Sejarah Unik PO Haryanto, Rintisan Pensiunan TNI yang Bermula dari Bisnis Angkot.
PO Haryanto merupakan jasa transportasi AKAP dari Kudus, Jawa Tengah yang dirintis oleh Haryanto, mantan anggota TNI yang sempat menarik angkot.
Mari kita lihat bagaimana Haryanto berhasil menjalankan PO-nya dengan sukses sampai saat ini. Ayo, dengarkan cerita lengkapnya!
PO Haryanto, Bisnis Angkot yang Bermula dari Rintisan Pensiunan TNI
Kamu tahu tentang PO Haryanto? Perusahaan Otobus ini sekarang menjadi salah satu PO terbesar di jalurnya.Bagaimana perjalanan Haryanto sehingga ia berhasil menjalankan PO hingga saat ini? Yuk, jangan penasaran, mari kita simak cerita lengkap yang telah disajikan oleh Otosia!
-
Siapa pendiri PO Bus PMTOH? Profil Singkat PO Bus PMTOH adalah singkatan dari Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan yang didirikan oleh M. Hasan bersama rekan-rekannya di Banda Aceh pada tahun 1957.
-
Siapa pendiri PO Medan Jaya? Perusahaan ini didirikan secara mandiri oleh Kim Tarigan, adik dari Kamcan Tarigan, pendiri PO Liberty yang sukses membuka rute hingga Pulau Jawa.
-
Dimana PO Bus SAN memulai usahanya? Perusahaan ini dirintis dari angkutan barang atau ekspedisi menggunakan 2 unit light truck.
-
Bagaimana PO Medan Jaya berkembang? Dua tahun usai didirikan, PO Medan Jaya menambah armada sebanyak 8 unit bus Mercedes-Benz baru.Pencapaian ini tak terlepas dari pelayanan dan efisiensi waktu yang baik yang membuat mereka berhasil berkembang.
-
Bagaimana Bus Handoyo membangun busnya? Untuk membangun busnya, Handoyo kerap memakai jasa karoseri dari New Armada, Laksana, Rahayu Santosa, serta Adi Putro.
-
Kenapa Bus Handoyo disebut 'Raja Jalanan'? Dengan reputasi dan pengalamannya di dunia bus malam, Bus PO Handoyo mendapat julukan sebagai 'Raja Jalanan dari Lembah Tidar' Magelang.
Sebelumnya berjualan es keliling, Haryanto kini menjadi seorang tentara
Meskipun demikian, sejak dulu Haryanto sudah berjualan es keliling sebelum akhirnya membangun perusahaan transportasi yang sukses.
Meskipun masih bersekolah dasar, Haryanto merasa terpanggil untuk membantu orang tuanya dengan menjual es keliling. Ia berjalan tanpa alas kaki, membawa termos es dalam perjalanan yang jauh.
Setelah mengenyam pendidikan di SMP Sekolah Teknik Negeri, Haryanto mulai memimpikan menjadi tentara.
Dengan usaha keras dan keringatnya yang tercurah, ia berjuang untuk mewujudkan impian tersebut.
Pada tahun 1979, Haji Haryanto berhasil bergabung dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan menjabat sebagai Kopral Kepala Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI-AD di Tangerang.
Dimulai dari Usaha Tambahan
Walaupun sudah memiliki gelar terpandang, pada saat itu gajinya sebagai tentara hanya Rp18 ribu yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
Tetapi, Haryanto tidak menyerah dengan keadaannya. Dia mencari cara untuk menjalankan bisnis sampingan selain tugasnya sebagai anggota TNI.
Karena dia adalah seorang pengemudi di batalyon, dia punya ide untuk berbisnis angkot.
Pendapatan yang terbatas itu kemudian dia gunakan untuk membeli angkot.
Meskipun sering mengalami kegagalan, ia tetap harus meminjam uang karena tabungannya tidak mencukupi. Setelah itu, ia berhasil memiliki armada angkot sendiri pada tahun 1980-an. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia dengan penuh semangat menarik angkot setiap pulang dari dinas hingga tahun 1997-an.
PO Haryanto didirikan
Setelah melihat perkembangan usaha angkotnya, Haryanto menyadari peluang bisnis transportasi AKAP yang menjanjikan.
Dengan mantap, ia memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Perusahaan Otobus.
Untuk memulai usahanya, ia memutuskan untuk menjual sekitar 100 angkot yang dimilikinya.
Dengan uang hasil penjualan tersebut, ia kemudian mengajukan kredit untuk membeli bus-bus berukuran besar.
Pada tahun 2002, ia berhasil mendirikan Perusahaan Otobus yang dikenal dengan nama PO Haryanto. Awalnya, PO Haryanto hanya memiliki lima armada perintis yang melayani trayek Cikarang-Tangerang. Namun, setelah dua tahun, Haryanto mengubah strategi dengan memindahkan rute perjalanan ke Jawa Tengah. Meskipun kondisi busnya belum seperti sekarang, bus-bus PO Haryanto selalu penuh dengan penumpang saat melayani trayek Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati, dan Jakarta-Jepara.
Terus Berkembang Hingga Saat Ini
Bisnis Haryanto terus berkembang pesat dengan penambahan unit bus setiap tahunnya. Pada tahun 2022, PO Haryanto hampir memiliki 300 armada bus, dengan sebagian besar berupa bus AKAP dan sisanya adalah bus pariwisata. Selain itu, PO Haryanto juga melakukan ekspansi bisnisnya hingga ke Pulau Madura. Perusahaan Otobus ini semakin besar dan terus berkembang berkat kerja keras para pejuangnya.
Perusahaan tersebut sudah mempekerjakan sekitar 2000 karyawan pada saat ini.