Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketum IDI: Presiden Jokowi Tidak Ada Keluhan & Efek Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Ketum IDI: Presiden Jokowi Tidak Ada Keluhan & Efek Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Presiden Jokowi disuntik vaksin Covid-19. ©BPMI Setpres

Merdeka.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih telah disuntik Vaksin Covid-19, di Istana Merdeka, Rabu (13/1). Daeng menjadi orang kedua yang disuntik vaksin Covid-19.

Daeng meyakini, vaksinasi bertujuan mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Apabila tubuh memiliki kekebalan diri, maka dapat mencegah terinfeksi virus corona. Vaksinasi juga diyakini dapat mengurangi angka dokter dan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

Usai melakukan vaksinasi Covid-19, Daeng M. Faqih berbagi cerita dengan jurnalis merdeka.com, Rifa Yusya Adilah. Berikut petikan wawancaranya.

Orang lain juga bertanya?

Anda tidak takut menjadi orang kedua yang disuntik vaksin Covid-19?

Iya kan prosedur penelitiannya yang secara keilmuan sudah dilakukan. Penilaian sudah dilakukan oleh otoritas, baik itu BPOM yang menyatakan aman dan efektif, maupun MUI yang menyatakan suci dan halal.

Kalau masih ada yang ragu, silakan bertanya ke ahlinya dan ke penelitinya. Supaya tidak termakan hoaks dan termakan berita yang sumbernya tidak kredibel yang hanya mengandung asumsi dan prasangka. Silakan cari informasi yang detail, kalau bisa ke sumber penelitian.

Bisa Anda diceritakan efek samping yang dirasakan setelah disuntik vaksin Covid-19?

Alhamdulillah baik-baik saja. Alhamdulillah ya, saya tidak merasakan apa-apa. Jadi setelah disuntik, pegal di tempat (disuntik) juga tidak. Perasaan panas atau apa juga tidak.

Bagaimana dengan kondisi Presiden Jokowi setelah disuntik Vaksin Covid-19?

Pak Jokowi sempat menjumpai kami, mengobrol setelah penyuntikan. Beliau sehat-sehat saja. Beliau menjumpai kita berapa kali malah. Mengobrol sama kita, lalu kasih kesan pesan ke kita. Minta dibantu untuk kampanye masalah vaksinasi, untuk memperkuat (vaksinasi) ke masyarakat dan ke tenaga kesehatan. Saya lihat beliau sehat-sehat saja. Sampai konferensi pers selesai pun beliau dan teman-teman yang lain sehat.

Bagaimana kondisi penerima vaksin yang lain?

Saya lihat peserta yang lain, saat menunggu diobservasi dan menunggu konferensi pers, bercengkrama biasa. Tidak ada keluhan apapun dari kawan-kawan yang tadi ikut penyuntikan. Sebelum divaksin diukur dulu tekanan darahnya, dilihat dulu kondisi kesehatannya, ditanya juga apakah ada riwayat penyakit atau tidak.

Setelah disuntik vaksin pertama, apa proses selanjutnya yang harus dilakukan oleh para penerima vaksin?

Setelah disuntik yang pertama ini, nanti kita lakukan suntikan kedua di tanggal 27 Januari 2021.

Apakah vaksinasi bisa menjamin memutus rantai Pandemi Covid-19?

Memang betul vaksin ini peranannya besar untuk pencegahan covid-19, tetapi tidak satu-satunya. Harus dibarengi dengan tindakan yang lain. Paling penting itu protokol Covid-19 tetap dijaga.

Persis seperti kita sakit, lalu diminta minum obat. Kan tidak hanya disuruh minum obat saja, tapi diminta istirahat, gizinya harus baik, gaya hidupnya harus sehat, supaya kesembuhan dengan obat itu menjadi lebih baik. Sama seperti vaksin.

Intinya, harapan vaksinasi untuk mengatasi pandemi memang besar tapi vaksin ini harus dibarengi protokol kesehatan supaya lebih komprehensif dan paripurna.

Bagaimana Anda menanggapi polemik yang muncul di masyarakat soal penolakan vaksinasi karena vaksinnya Sinovac?

Jangan lihat merek vaksinnya, dari mana asalnya. Yang penting jaminan aman dan efektivitas itu sudah terjamin. Itu yang terpenting.

Tadi kan kita sudah lihat bersama-sama gelombang pertama yang sudah divaksin, dan alhamdulillah setelah penyuntikan, sampai 2 jam itu tidak ada masalah. Memang dari hasil laporan penelitian uji klinis, dinyatakan aman. Kalaupun ada efek sampingnya, kecil sekali dan ringan. Efek samping yang dilaporkan itu, sakit di tempat suntik, kemudian ada panas tapi 2 sampai 3 hari hilang. Itu efek samping yang ringan.

Masyarakat tidak perlu takut. Ini agar masyarakat tidak gampang terkena infeksi covid. Kalau ini diikuti banyak orang, maka dengan sendirinya Covid-19 ini kita bisa cepat dihilangkan. Tidak terus menerus tambah banyak kasusnya.

Apakah ada kewajiban masyarakat harus ikut vaksinasi?

Ya memang diimbau untuk masyarakat memberikan sumbangsih. Kalau masyarakat tidak gotong royong memberikan sumbangsih, kapan covid-19 mau selesai? Ini kan untuk semua masyarakat Indonesia, bukan untuk diri kita sendiri.

Kalau pandemi ini tidak berakhir, maka kehidupan kita ini terbelenggu oleh Covid-19. Kalau terbelenggu Covid-19, kita tidak bisa hidup normal, kasihan masyarakat.

Jadi alasan mengapa kita harus ambil bagian dalam vaksinasi itu yang pertama memang untuk diri sendiri. Supaya kebal tidak terkena penyakit. Kedua, untuk semua orang. Supaya kehidupan kita kembali normal lagi. Itu yang harus dipikirkan.

Sempat muncul wacana sanksi atau denda bagi masyarakat yang menolak vaksinasi. Bagaimana menurut Anda?

Jadi begini, tanggung jawab masyarakat, coba lah masyarakat harus dipikirkan, masyarakat itu juga punya tanggung jawab dan kewajiban menciptakan kondisi sehat. Jika tidak melakukan vaksinasi bisa menularkan virus, lalu di mana tanggung jawab kita sebagai anak bangsa? Kita bisa menularkan virus kemana-mana kalau kita tidak mau divaksin.

Kita ini bicara dalam sebuah komunitas besar yang perlu diselamatkan bersama. Ada tanggung jawab dan kewajiban kita sebagai bagian bangsa untuk menjaga kesehatan masyarakat. Kita tidak bisa egois 'hanya untuk kita'. Diri kita berpengaruh terhadap masyarakat. Jadi ini tanggung jawab kita.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?

Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kelakar Menkes
VIDEO: Kelakar Menkes "Presiden Jokowi Tak Pernah Sakit, Menteri Kesehatan Berhasil"

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkelakar ketika membuka acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Rabu (24/4)

Baca Selengkapnya
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian
Jokowi: Posisi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan, Banyak Masalah dan Cacian

"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Presiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat

Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya