Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Pembelaan Panglima TNI soal intervensi Babinsa

4 Pembelaan Panglima TNI soal intervensi Babinsa Panglima TNI Moeldoko. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko kemarin akhirnya angkat bicara soal pemberitaan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang dikabarkan sempat mengintervensi warga untuk memilih salah satu capres jelang pilpres mendatang. Moeldoko pun merasa gerah dengan isu yang telah menjelek-jelekkan institusinya itu.

Sebelum Moeldoko memberi keterangan resminya di Base Ops, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, rupanya TNI AD juga telah mengklarifikasi pemberitaan Babinsa tersebut melalui situs resminya. TNI AD pun langsung memberikan sanksi kepada Koptu Rusfandi karena terbukti mendatangi warga dan secara tak sengaja melakukan intervensi tersebut.

Selain Koptu Rusfandi, TNI AD juga memberikan sanksi kepada atasan Rusfandi, Kapten Saliman, lantaran dianggap telah lalai dan melepaskan Rusfandi yang jabatan sebenarnya adalah Tamtama Pengemudi di Koramil Gambir untuk melakukan tugas-tugas Bintara Pembina Desa tanpa memberikan pembekalan kemampuan teritorial yang memadai terlebih dahulu.

Moeldoko pun berjanji akan tetap menjunjung tinggi netralitas TNI terhadap persoalan politik apapun. Dia juga akan menindak tegas siapapun anggotanya yang melanggar aturan hukum di institusinya.

Meski begitu, Moeldoko juga tetap melakukan pembelaan kepada anggotanya yang sudah terbukti bersalah. Moeldoko punya beragam alasan terkait ulah Babinsa itu. Berikut beberapa pernyataan Moeldoko seperti dirangkum merdeka.com:

Tak pernah menginstruksikan Babinsa

Moeldoko menepis isu Babinsa yang mencoba mengarahkan warga Cideng, Jakpus baru-baru ini untuk memilih salah satu pasang capres pada 9 Juli mendatang. Dia menegaskan tak pernah menginstruksikan bawahannya untuk ikut praktik politik karena TNI menjunjung tinggi netralitas."Apa yang dikatakan oleh Panglima TNI tentang netralitas TNI itu saya pertanggungjawabkan kepada Tuhan YME dan kepada negara, bukan sekedar hanya bicara," kata Moeldoko di Halim Perdanakusuma, Sabtu (8/6).Moeldoko juga menjamin isu Babinsa tersebut tak akan berdampak secara meluas bagi masyarakat, karena lokasinya hanya di beberapa tempat saja di Indonesia."Kedua, anggaplah kejadian itu benar, itu terstruktur atau tidak, apanya yang terstruktur, ini berdampak sistemik enggak? Tidak, karena locus-nya hanya 1 tempat, Panglima tidak ada menginstruksikan hal tersebut untuk dilakukan Babinsa," tandasnya.

Sebut Babinsa manusia bukan hantu, wajar kalau salah

Moeldoko berharap masyarakat bisa berpikir positif dan tak mudah terprovokasi atas isu Babinsa yang sempat meresahkan masyarakat. Bahkan, dia akan membela mati-matian selama anak buahnya bertindak sesuai dengan perintah atasan."Makanya kami minta masyarakat untuk berpikir positif, saya akan bela Babinsa saya kalau mereka tidak melakukan tindakan negatif, saya harus bisa memastikan Babinsa saya untuk bekerja," kata Moeldoko.Menurut Moeldoko, Babinsa itu tidak untuk ditakuti karena Babinsa pun manusia, jika melakukan kesalahan bisa dimaklumi karena pendidikannya tidak tinggi."Babinsa itu manusia, dia bukan hantu, dia bukan boneka, dia punya naluri, punya perasaan dan tanggung jawab," ujarnya.

