelah dia menggulingkan mantan Presiden Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin. Al-Sisi mengungguli lawan tunggalnya, Hamdeen Sabahi, dengan perolehan 23,7 juta suara atau 96,9 persen dari total 24,5 juta suara sah, sementara Sabahi hanya memperoleh 3,1 persen atau 757.511 suara.
Adakah hubungan atau kesamaan antar kedua kemenangan itu dan apa maknanya? Banyak pihak meragukan kredibilitas jalan dan hasil pilpres di dua negara itu. Menlu AS, John Kerry menyebut pilpres di Suriah sebagai “lelucon” sedang Menlu Inggris, menjulukinya sebagai “parodi demokrasi”. Ini karena hanya sekitar separuh rakyat Suriah yang bisa mencoblos sedang separuh lainnya mengungsi menyelamatkan diri dari perang saudara. Selain itu tidak ada lawan sesungguhnya bagi Assad dalam pilpres yang diselenggarakan oleh pemerintahan yang dikuasainya. Pemerintah Suriah hanya mengundang pengamat pemilu asing dari Rusia dan Iran, dua negara sohibnya, dan tak ada sama sekali dari Barat atau negara lain.
-
Siapa yang mengalahkan Mesir dalam perang? Pujian itu diberikan setelah tentara Mesir dikalahkan Israel dalam perang Arab-Israel Pertama dan Kedua.
-
Apa yang menjadi kunci kemenangan Abdel? “Di game pertama, saya salah dalam membaca arah permainan lawan. Tetapi di game selanjutnya, terutama di game terakhir, saya sudah mampu memprediksi arah bola yang akan datang dari Onad. Hal ini memungkinkan saya untuk mengantisipasi dengan lebih baik,“ ungkap Abdel dalam komentarnya setelah pertandingan.
-
Apa yang menjadi penentu kemenangan Kolombia? Kemenangan Kolombia ditentukan melalui penalti yang dieksekusi oleh James Rodriguez.
-
Kenapa timnas Indonesia mendapat tambahan poin signifikan kalau menang lawan Arab Saudi? Skuad Garuda akan mendapat tambahan poin yang sangat signifikan jika mampu meraih hasil positif pada duel lawan Arab Saudi.
-
Siapa yang menang di babak kedua? Meskipun demikian, pada babak kedua, Habib Jafar berhasil meraih kemenangan dengan skor 21-16.
-
Siapa yang menang dalam perdebatan? Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.
Mutu pilpres di Mesir hampir sama. Jumlah golput sangat tinggi dan hanya 45% rakyat Mesir yang memberikan suaranya yang berarti kurang dari setengah dari mereka yang berhak memilih. Kampanye pilpres sangat bias dan memihak Sisi. Pertarungan antara Sabahi dan Sisi layaknya perkelahian antara David dan Goliath. Media massa benar-benar dikerahkan untuk membujuk mereka yang anti-Sisi bahwa telah memenangkan pemilu secara fair meski jumlah pemilih ternyata sangat kecil dan diperpanjang sehari untuk menambah jumlah pemilih guna memperkuat legitimasi.
Apa makna kemenangan keduanya dalam dinamika dan pertarungan geopolitik di kawasan Timur Tengah? Pada akhir Mei 2014, media online Incanews memberitakan bahwa Menlu Mesir, Nabil Fahmy bertemu dengan kelompok oposisi Suriah, Syrian National Coalition (SNC) di Kairo dengan agenda yang dirahasiakan namun diduga untuk membahas kerjasama masa depan hubungan Mesir-Suriah.
Yang menarik, delegasi dari SNC adalah mereka yang dikenal sekuler seperti Moaz Al-Khatib, Haytham Manna, Aref Dalila. Mereka juga dikenal sebagai penentang rencana mempersenjatai oposisi atau tindakan militer untuk menyingkirkan Assad. Kelompok Islam yaitu Ikhwanul Muslimin yang mayoritas dalam tubuh SNC tidak diikutsertakan.
