13 Oktober Memperingati Hari Tanpa Bra Sedunia, Ini Maksud dan Tujuannya
Tak sedikit orang yang salah kaprah dalam mengartikan perayaan ini ke arah negatif.
Jangan salah kaprah soal No Bra Day ini
13 Oktober Memperingati Hari Tanpa Bra Sedunia, Ini Maksud dan Tujuannya
Tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra sedunia atau No Bra Day, peringatan ini merupakan aksi nyata kaum hawa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan payudara.
No Bra Day juga dilaksanakan sebagai antisipasi pada deteksi dini kanker payudara yang kerap menghantui perempuan.
Sesuai dengan namanya, No Bra Day artinya tidak mengenakan bra selama sehari penuh, tak sedikit orang yang salah kaprah dalam mengartikan perayaan ini ke arah negatif, maka dari itu perayaan ini mesti disikapi secara bijak.
Sebab, No Bra Day bukan untuk pornoaksi, melainkan sebagai bentuk dukungan.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kanker payudara merupakan kanker terbanyak dengan jumlah penderita sebesar 65,858 (16,6 persen).
Di sisi lain, data Globocan 2020 menunjukkan kasus kanker payudara di tanah air menempati angka kematian sebesar 22,430 jiwa.
Kendati demikian, Hari Tanpa Bra sedunia berhubungan dengan gerakan Hari BRA (Breast Reconstruction - An Event of Learning and Sharing) pada 19 Oktober 2011 lalu, yang digagas tokoh perempuan Anastasia Donuts.
Anastasia menggagas gerakannya melalui Twitter dalam bentuk tagar. Tagar ini yang akhirnya diusung oleh Dr. Mitchell Brown di Kanada.
Tiga tahun kemudian, gerakan Hari Tanpa Bra digelar secara internasional per tanggal 13 Oktober.
Dengan adanya peringatan ini, para perempuan diharapkan mampu menyadari betapa bahayanya kanker payudara sehingga dapat memeriksa sejak dini sebagai tindak pencegahan.
Adapun, kanker payudara dapat dicegah dengan cara; Mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, rajin berolahraga, hindari rokok, batasi minuman beralkohol, dan menghindari paparan radiasi langsung untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara.