Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tarif mesti kami sesuaikan

Tarif mesti kami sesuaikan Bayu Djokosoetono. merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Maret lalu meminta pemerintah menambah jenis kendaraan terkena larangan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mobil mewah, taksi, dan bus pariwisata masuk dalam daftar dilarang mengkonsumsi BBM bersubsidi. Hal itu untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi agar tidak membengkak.

Rencananya usulan itu dimasukkan ke dalam revisi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1 Tahun 2013, bersamaan dengan pemberlakuan sistem non-tunai dalam pembelian BBM bersubsidi. Jika kebijakan itu jadi dilakukan, ongkos naik taksi bakal naik.

"Tarifnya mesti kita sesuaikan, lalu kita bicara alternatif bahan bakar lagi. Bisa dengan gas, dengan apa pun itu dan ekonomis," kata Komisaris Blue Bird Group Bayu Priawan Djokosoetono bulan lalu saat ditemui di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Orang lain juga bertanya?

Berikut penuturan Bayu Djokosoetono kepada Arbi Sumandoyo, Pramirvan Datu Aprillatu, dan Faisal Assegaf dari merdeka.com.

Menteri ESDM pernah berbicara nantinya taksi tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi. Kira-kira apa efeknya dan bagaimana Blue Bird mengantisipasi itu?

Saya pikir taksi itu adalah kebutuhan transportasi massal atau umum. Ketika berbicara transportasi umum, sudah selayaknya mereka menggunakan BBM bersubsidi. Kalau tidak ada subsidi, harus ada alternatif bahan bakar, apapun itu kalau memang kita harus menggunakan bahan bakar jenis lain.

Saya rasa kecuali taksi eksekutif digunakan oleh kalangan menengah ke atas, tapi kalau taksi biasa nggak bisa tanpa subsidi. Karena apa? Yang menikmati khalayak umum kok. Jangan berpikir yang naik taksi itu kalangan menengah ke atas saja. Maksudnya ini digunakan oleh semua kalangan. Termasuk pembantu saya pakai taksi kalau mau ke mana-mana.

Jadi Anda menolak rencana kebijakan itu?

Saya rasa kalau taksi nggak. Kalau taksi eksekutif nggak apa-apa, saya setuju.

Kalau memang kebijakan itu dilaksanakan, kira kira apa efeknya dan apa antisipasi Blue Bird?

Tarifnya mesti kita sesuaikan, lalu kita bicara alternatif bahan bakar lagi. Bisa dengan gas, dengan apa pun itu dan ekonomis.

Apakah kebijakan itu akan mempengaruhi laba dan pendapatan Blue Bird?

Belum tahu juga. Kalau taksi tidak boleh menggunakan bahan bakar bersubsidi, otomatis pengguna mobil pribadi lebih nggak boleh lagi dong. Akhirnya membawa mobil pribadi jauh lebih mahal dibanding menggunakan taksi mestinya. Ketika itu terjadi kan lebih efesien naik taksi dibanding kenaraan pribadi. Tapi saya tak perlu khawatir karena dengan rencana itu semuanya akan terjadi penyesuaian.

Sebagai pengusaha taksi, apakah Anda merasa diuntungkan dengan sistem transportasi umum, khususnya di Jakarta, belum baik, aman, dan nyaman?

Nggak, justru bagi kami kalau sarana dan prasarana memadai,... (terpotong ada telepon selulernya berdering)

Kita lihat Singapura, Hong Kong, dan Jepang kita anggap transportasi massal mereka sangat canggih dan lengkap. Kita lihat di sana taksi makin mudah. Justru makin lancar, makin banyak orang menggunakan taksi.

Logika berpikirnya seperti ini. Yang namanya sarana transportasi umum dan massal itu tidak pernah mengantarkan penumpang dari satu tujuan ke tujuan lainnya. Ia hanya bisa

mengantarkan ke satu tujuan.

Contohnya busway saja nggak bisa ke Jalan Brawijaya nomor 2. Untuk sampai ke sini pasti naik taksi. Jadinya cuma ada perubahan pola. Kalau masih belum ada sistem transportasi memadai, taksi pun akan digunakan sebagai sarana transportasi komuter.

