Kisah bayi Yahudi selamat dari Nazi ditolong orang Indonesia
Merdeka.com - Lelaki itu digendong seorang perempuan. Wajahnya begitu berbeda. Si perempuan dengan kain batik berwajah Indonesia, sedangkan anak lelaki memiliki pipi tembam itu berkulit putih dan berwajah bule. Mungkin tak banyak yang tahu jika lelaki itu adalah bayi Yahudi. Dia bernama Alfred Munzer.
Kisah kemanusiaan ini bermula ketika Jerman berhasil menaklukkan Belanda selama 19 bulan. Selama itu juga kekejaman Nazi menimpa banyak orang Yahudi. Adalah Tole Madna, seorang pria asal Indonesia juga imigran tinggal di Den Haag, Belanda ikut berperan menyelamatkan Alfred kecil dari kejaran Nazi.
Seperti dikutip dari situs United States Holocaust Memorial Museum, hari-hari menegangkan perburuan Nazi itu diuraikan. Tepatnya pada 21 Mei 1942. Ayah Alfred bernama Simcha diperintahkan untuk melapor ke kamp buruh Jerman. Namun dia tak menghiraukan dan pergi ke dokter untuk memeriksakan diri buat menjalani operasi hernia.
-
Siapa yang membantu bangsa Yahudi? Orang-orang Yahudi juga dikenal suka mendukung satu sama lain.
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Bagaimana pasukan Jerman membantu perjuangan Indonesia? Seperti orang-orang Jepang, beberapa eks serdadu Jepang ini pun diketahui pernah menjadi pelatih militer untuk para pejuang Indonesia selama perang kemerdekaan.
-
Siapa yang disebut terselamatkan? Jadi, demikianlah deretan potret dan kabar terbaru Nadya Arifta yang disebut netizen terselamatkan.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Bagaimana keadaan komunitas Yahudi di Surabaya pada tahun 1943? Situasi kaum yahudi di Indonesia pada Agustus 1943. Saat itu, nyaris semua orang yahudi ditangkap oleh kolonialis Jepang dan ditahan di kamp konsentrasi.
Hingga akhirnya pada bulan September, mereka harus benar-benar bersembunyi dari kejaran Nazi. Simcha mencoba bunuh diri agar dia dilarikan ke rumah sakit jiwa. Sementara, ibunda Alfred, Gisele, menjual harta mereka dan kemudian menitipkan ketiga anaknya kepada tetangga dan kerabat. Gisele pun menyusul suaminya, Simca ke rumah sakit sebagai asisten perawat.
Alfred Munzer merupakan tiga bersaudara anak pasangan Simcha dan Gisele. Saudara sekandungnya juga kedua kakaknya adalah Eva dan Leah. Ketika disembunyikan oleh kedua orang tuanya, kakaknya, Eva dan Leah dititipkan kepada tetangga mereka. Namun sayang, suami tetangganya itu justru melaporkan keberadaan keduanya kepada pihak berwenang. Mereka pun harus menerima pil pahit sasaran pembantaian Nazi. Ketika di deportasi ke Auschwitz, mereka dihabisi tiga hari kemudian.
Beruntung bagi Alfred, dia dititipkan oleh teman ibunya bernama Annie Madna. Jalan ini juga mengantarkan Alfred dengan pertemuan ayah angkatnya, Tole Madna. Ketika Annie mulai kebingungan menyembunyikan Alfred dari kejaran Nazi, dia pun dipindahkan untuk dirawat oleh Tole, mantan suami Annie Madna.
Kebetulan saat itu, hasil perkawinan Tole Madna dan Annie Madna dianugerahi tiga orang anak. Mereka adalah Willie, Dewi dan Robby. Bersama dengan keluarga ini juga tinggal Mima Saina, seorang perempuan keturunan Jawa juga beragama Islam. Dari sinilah, Alfred menjadi bagian sebuah keluarga Indonesia di Den Haag, Belanda. Dalam persembunyian bersama keluarga Madna, Alfred kecil dipanggil degan nama Bobby.
Mima Saina lah juga menjadi ibu pengganti bagi Alfred. Selama tinggal dengan keluarga Tole Madna, Alfred kecil diperlakukan seperti anak sendiri. Namun untuk menghindari kejaran Nazi, Alfred tak pernah diizinkan ke luar rumah. Setiap kali Gestapo datang, Alfred disembunyikan di ruang bawah tanah atau bersembunyi di atas loteng rumah. Hanya orang-orang Indonesia saja mengetahui Alfred adalah seorang bayi Yahudi.
Singkat cerita, ibunda Alfred kembali setelah mereka di deportasi dari kamp penahanan. Ayahnya, Simcha meninggal dunia sebelum dibebaskan, dua bulan sebelum berakhirnya perang. Ketika bertemu dengan ibunya, Alfred benar-benar tak mengenali. Gisele pun membawa Mima untuk merawat Alfred. Sayang Mima meninggal dunia karena pendarahan di kepala.
Kini Alfred telah tumbuh menjadi dewasa. Sejak tahun 1958, Alfred imigrasi ke Amerika Serikat. Kini dia adalah seorang ahli penyakit paru-paru dan tinggal di Washington DC. Dia pun masih berhubungan baik dengan anak-anak Tole Madna. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia pernah merasakan pahitnya Kamp Konsentrasi milik NAZI dan beruntungnya bisa selamat.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaEinstein pernah tinggal di gubuk ini karena banyak orang dari Nazi mencari-carinya.
Baca SelengkapnyaDari sekian banyaknya anak yang terluka, sosok bayi mungil belum lama ini ditemukan dan menjadi sorotan. Ia diselamatkan dari runtuhan bangunan.
Baca SelengkapnyaAmin Al-Husayni adalah Mufti Besar Palestina yang memiliki jasa besar dalam menyiarkan berita kemerdekaan Indonesia ke Eropa.
Baca SelengkapnyaBayi ini diselamatkan tim dokter di RS Al-Shifa, Gaza, setelah ibunya sekarat dihantam bom Israel.
Baca SelengkapnyaKomunitas yahudi di Surabaya sudah eksis sejak sebelum Indonesia merdeka. Mereka bukan orang-orang biasa, ada saudagar kaya raya hingga arsitek bangunan megah.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga WNI masih diupayakan dievakuasi dari Gaza Selatan.
Baca SelengkapnyaUstadz Adi Hidayat ungkap ada pemuda asal Nusantara yang pernah berjihad ke Palestina jauh sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaBerikut video viral orang Yahudi Israel ikut aksi bela Palestina dan menentang genosida.
Baca SelengkapnyaBagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Baca Selengkapnya'Saya Senang Kalau Yayasan Ini Tutup, Artinya Tidak Ada Lagi Bayi Terlantar'
Baca Selengkapnya