2 Balita jadi Korban Kekerasan di Daycare Wensen School Milik Meita Irianty, Ini Reaksi Wali Kota Depok
Kasusnya kini sedang ditangani Polres Metro Depok. Tata sebagai pelaku penganiayaan yang juga pemilik daycare sudah diamankan.
Pemerintah Kota Depok berencana menutup tempat day care Wensen School Indonesia pascaterungkapnya penganiayaan bayi dan balita. Pemkot Depok sudah memantau dan memonitoring kekerasan yang terjadi di daycare milik Meita Irianty alias Tata.
“Bisa saja ditutup,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (5/8).
Idris menuturkan, daycare yang ada di WSI tidak memiliki izin. WSI hanya mengantongi izin sebagai kelompok bermain, jenjang TK dan PAUD.
“Kalau melanggar izin bisa saja (ditutup),” ungkapnya.
Kasusnya kini sedang ditangani Polres Metro Depok. Tata sebagai pelaku penganiayaan yang juga pemilik daycare sudah diamankan. Pemkot Depok pun menyerahkan kasus yang melibatkan sejumlah korban anak kepada kepolisian.
“Penyidikan sedang dilakukan, sekarang sedang dalam proses, karena ini sudah menyangkut tahap pidana akan ditangani oleh Polres Depok dalam hal ini, nanti akan kita ikuti,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, untuk pihaknya melakukan pendampingan terhadap korban. Pendampingan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA). Pendampingan diberikan untuk memulihkan psikologis korban.
“Tahun lalu, kami telah menangani 238 kasus kekerasan, terdiri dari 132 kasus kekerasan terhadap anak dan 106 kasus kekerasan terhadap perempuan,” katanya.
UPTD PPA Kota Depok turut pelayanan terbaik kepada korban kekerasan, termasuk respons cepat, pendampingan psikologis, pendampingan hukum, hingga upaya penyelesaian kasus di pengadilan. Banyaknya kasus yang berhasil ditangani menunjukkan masyarakat Depok semakin banyak mendapatkan pertolongan dan perlindungan.
“DP3AP2KB dan UPTD PPA Kota Depok membuktikan komitmen mereka dalam menangani isu kekerasan dengan pendekatan yang terintegrasi dan holistik,” pungkasnya.