Banyak Bank di AS Bangkrut, Ini Dampaknya ke Indonesia
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan bahwa industri perbankan di Indonesia memiliki daya tahan yang baik menghadapi fenomena kebangkrutan sejumlah bank besar di Amerika Serikat (AS).
Salah satunya kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) yang disebabkan banyaknya penarikan dana yang dilakukan oleh perusahaan start up untuk menjaga likuiditas keuangan perusahaannya.
"Sistem keuangan Indonesia berdaya tahan dalam menghadapi dampak penutupan sejumlah bank di AS maupun dari keketanan kondisi pasar kuangan global," ungkapnya dalam acara Peluncuran Buku: Kajian Stabilitas Keuangan No 40 di Jakarta, Rabu (10/5).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa yang membangun gedung Bank Indonesia Sumut? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
Perry mencatat, realisasi pembiayaan tumbuh 11,35 persen secara tahunan pada 2022 lalu. Tren positif ini terus berlanjut hingga memasuki kuartal I-2023. "Ketahanan (industri perbankan) juga tetap terjaga ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan juga risiko kredit yang terkendali (Non Performing Loan/NPL)," imbuhnya.
Capaian ini tak lepas dari kian rendahnya proporsi kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara (SBN). Sehingga, gejolak keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) berdampak kecil terhadap sistem keuangan di dalam negeri.
"Inklusi ekonomi dan keuangan juga terus meningkat sejalan dengan peningkatan pembiayan kinerja UMKM yang tumbuh positif. Kami sampaikan terimakasih kepada industri perbankan yang terus meningkatkan fungsi intermediasi dan penyaluran pembiayaan untuk UMKM," imbuhnya.
Meski begitu, Bank Indonesia terus mewaspadai sejumlah ancaman internasional yang berpotensi mengganggu industri perbankan dalam negeri. Antara lain memperkuat sinergi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memperkuat pencegahan krisis maupun mendorong kredit pembiayan ke sektor rill.
"Koordinasi juga terus dilakukan baik dengan prioritas sektor keuangan dengan para pelaku perbankan maupun non bank dan dunia usaha. Semuanya diarahkan untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi nasional," pungkasnya.
Gawat, Ada 186 Bank di Amerika Serikat Terancam Bangkrut
Sebelumnya, sebuah studi tentang kerapuhan sistem perbankan Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa 186 bank lagi berisiko gagal atau bangkrut di negara tersebut. Salah satunya, Silicon Valley Bank dan Signature Bank sudah bangkrut pada Maret 2023 lalu.
"Bahkan jika hanya setengah dari deposan mereka yang tidak diasuransikan (deposan yang tidak diasuransikan akan kehilangan sebagian dari simpanan mereka jika bank gagal, berpotensi memberi mereka insentif untuk lari) memutuskan untuk menarik dana mereka," tulis Usatoday.com dikutip di Jakarta, Jumat (5/5).
Penyebab banyaknya Bank regional gagal karena kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif untuk meredam inflasi. Kenaikan suku bunga sendiri telah mengikis nilai aset bank seperti obligasi pemerintah dan sekuritas yang didukung hipotek.
Padahal, sebagian besar obligasi membayar suku bunga tetap yang menjadi menarik saat suku bunga turun, menaikkan permintaan dan harga obligasi. Di sisi lain, jika suku bunga naik, investor tidak akan lagi memilih suku bunga tetap yang lebih rendah yang dibayarkan oleh obligasi, sehingga menurunkan harganya.
"Banyak bank meningkatkan kepemilikan obligasi mereka selama pandemi, ketika simpanan berlimpah tetapi permintaan dan imbal hasil pinjaman lemah. Bagi banyak bank, kerugian yang belum direalisasi ini akan tetap di atas kertas. Tetapi yang lain mungkin menghadapi kerugian nyata jika mereka harus menjual sekuritas untuk likuiditas atau alasan lain," menurut Federal Reserve Bank of St. Louis. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Amerika Serikat (AS) didera persoalan kebangkrutan sejumlah bank besar, diantaranya SVB hingga Signature Bank of New York.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaPenempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.
Baca SelengkapnyaTerkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pencabutan izin kepada sejumlah bank di daerah.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2021, dia memiliki kekayaan bersih sebesar USD3,2 miliar atau setara Rp49 triliun.
Baca Selengkapnya