20 Keluarga Korban Konflik Beri Kesaksian di KKR Aceh
Merdeka.com - Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh kembali menggelar Rapat Dengan Kesaksian (RDK) terhadap 20 keluarga penyintas penghilangan orang pada saat Aceh masih konflik. Dua di antaranya merupakan penyintas dari keluarga anggota TNI dan Polri yang dinyatakan hilang didengar kesaksiannya.
RDK ini digelar di ruang serbaguna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) selama dua hari sejak Selasa-Rabu (19-20) November 2019. Mereka yang memberikan kesaksian dari 14 kabupaten/kota di Aceh. Yaitu Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Aceh Selatan.
"Empat belas kabupaten itu keluarganya masih dihilangkan hingga kini sejak Aceh masih berkonflik," kata Ketua KKR Aceh Afridal Darmi, Senin (18/11) dalam konferensi pers di Media Center DPRA.
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Siapa yang bermigrasi ke Aceh? Keturunan Perantau Minangkabau, Ini Asal-usul Suku Aneuk Jamee di Pesisir Aceh
-
Dimana Pengungsi Rohingya di Aceh singgah? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Siapa yang mengkoordinasikan Pengungsi Rohingya di Aceh? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sejumlah warga yang mengungsi tersebut sudah adanya kesepakatan sebelumnya.'(Rohingya) Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
Dia mengatakan, jumlah yang akan diambil pernyataannya 14 orang perempuan dan 6 laki-laki. Dua orang di antaranya merupakan keluarga penyintas dari anggota TNI dan Polri yang dihilangkan saat Aceh masih berkonflik.
Jumlah total yang sudah diambil kesaksian di seluruh Aceh saat ini, sebutnya, sebanyak 3.040 orang. Namun belum semua penyintas itu dihadirkan dalam RDK.
Selain keterbatasan waktu dan kendala lainnya, juga masih proses untuk meminta kesediaan keluarga maupun penyintas agar mau hadir pada RDK yang digelar KKR.
Begitu juga dari jumlah total yang sudah diambil kesaksian. Afridal Darmi mengaku sebanyak 192 orang diduga masih dihilangkan paksa kurun waktu 1990-2004.
"Sekarang sudah tiga kali kita gelar RDK dengan penyintas dan tema berbeda-beda dengan jumlah sebanyak 38 orang penyintas, baik keluarga penyintas maupun penyintas langsung. Kali ini temanya Penghilangan Orang, Kembalikan Mereka, Jangan Terulang lagi," ucapnya.
Para keluarga penyintas peristiwa penghilangan orang, sebutnya, selama dua hari akan menyampaikan kesaksiannya sesuai dengan yang pernah dialaminya. Begitu juga akan disampaikan dampak dari peristiwa hingga sekarang, serta harapannya kepada pemerintah.
Hadir juga dalam RDK itu beberapa orang ahli yang akan menyampaikan pendapatnya. Seperti Dr Otto Nur Abdullah ketua Komnas HAM periode 2012-2017, Azriana R Manalu Ketua Komnas Perempuan, Ifdhal Kasem Ketua Komnas HAM periode 2007-2012, Faisal Hadi dari jaringan Kerja Asia untuk Keadilan Transisi dan Yulia Direskia seorang psikolog.
Menurut Afridal, selama ini terkesan yang diambil kesaksiannya tidak pernah dari pihak keluarga TNI/Polri. Padahal KKR Aceh dalam melakukan rekonsiliasi dan pengungkapan kebenaran tidak memandang dari komponen apapun.
"Ini sudah terjawab semua penyintas kita ambil pernyataan kesaksiannya, tidak ada membedakan," tukasnya.
Sementara itu anggota KKR Aceh Pokja Perlindungan Saksi dan Korban, Muhammad Daud Beureueh menjelaskan, RDK ini juga diundang Menko Polhukam Mahfud MD, Menkum HAM dan Mendagri untuk hadir pada acara pengambilan kesaksian tersebut.
"Tetapi hingga sekarang belum ada konfirmasi kehadirannya," jelasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh. Hingga Minggu pagi, para pengungsi ini masih berkumpul di pinggir pantai, setelah turun dari sebuah kapal kayu.
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaLPSK memberikan perlindungan kepada 15 permohonan dalam kasus kematian Afif Maulana, remaja SMP yang tewas di Padang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca Selengkapnya