Apakah pertemuan itu hanya inisiatif Mesir sendiri atau sudah dikonsultasikan dengan Saudi Arabia dan pendukung lainnya seperti AS, Inggris dan Prancis memang masih belum jelas. Bila memang sudah terkoordinasi, maka mungkin telah terjadi perubahan sikap dan kebijakan Arab Saudi terhadap Suriah dan mungkin Saudi dan sekutunya sudah tidak memandang penting SNC.
Benang merah dari perkembangan itu adalah adanya kesamaan sikap keras Assad dan Sisi terhadap mereka yang disebut sebagai kelompok Islamis atau fundamentalis bahkan “teroris“ di kedua negara masing-masing.
Selain itu koran Israel Maariv pada akhir Desember 2013 memberitakan bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat bahwa keberadaan Assad di Suriah dan Sisi di Mesir adalah lebih baik daripada “alternatif lain“ dan Ikhwanul Muslimin. Putin diberitakan yakin bahwa Netanyahu mempunyai kepentingan akan stabilitas Timur Tengah dan melawan ancaman yang dapat ditimbulkan dari adanya “ekstrimis Islam“.
Jauh sebelumnya media online israelnews.com tanggal 19 Agustus 2013 memberitakan bahwa Israel mengerahkan para duta besarnya di London, Paris, Brusel dan negara barat lainnya untuk membujuk para Menlu di negara-negara itu memberikan dukungan diplomatik kepada Sisi dengan argumen bahwa militer Mesir adalah satu-satunya harapan untuk menghindari kekacauan di Mesir. Selain itu media online Middle East Monitor edisi 1 April 2014 menyebut bahwa Netanyahu menawarkan bantuan dana kampanye 80 juta USD, namun hal itu telah dibantah oleh Netanyahu. Koran Israel lainnya, Haaretz edisi 19 Mei 2013 juga memberitakan bahwa seorang pejabat intelijen Israel menyatakan bahwa sebuah Suriah yang lemah tapi stabil di bawah Assad adalah lebih baik bagi Israel.
Jadi arti sebenarnya dari kemenangan Assad di Suriah dan Sisi dan Mesir adalah kemenangan kekuatan-kekuatan di luar kedua negara itu dan kita harus membaca lebih banyak untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Kabasarnas Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk sebagai Kapten Tim Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil Quick Count atau hitung cepat dilakukan Indikator, Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi di Pilkada Sulsel meraih suara 76,34 persen.
Baca SelengkapnyaIni suatu kejutan politik mengingat Afni adalah figur baru yang diusung Nasdem untuk melawan incumbent.
Baca SelengkapnyaPose Anies-Cak Imin pada desain surat suara Pilpres 2024 mirip dengan pose Anies dan Sandiaga di Pilgub DKI
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan bersyukur usai mendapatkan nomor urut.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengingatkan semua pasangan calon kepala daerah yang diusung partainya di Jatim memahami konsep Ahlussunnah Wal Jamaah.
Baca SelengkapnyaAnies meyakini terbitnya matahari dari timur, sebagai tanda terbitnya kemenangan
Baca SelengkapnyaAnies menyebut kondisi saat ini tengah dalam ketimpangan. Sehingga, ia pun membuat visi dan misi untuk seluruh wilayah yang bukan hanya Jawa saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, pertandingan Pilpres seperti sepakbola.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Ali diketahui sempat berpeluang besar menjadi ketua Timnas Pemenenagan AMIN.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat Pilkada Banten 2024 menyatakan kekalahan pasangan calon nomor urut 1 Airin-Ade atas nomor urut 2 Andra Soni-Dimyati
Baca SelengkapnyaSaid meyakini kerja keras Risma-Gus Hans beserta segenap tim kampanye telah berdampak baik dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat.
Baca Selengkapnya