Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemuka adat melek teknologi

Pemuka adat melek teknologi Suasana di Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jawa barat, Ahad (28/4). (merdeka.com/vincent asido panggabean)

Merdeka.com - Umurnya baru 28 tahun. Namun Abah Ugi sudah menjadi pemuka adat Kasepuhan Ciptagelar sejak enam tahun lalu. Dia menggantikan ayahnya, Abah Anom (Encup Sucipta), meninggal pada 2007.

Abah Ugi mengaku membawahi 568 kampung tersebar di tiga kabupaten, yakni Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat serta Lebak di Provinsi Banten. Sebelum menetap di Ciptagelar, leluhurnya berpindah-pindah tempat sesuai wangsit.

Mereka pernah menetap di Ciptarasa. Abah Ugi mengungkapkan ayahnya telah memperoleh wangsit untuk pindah ke Ciptagelar pada 1998. Setelah yakin, baru tiga tahun kemudian Abah Anom bersama keturunan dan pengikutnya menjalankan pesan itu. Pilihannya cuma dua, pindah atau mati dan yang diwajibkan pindah itu cuma delapan keluarga," kata Abah ugi kepada merdeka.com, Ahad pekan lalu. Tapi di luar itu terserah. "Mau pindah boleh, tidak mau juga tidak apa-apa."

Ada yang berubah sejak mereka pindah. Menurut Abah Ugi, semasa bermukim di Ciptarasa, warga baru mengenal teknologi sebatas radio pemancar AM. Tapi di Ciptagelar, bukan sekadar sudah ada pemancar FM, mereka telah memiliki stasiun radio diberi nama Ciptagelar Radio.

Bahkan, mereka sudah mendirikan stasiun televisi bernama Ciga TV. Meski begitu, Abah Ugi menegaskan warganya tetap memegang tradisi. "Sejak 1980-an ke bawah, memang tidak ada listrik, teknologi baru masuk paling baterai lalu radio nyalanya tiga bulan sekali," ujar Abah Ugi. Namun ketika ayahnya memimpin, dia mencari tahu bagaimana mendapatkan teknologi baru tanpa mengganggu kehidupan adat.

Abah Ugi menjelaskan pada 1988 ayahnya membuat turbin air dengan kayu blebek buat membangkitkan listrik. Tenaga dihasilkan sekitar tiga ribu watt dan mampu menerangi 50 rumah. Ayahnya membuat itu secara otodidak.

Pada 1990-an, ayahnya membangun ulang pembangkit listrik tenaga air menggunakan dua kincir untuk menerangi dua desa, Sinaresmi dan Sirnagalih. Namun turbin hanya mampu bertahan dua tahun lantaran pemakaian warga melebihi kapasitas. mereka kemudian mendapat bantuan dari Jepang buat membangun turbin mampu menghasilkan 80 ribu watt listrik. Karena sudah lama dan ada yang rusak daya keluar kini hanya setengahnya. Sekarang Desa Sirnagalih sudah masuk listrik dari PLN.

Meski cuma tamatan SMA, Abah Ugi mengaku sudah tertarik soal teknologi sejak SD. Bahkan istri abah, Emak Alit, mengatakan abah sudah bisa merangkai radio sejak SMP kelas tiga dan bikin petasan sedari SD.

Abah Ugi pun memiliki idola selain ayahnya dalam hal teknologi. "Pokoknya yang membangun kemajuan bagi seluruh dunia abah suka, seperti Thomas Alfa Edison dan Graham Bell." (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perkembangan Teknologi Sejarah Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya
Perkembangan Teknologi Sejarah Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya

Perkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.

Baca Selengkapnya
Bos SCM Optimis Penonton TV Tetap Tumbuh di Tengah Gempuran Media Digital
Bos SCM Optimis Penonton TV Tetap Tumbuh di Tengah Gempuran Media Digital

Transformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi.

Baca Selengkapnya
Ini Jenis Siaran Favorit Mulai dari Gen X hingga Z
Ini Jenis Siaran Favorit Mulai dari Gen X hingga Z

Pola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia
Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia

Membangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.

Baca Selengkapnya
Warga Banyumas Sambut Gembira Pembagian Set Top Box (STB) oleh Grup SCM/EMTEK
Warga Banyumas Sambut Gembira Pembagian Set Top Box (STB) oleh Grup SCM/EMTEK

Grup SCM/EMTEK Kembali mendistribusikan STB terkait dengan penghentian siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi
Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi

Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Ada Digitalisasi, TV Masih Jadi Pilihan Perusahaan untuk Pasarkan Iklan
Ada Digitalisasi, TV Masih Jadi Pilihan Perusahaan untuk Pasarkan Iklan

Banyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.

Baca Selengkapnya
KPID Jabar Rilis Riset Tahun 2024 Politik Penyiaran, Ini Hasilnya
KPID Jabar Rilis Riset Tahun 2024 Politik Penyiaran, Ini Hasilnya

Dalam riset kali ini KPID menggandeng 4 Universitas untuk membedah berbagai persoalan penting yang ada di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya