Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hewan pun paham Bahasa Jawa

Hewan pun paham Bahasa Jawa Kampung Jawa Tondano. ©2013 Merdeka.com/islahudin

Merdeka.com - Lokasi pengasingan Kiai Modjo dan pasukannya atau kini Kampung Jawa Tondano masih mempertahankan hidup dengan bertani. Meski tidak semua penduduk di sana menjadi petani.

Bahkan, sampai saat ini, Jafar Buchari masih percaya beberapa model pertanian berlaku di Tondano dikembangkan oleh leluhurnya dari Jawa itu. Terutama bagaimana membuat lahan garapan dari daerah basah atau model rawa, kemudian membajak dan merawat hingga memanen hasil pertanian. "Untuk memberhentikan hewan saja masih menggunakan, wes…artinya sudah. itu Bahasa Jawa kan,” kata Jafar berkelakar saat ditemui merdeka.com akhir bulan lalu di rumahnya, Kampung Jawa, Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara

Kalau masih kurang percaya, dia mencontohkan kusir bendi juga menggunakan kata wes buat memberhentikan kuda penarik. Alat bajak juga memakai Bahasa Jawa, seperti luku. Kemudian garu, terbuat dari kayu berbentuk sisir raksasa ditarik sapi atau kuda untuk menghancurkan tanah sudah diluku.

Sedangkan untuk rumah di Kampung Jawa mengikuti konsep rumah panggung Minahasa, terbuat dari kayu dan beratap seng. Jafar menjelaskan atap seng dipakai agar suhu dalam rumah hangat saat musim dingin. Kalau memilih genteng bisa bertambah dingin atau kian panas ketika musim kemarau. “Dua tahun lalu saya rumah panggung, sekarang pakai tembok. Tapi ruang tamu saya gunakan tembok dari kayu jati agar adem,” ujar Jafar.

Menurut Lurah Kampung Jawa Sarianto Merkosono, ciri khas Kampung Jawa adalah masjid dan makam Kiai Modjo. Sebagai seorang muslim, kata dia, Kiai Modjo tidak membuat garis pemisah dengan orang-orang di luar Islam. Dia justru bersahabat dan kawin dengan warga setempat. “Hal itu harus tetap kami jaga sebagai keturunan Kampung Jawa Tondano meski hidup di mana pun."

Sejak Kiai Modjo dibuang ke Tondano, Belanda menjadikan wilayah itu tempat membuang para tokoh pemberontak. Sebut saja Abdul Halim dan Sigorak Panjang dari Padang, Haji Saparua (Saparua, Ambon), Pangeran Syarif Perbatasari (Banjarmasin), dan Pangeran Ronggodanupoyo (Surakarta).

Kampung Jawa selalu ramai dikunjungi menjelang Ramadan hingga Idul Fitri. “Baik dari keturunan Kampung Jawa Tondano atau keluarga mereka pernah dibuang dan dimakamkan di sini," kata Jafar.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Kampung Harimau di Madiun, Berawal dari Kiai yang Gemar Memelihara Harimau
Mengenal Kampung Harimau di Madiun, Berawal dari Kiai yang Gemar Memelihara Harimau

Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi

Makam yang berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini lokasinya sangat dekat dengan aliran Sungai Batanghari.

Baca Selengkapnya
Kampung Ini Dulu Pusat Agama Kristen yang Penduduknya Fasih Bahasa Belanda, Kini Terabaikan Penuh Semak Belukar
Kampung Ini Dulu Pusat Agama Kristen yang Penduduknya Fasih Bahasa Belanda, Kini Terabaikan Penuh Semak Belukar

Kampung di Jombang ini dikenal sebagai pusat penyebaran agama kristen di Jawa. Miris, kompleks makamnya kini dipenuhi semak belukar.

Baca Selengkapnya
5 Mitos Jalak Kebo di Indonesia, Dipercaya Bisa Membawa Keberuntungan
5 Mitos Jalak Kebo di Indonesia, Dipercaya Bisa Membawa Keberuntungan

Selain memiliki penampilan unik, jalak kebo juga memiliki berbagai mitos yang melekat dalam budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mitos Ayam Jago Putih, Dipercaya Sebagai Pelindung
Mitos Ayam Jago Putih, Dipercaya Sebagai Pelindung

Ayam jago putih juga termasuk hewan kesayangan Rasulullah.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4

Masjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama

Di Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati

Baca Selengkapnya
Gajah Kalau Terbang Kelihatan Apanya? Berikut Jawabannya dan Tebak-tebakan Hewan Lainnya
Gajah Kalau Terbang Kelihatan Apanya? Berikut Jawabannya dan Tebak-tebakan Hewan Lainnya

Gajah kalau terbang kelihatan apanya? Ini jawabannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Kiai Jangkrik, Sang Pendekar Sakti dari Pelosok Wonosobo
Kisah Mbah Kiai Jangkrik, Sang Pendekar Sakti dari Pelosok Wonosobo

Mbah Kiai Jangkrik merupakan seorang pendekar yang sakti. Kesaktiannya antara lain suara siulannya yang mirip suara jangkrik sehingga bisa mengecoh lawan

Baca Selengkapnya
Mitos Jalak Kebo yang Dianggap Membawa Keberuntungan hingga Pengusir Makhluk Gaib
Mitos Jalak Kebo yang Dianggap Membawa Keberuntungan hingga Pengusir Makhluk Gaib

Dengan bulu hitam mengkilap yang memikat mata dan suara kicauan yang merdu, Jalak Kebo dinaungi oleh beragam mitos.

Baca Selengkapnya
65 Tebak-Tebakan Lucu Bahasa Jawa, Hiburan di Waktu Luang
65 Tebak-Tebakan Lucu Bahasa Jawa, Hiburan di Waktu Luang

Hidupkan suasana santai bersama keluarga dengan lontaran tebak-tebakan lucu dalam bahasa Jawa.

Baca Selengkapnya