3 Warga Kalbar meninggal dunia karena kebakaran hutan dan lahan
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat, terus meluas. Terpantau lebih 1.000 titik panas (hotspot) tersebar merata di 14 kabupaten dan kota hingga Kamis (16/8).
Karhutla sudah mengakibatkan 3 orang meninggal dunia. Dua korban jiwa asal Kabupaten Melawi, adalah Vito (7) dan kakaknya, Rio (11). Vito meregang nyawa Minggu (12/8) pagi, di sekitar rumahnya. Sedangkan Rio, meninggal Kamis (16/8) kemarin, dalam perawatan rujukan di rumah sakit di Pontianak, akibat luka bakar serius.
Sementara Adong (50), ayah kandung dari Vito dan Rio, masih dirawat di Pontianak, akibat luka bakar yang dia derita cukup serius, dan masih mendapatkan perawatan intensif medis.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Karhutla juga mengakibatkan 1 orang warga Kalbar lainnya meninggal dunia, tepatnya di Kabupaten Sambas, di hari yang sama, Kamis (16/8) kemarin.
"Seperti disampaikan Bapak Kapolda (Irjen Pol Didi Haryono) kemarin, di Melawi 2 meninggal dan sambas ada 1 (meninggal)," kata Komandan Operasional Manggala Agni Daerah Operasional Pontianak, Sahat Irawan, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Pontianak, Jumat (17/8).
Sahat menerangkan terkai peristiwa di Melawi. Saat itu, tiga orang yang juga korban membakar ladang. Mereka tidak memperkirakan arah angin, sehingga kobaran api pun berbalik.
"Api membesar dan kemudian terperangkap," ujar Sahat.
Sementara terkait kejadian di Kabupaten Sambas, juga disebabkan aktivitas membuka lahan dengan cara membakar.
"Dari kronologi kita dapatkan, di Sambas kemarin, ada 1 bapak-bapak, dan istrinya, membakar ladang. Api kemudian merembet ke rumah tetangga, dan dan istri ini minta bantuan," tambah Sahat.
"Tapi begitu sang istri kembali ke lokasi ladang, dia melihat suaminya tertelungkup pingsan, tapi tidak dalam kondisi terbakar. Kemungkinan karena menghirup asap. Pembuktian sebab meninggalnya, perlu autopsi ya," jelas Sahat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaSebelas rumah di Rokan Hilir, terbakar, Kamis (13/7) dini hari. Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa itu, termasuk dua penyandang keterbelakangan mental.
Baca SelengkapnyaUntuk biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh pihak perusahaan.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca SelengkapnyaHujan material tidak hanya mengenai dua desa, tetapi lebih dari tujuh desa.
Baca SelengkapnyaRumah wartawan di Karo kebakaran hingga menewaskan empat orang
Baca SelengkapnyaKebakaran diduga terjadi saat rumah salah satu warga berinisial Y mengalami korsleting listrik pada pukul 09.40 WIB.
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda sebuah rumah dan dua kontrakan di Jalan Papanggo 3 B, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaApi baru bisa dipadamkan setelah delapan jam petugas melakukan pemadaman.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca Selengkapnya