2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala di Samarinda
Merdeka.com - Polisi menetapkan dua wanita yang juga guru PAUD Jannatul Athfaal, Marlina (26) dan Tri Suprana Yanti (52) sebagai tersangka terkait tewasnya balita AYG (4) yang ditemukan tanpa kepala, Minggu (8/12/2019), setelah sempat hilang 16 hari. Keduanya dinilai lalai, hingga mengakibatkan balita itu meninggal dunia.
Penetapan tersangka menyusul keluarnya hasil DNA balita dan orang tuanya, Bambang Sulistyo (34). Hasilnya dipastikan balita malang itu identik anak kandung Bambang.
"Hari ini kami terima hasil DNA. Kami tindak lanjuti, dengan penetapan tersangka Ml (Marlina) dan SY (Tri Suprana Yani) dari PAUD itu," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan ditemui di kantornya, Samarinda, Selasa (21/1).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
Ridwan menjelaskan, keduanya merupakan pengasuh di PAUD Jannatul Athfaal. "Kita terapkan pasal 359 KUHP tentang kelalaian, yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia," ujar Ridwan.
Di tengah perjalanan nanti, Ridwan menyebut tidak menutup kemungkinan, tersangka nanti akan dijerat pasal lainnya. "Tapi kami dari Kepolisian tidak bisa berandai-andai. Sementara kami tetapkan pasal 359 itu," sebut Ridwan.
Namun demikian, polisi berkesimpulan sementara korban meninggal usai tercebur di parit. "Itu kesimpulan kami sementara. Balita meninggal tercebur di saluran air itu (parit besar Jalan AW Syachranie). Jadi karena lalai," ungkap Ridwan menegaskan.
Pantauan merdeka.com, tim Reskrim Polsek Ulu dipimpin Ridwan menjemput kedua tersangka di rumah yang sebelumnya dijadikan PAUD Jannatul Athfaal. Tim kembali tiba di Mapolsek Samarinda Ulu membawa kedua tersangka.
"Malam ini kami jemput, untuk melakukan pemeriksaan intensif keduanya. Kami berhak menentukan penahanan atau tidak, dalam waktu 1x24 jam. Hari Rabu (22/1) besok kami putuskan," terang Ridwan.
Ditanya lebih jauh soal kepala korban yang tidak ada, Ridwan pun memberikan jawabannya. "Sementara, kita tidak temukan indikasi tindak pidana lain," pungkas Ridwan.
Diketahui, jasad korban tanpa kepala ditemukan sekira pukul 05.00 Wita di parit oleh warga Jalan P Antasari II RT 30 Samarinda. Warga itu terkejut melihat ke arah parit besar di bawah rumahnya, yang ternyata jasad balita.
Jasad itu pun dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, dan orang tuanya memastikan itu jasad korban yang hilang sejak Jumat (22/11/2019) dari PAUD Jannatul Athfaal.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPengasuh yang merupakan korban sodomi melampiaskan hasrat seksual kepada anak-anak penghuni panti.
Baca SelengkapnyaMayat yang ditemukan adalah anak yang sebelumnya hilang dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaVAR dan AS membuang bayinya di kawasan perkebunan Kecamatan Pamatang Sidamanik pada Selasa (14/5). Bayi itu ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaWarga Kediri digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.
Baca Selengkapnya