Berkah Teknologi Digital, Pengusaha UMKM Sukses Genjot Penjualan
Merdeka.com - Pemerintah berharap pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mampu memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan usahanya. Teknologi digital diharapkan mampu membawa UMKM naik kelas.
Manfaat teknologi digital turut dirasakan oleh pengusaha sembako Catur Palupi (52). Pedagang yang berlokasi di Tanjung Priok ini mengaku teknologi digital membawa berkah dalam penjualannya.
"Teknologi digital mempercepat dapat informasi. Untuk saya, jadi bisa mendapatkan informasi barang baru yang tengah dicari masyarakat," ujarnya pada Merdeka.com di Jakarta, ditulis Selasa (23/5).
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
Keinginan mengadaptasi teknologi digital turut membawanya mencoba menjadi agen BRIlink. Layanan keuangan digital dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini diakui Palupi meningkatkan omzet usahanya.
Berkah teknologi digital makin dirasa tatkala pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Dirinya menjadi salah satu pihak yang terkena dampak. Kala itu, omzet usahanya terpukul hingga 50 persen.
"Alhamdulillah, berkat BRIlink, saya masih bisa mendapatkan pendapatan," tuturnya.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto mengakui, digitalisasi menjadi salah satu yang dibutuhkan UMKM saat ini. Selain bantuan pembiayaan, menurutnya, UMKM turut membutuhkan bantuan digital meningkatkan skala usahanya.
"UMKM harus dibantu pemerintah. Pemerintah memang gencar kampanye go digital namun tidak cukup. Karena jika tidak ada strategi maka tidak bisa bersaing," jelasnya pada Merdeka.com.
"Pada akhirnya digitalisasi tidak akan efektif. Maka dari itu butuh pendampingan," tambah Eko.
BRI Bangun Ekosistem Digital Dorong UMKM Naik Kelas
Mengantisipasi perkembangan teknologi turut disikapi BRI dengan pembenahan diri. Sejak 2016, bank pelat merah tersebut mencanangkan langkah transformasi digital melalui program BRIVOLUTION 1.0.
Transformasi digital yang dilakukan BRI merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan keuangan yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, digitalisasi produk UKM dan strategi pemasaran secara online harus terus diakselerasi untuk menghadapi tuntutan di tengah pandemi.
Pendampingan pelaku UKM secara online dilakukan BRI melalui platform digital Bisnis to customer (B2C) yang menghubungkan pelaku usaha UKM dengan para pembeli secara langsung melalui aplikasi jual-beli komoditas secara daring.
Ke depan Supari berharap melalui aplikasi PARI masyarakat semakin sejahtera dan usaha yang dikelola semakin maju.
"Platform daring tersebut adalah embrio untuk membentuk blockchain UMK. Platform ini juga memberi kemudahan berupa dana talangan kekurangan modal. Tidak ada bunga dan jaminan," kata Supari.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaPAN memandang UMKM perlu lecutan atau penggerak agar dapat go digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah mencatat jumlah UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital (go digital) mencapai 27 juta hingga Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca Selengkapnya