Permainan berbahaya di Yaman-2
Merdeka.com - Saya sengaja mengulang judul tulisan saya pada 16 Februari lalu untuk kolom saya kali ini karena perkembangan permainan isu yang melandasi konflik di Yaman saat ini yaitu isu sektarian Sunni-Syiah makin menonjol dan mengemuka.
Koalisi Arab Saudi dan sembilan negara Muslim Sunni lain: Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain (Oman menolak bergabung), Pakistan, Maroko, Yordania dan Mesir telah melakukan serangan udara di berbagai kota yang dikuasai kelompok Syiah Houthi dan telah
menimbulkan korban. Ini sebagai reaksi gencarnya serangan Houthi yang mengejar presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi yang telah mereka kudeta ke tempat
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat di Perang Lempar Air? Tradisi Perang Lempar Air tak semata-mata sebagai simbol saja. Namun ada alasan di balik menggunakan air sebagai medianya.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Tanjung Morawa? Peristiwa ini melibatkan kaum Pribumi yang tidak terima dengan perpindahan hak-hak tanah. Mereka melakukan perlawanan dengan aparat kepolisian saat itu.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
pelariannya di kota Aden, Yaman bagian selatan.
Koalisi itu dengan dukungan logistik dan intelijen AS menegaskan, bahwa Yaman tidak akan berhenti dibombardir sampai presiden Hadi bisa memerintah Yaman kembali. Agresi militer Saudi dan sembilan negara lainnya telah memasuki hari kelima pada Senin ini (30/3).
Keputusan untuk terus menggempur Yaman disampaikan pemerintah Arab Saudi pada Minggu kemarin. Mereka bertekad memerangi milisi Syiah Houthi yang oleh koalisi Teluk dianggap sebagai sekutu utama Iran. Pihak Teheran yang membantah membantu Houthi telah mengutuk agresi militer tanpa henti itu.
Konflik internal di Yaman yang sebelumnya oleh para pengamat dinilai sebagai proxy war antara Iran dan Arab Saudi, dengan telah turun tangannya Arab Saudi, telah berubah dan meningkat skala dan aktornya. Ini karena Liga Arab yang bertemu di Mesir minggu lalu juga
telah memberikan dukungan dan bahkan akan membentuk pasukan gabungan.
Iran yang merasa dikeroyok oleh negara-negara Sunni tentu saja merasa terpojok dan marah. Seorang anggota parlemen Iran, Ali Reza Zakani telah mengancam bahwa revolusi di Yaman tidak akan berhenti di Yaman saja namun akan dikembangkan sampai wilayah Saudi, dan penduduk provinsi Timur Saudi akan memimpin revolusi itu. Dia bahkan menyatakan bahwa apa yang terjadi di Yaman saat ini tak lain adalah “kelanjutan secara alamiah“ revolusi Iran“ dan 14 dari 20 propinsi di Yaman akan dikuasai Houthi.“
Digraban, sebuah website Pengawal Revolusi Iran mengutip seorang angotanya, Saad Al-Din Zarei, menyatakan : “bisik-bisik terdengar makin kencang tentang akan hadirnya tentara Pengawal Revolusi di dalam Kerajaan Arab Saudi“. Ini tentunya ancaman langsung kepada Riyadh.
Memainkan isu sektarian memang sangat berbahaya dan ini telah dikecam oleh tokoh aktivis dan intelektual Saudi, Dr. Madawi Al-Rashid melalui akun twitter-nya dengan menyatakan bahwa Arab Saudi memerlukan pendekatan baru dalam politik luar negerinya yang
mendorong duduk bersama untuk berdialog dengan kekuatan-kekuatan regional seperti Iran dan Turki bukan hanya dengan koalisi Sunni saja. Bermain koalisi seperti itu ia nilai akan gagal karena politik tidak bisa hanya didasarkan pada konflik Sunni-Syiah saja.
Bahaya makin meluasnya perang di Yaman akibat permainan isu sektarian ini selain berupa perambahan menjadi konflik regional juga kemungkinan konsekuensi internasional yang sulit diramalkan mengingat adanya keterlibatan atau dukungan AS dan Inggris.
Selain dukungan intelijen dan logistik, pengumuman serangan koalisi pimpinan Arab Saudi yang dilakukan oleh Dubes Saudi untuk AS di Washington pada 25 Maret menunjukkan bahwa pemerintahan Obama bisa jadi sangat terlibat dalam serangan itu melebihi dukungan yang diumumkan secara resmi.
Selain itu sandi serangan ke Yaman yang bernama “Storm of Resolve” mengingatkan kembali pada operasi gabungan yang melibatkan pasukan darat AS dan Arab Saudi yaitu
“Operation Desert Storm” tahun 1991 yang mengusir tentara Saddam Husein dari Kuwait. Sementara itu Inggris meski masih menyebut pentingnya solusi secara politik tapi telah secara gamblang memberikan dukungan intervensi militer Arab Saudi di Yaman dengan segala cara dan langkah untuk melawan agresi Houthi.
Persoalannya apakah isu sektarian yang telah melandasi konflik kali ini merupakan isu tunggal atau ada isu lain seperi isu ekonomi misalnya. Orang patut menduga bahwa bila Aden jatuh ke tangan Houthi sekaligus dengan selat strategis Bab al-Mandabnya yang merupakan jalur lintas minyak dari Terusan Suez, maka tiga perempat wilayah Yaman akan jatuh ke milisi Houthi dan menjadi ancaman keberlangsungan ekspor minyak kerajaan
Saudi.
Betapapun solusi militer yang tergesa-gesa saat ini dan dibaikannya jalan dialog berpotensi memperluas konflik dan bukan sebaliknya, dan permainan isu sektarian adalah permainan yang sangat berbahaya mengingat penganut kedua aliran itu tak hanya ada di Yaman. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inggris menyiapkan jet tempur Royal Air Force Typhoon FGR4 yang dilengkapi senjata Paveway IV.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaKelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSeniman Yaman Bikin Lagu Mengolok-olok AS-Inggris-Israel, Video Klipnya Kocak & 'Menusuk'
Baca SelengkapnyaHouthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.
Baca SelengkapnyaSerangan gabungan AS dan Inggris ini dilancarkan sebagai balasan untuk Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaBela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaKelompok Houthi Yaman hari ini meluncurkan rudal balistik kedua mereka ke Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaHouthi menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaUpaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad
Baca SelengkapnyaMilitan Houthi yang didukung Iran di Yaman berencana menyabotase kabel internet di Laut Merah.
Baca SelengkapnyaPentagon mengonfirmasi hengkangnya kapal perang USS Abraham Lincoln ini.
Baca Selengkapnya