Namun ketika ada sarana transportasi memadai, itu bisa digantikan dengan transportasi massal. Taksi digunakan dalam lintasan-lintasan pendek dan jumlahnya akan begitu banyak. Kenapa? Karena ketika menggunakan kendaraan umum, orang nggak mungkin membawa kendaraan pribadi.

Jadi kita lihat logika pasarnya seperti itu. Jika tak ada sarana transportasi memadai, taksi akan digunakan sebagai komuter. Kalau sudah memadai, taksi akan digunakan sebagai penyuplai.

Di manapun di dunia ini, makin bagus sarana transportasi makin sedikit jumlah orang bawa mobil pribadi. Makin banyak jumlah taksinya makin lancar jalanan. Mobil pribadi digunakan oleh kalangan-kalangan kelas atas lah. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Protes Keputusan Bahlil, Empat Juta Pengemudi Ojol Bakal Turun ke Jalan Jika Dilarang Gunakan BBM Subsidi
Protes Keputusan Bahlil, Empat Juta Pengemudi Ojol Bakal Turun ke Jalan Jika Dilarang Gunakan BBM Subsidi

Igun menilai rencana pencabutan BBM subsidi tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat kecil.

Baca Selengkapnya
Menteri Jokowi Kumpul di Kantor Airlangga, Bahas Pembatasan Pembelian BBM Subsidi
Menteri Jokowi Kumpul di Kantor Airlangga, Bahas Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan rencana pembatasan BBM subsidi mulai 17 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Setuju Harga BBM Non Subsidi Naik: Membebani APBN dan Cashflow Pertamina
Anggota DPR Setuju Harga BBM Non Subsidi Naik: Membebani APBN dan Cashflow Pertamina

Eddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.

Baca Selengkapnya
Menyorot Rencana Subsidi Tarif KRL Jabodetabek Berbasis NIK, Adilkah Untuk Semua Penumpang?
Menyorot Rencana Subsidi Tarif KRL Jabodetabek Berbasis NIK, Adilkah Untuk Semua Penumpang?

Rencana subsisi KRL Jabodetabek berbasis NIK tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Baca Selengkapnya
Menteri Prabowo: Wacana Ojol Tak Boleh Beli Pertalite Masih Proses Simulasi
Menteri Prabowo: Wacana Ojol Tak Boleh Beli Pertalite Masih Proses Simulasi

Kemensos masih menunggu keputusan dan nantinya akan menjadi pedoman bagi mereka untuk melakukan langkah lanjutan.

Baca Selengkapnya
Bahlil: Ojol Masuk Kategori UMKM, Berhak Dapat BLT
Bahlil: Ojol Masuk Kategori UMKM, Berhak Dapat BLT

Pengemudi Ojol berhak mendapatkan BLT, namun tidak akan mendapatkan subsidi BBM.

Baca Selengkapnya
Profil Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Kini Jadi Sorotan
Profil Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Kini Jadi Sorotan

Perjalanan Bahlil Lahadalia, dari seorang penjual kue hingga menjabat sebagai menteri, mencerminkan kerja keras dan dedikasinya.

Baca Selengkapnya
Ini Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM
Ini Syarat Harus Dilakukan Pemerintah Jika Ingin Naikkan Pajak Sepeda Motor BBM

Sangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Batasi Penyaluran Pertalite, Driver Ojol: Antrean SPBU Makin Panjang
Pemerintah Bakal Batasi Penyaluran Pertalite, Driver Ojol: Antrean SPBU Makin Panjang

Saat ini, sejumlah rekan profesi pengemudi ojek online (ojol) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh Pertalite.

Baca Selengkapnya
Benarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut
Benarkah Pemerintah akan Naikkan Pajak Sepeda Motor? Begini Penjelasan Jubir Menko Luhut

Rencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.

Baca Selengkapnya
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal

Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terungkap, Ini Jenis Kendaraan yang Boleh Beli Pertalite
Akhirnya Terungkap, Ini Jenis Kendaraan yang Boleh Beli Pertalite

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut golongan jenis kendaraan yang berhak membeli

Baca Selengkapnya