Sebut kasus Babinsa heboh seperti mau perang dunia ketiga

Moeldoko menganggap masalah Babinsa yang terjadi di Cideng hanya kesalahpahaman. Bahkan menurutnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah mengecek tidak ada pelanggaran secara politik yang dilakukan oleh Babinsa tersebut."Sesuai dengan pengecekan di lapangan oleh bawaslu itu tidak terbukti. Soal warga yang melapor, ya nanti kita pikirkan, karena panglima TNI punya tim hukum sendiri," kata dia.Moeldoko berharap bahwa masalah ini janganlah dibesar-besarkan, karena masalah ini tidak terstruktur dan bisa diselesaikan. "Ternyata sekali lagi, itu persepsi, itu kecurigaan. Itu sudah punya niat yang tidak baik untuk buat situasi jadi runyam, tidak terstruktur, tidak sistemik, bukan sesuatu yang bersifat masif," ujarnya."Seolah-olah ini seperti mau perang dunia ke tiga, orang panglima masih bisa ketawa-ketawa," tandasnya dengan santai.

Babinsa salah sedikit wajar karena lulusan SMA

Moeldoko meminta agar masyarakat tetap berpikir cerdas dan memaklumi jika ada sedikit kesalahan yang dilakukan oleh Babinsa beberapa waktu lalu. Menurut dia Babinsa hanya lulusan SMP atau SMA, sehingga wajar jika melakukan sedikit kesalahan."Jadi kalau ada salah dikit-dikit wajar wong lulusan SMP/SMA," kata Moeldoko.Moeldoko pun menegaskan bahwa Babinsa tidak boleh melakukan penyimpangan. Jangankan Babinsa, lanjutnya, di atas itu saja bisa dicopot jabatannya."Tapi saya tegaskan Babinsa itu tidak boleh melakukan penyimpangan itu. Jangankan Babinsa, Dandim, Panglima saja saya copot. Saya tidak bertanggung jawab pada partai politik manapun," tandasnya.Namun demikian, jika ada Babinsa yang melakukan penyimpangan, diharapkan bisa melaporkan tanpa harus membuat isu yang simpang siur seperti saat ini."Kalau ada Babinsa saya yang melakukan penyimpangan, foto dia, cari saksi, setelah itu laporkan dia, bukan mengembangkan isu yang semrawut seperti ini," ujarnya.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Panglima Yudo Kesal TNI Dituduh Produk Orde Baru Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
VIDEO: Panglima Yudo Kesal TNI Dituduh Produk Orde Baru Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak ada impunitas bagi anggota TNI yang melakukan tindak pidana.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan Bikin Panglima Geram, Dua Jenderal Langsung Diberi Perintah
Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan Bikin Panglima Geram, Dua Jenderal Langsung Diberi Perintah

Panglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mantan Panglima TNI Andika Kecewa Pernyataan Dandim Boyolali: Enggak Nyambung!
VIDEO: Mantan Panglima TNI Andika Kecewa Pernyataan Dandim Boyolali: Enggak Nyambung!

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Andika Eks Panglima di Tim Ganjar, Relawan Langsung Diserang Anggota TNI!
VIDEO: Keras Andika Eks Panglima di Tim Ganjar, Relawan Langsung Diserang Anggota TNI!

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan

Baca Selengkapnya
Mantan Panglima Geram Isu Netralitas TNI Selalu Muncul Setiap Pemilu
Mantan Panglima Geram Isu Netralitas TNI Selalu Muncul Setiap Pemilu

Moeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.

Baca Selengkapnya
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Kapolda Papua Barat Minta Maaf Usai Brimob Bentrok dengan TNI AL di Pelabuhan Sorong
Kapolda Papua Barat Minta Maaf Usai Brimob Bentrok dengan TNI AL di Pelabuhan Sorong

Johnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Siksa Warga Papua di Dalam Tong, Pangdam Cendrawasih: Saya Minta Maaf
Prajurit TNI Siksa Warga Papua di Dalam Tong, Pangdam Cendrawasih: Saya Minta Maaf

“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih

Baca Selengkapnya
Mahfud Dapat Laporan Tindakan Aparat yang Berlebihan: Perintah Presiden dan UU Harus Netral
Mahfud Dapat Laporan Tindakan Aparat yang Berlebihan: Perintah Presiden dan UU Harus Netral

Mahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo
Prajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo

PDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya