Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Tahun Bersama, Kini JK Tak Lagi Sejalan dengan Jokowi

5 Tahun Bersama, Kini JK Tak Lagi Sejalan dengan Jokowi Jokowi-JK di Rumah Transisi. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) meminta kepada Presiden Jokowi untuk tak cawe-cawe di Pilpres 2024. Belakangan JK 'gerah' dengan Jokowi yang dinilai terlalu jauh ikut campur dalam urusan Pilpres 2024.

Kini Jokowi dan JK tak lagi sejalan.

Padahal JK dan Jokowi pernah lima tahun bersama memimpin Indonesia sejak Oktober 2014 hingga hari Minggu 20 Oktober 2019. Bahkan selepas pemerintahan Jokowi-JK, JK masih mendukung Jokowi dengan menjadi Ketua Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Orang lain juga bertanya?

Kala itu, JK memiliki banyak pengalaman yang tidak terlupakan bersama Presiden Joko Widodo. Menurutnya, ada kebiasaan Jokowi yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Jokowi tidak pernah panik jika tak membawa smartphone dan jam tangan saat keluar rumah.

"Kalau kita kan tidak bawa HP atau arloji akan berbeda rasanya. Kalau Jokowi biasa biasa saja kalau tidak bawa keduanya," kata JK saat menceritakan pengalamannya bersama Jokowi selama 4,5 tahun menjabat di hadapan para audiens relawan #Pejuangkerja Jokowi, di Kantor Hub 86, Jakarta Selatan, Kamis (21/3) malam.

Menurut JK, Jokowi tetap bisa bergaya nonformal. Tidak seperti kepala negara pada umumnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bisa mengenakan pakaian santai.

"Lihat caranya pakai baju, pakai kaos, pakai di luar putih. Sepatu kets, sepatu itulah. Hahah, itu sangat informal. Saya malah enggak pernah begitu. Saya rasa pakai sepatu kets, pakai sepatu kets. Enggak apa-apa begitu," kata JK.

Jokowi selalu blusukan ingin mengetahui pandangan masyarakat. Mantan walikota Solo itu hanya berkantor dua kali dalam seminggu.

"Karena ingin mengetahui sebenarnya. Saya sendiri tidak bisa ikuti gaya itu, sehingga berkantor dua kali seminggu. Apa yang terjadi dan apa pandangan masyarakat," ungkap JK.

Minta Jokowi Tiru Megawati dan SBY

Kini, tampaknya JK berseberangan dengan Jokowi. JK sindir Presiden Jokowi yang tak mengundang NasDem ke Istana saat parpol koalisi berkumpul.

JK menilai, Presiden Joko Widodo seharusnya mengundang Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam pertemuan dengan enam ketua umum partai pemerintah. Apalagi kalau bicara masalah pembangunan negara.

"Tapi kalau bicara pembangunan saja mustinya NasDem diundang," ujar JK di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5).

Menurut JK wajar bila Jokowi mengundang para ketua umum partai pendukungnya untuk membahas masalah kebangsaan. Pertemuan itu digelar di Istana bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Namun, ia menitikberatkan perlunya NasDem dilibatkan juga karena masih menjadi partai pendukung pemerintah.

"Ini kan bukan yang pertama tidak diundang tapi, sebagai, kalau pertemuan membicarakan karena ini di Istana membicarakan tentang urusan pembangunan apa tuh wajar saja," kata politikus senior Golkar ini.

JK menduga Jokowi mengumpulkan enam ketua umum partai pro pemerintah di Istana untuk bicara urusan politik. Maka itu NasDem yang memiliki sikap politik mendukung tokoh oposisi Anies Baswedan sebagai calon presiden, tidak diundang.

"Berarti ada pembicaraan politik," ujarnya.

JK pun meminta Jokowi tidak terlibat lebih jauh dalam masalah perpolitikan jelang Pemilu 2024. Jokowi seharusnya mencontoh Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Menurut saya, Presiden seharusnya seperti ibu Mega, SBY, itu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis," pungkasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Polemik Cawe-Cawe ala Jokowi
Polemik Cawe-Cawe ala Jokowi

Presiden Joko Widodo secara terang-terangan mengaku cawe-cawe.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Tak Akan Kampanye, Ganjar: Sangat Hormat, Apalagi Semua Netral
Jokowi Akui Tak Akan Kampanye, Ganjar: Sangat Hormat, Apalagi Semua Netral

Terlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye

Hal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Minta Jokowi Segera Cuti jika Berpihak di Pilpres: Tolong Belajar dari Bapak SBY
Cak Imin Minta Jokowi Segera Cuti jika Berpihak di Pilpres: Tolong Belajar dari Bapak SBY

Cawapres Muhaimin Iskandar meminta agar Presiden Jokowi untuk segera cuti

Baca Selengkapnya
JK Dukung Anies-Cak Imin, TPN Ganjar-Mahfud Tak Khawatir
JK Dukung Anies-Cak Imin, TPN Ganjar-Mahfud Tak Khawatir

Kubu Ganjar Mahfud telah mempetakan tokoh-tokoh yang telah mendukung mereka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres JK Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, Bongkar Solusi Terbaik untuk Melawan
VIDEO: Wapres JK Ungkap Kecurangan Pemilu 2024, Bongkar Solusi Terbaik untuk Melawan

JK mengungkapkan cara terbaik untuk melawan kecurangan

Baca Selengkapnya
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
JK: Kalau Ada Satu Kontestan Tidak Berjanji Demokratis akan Merusak Bangsa ke Depan
JK: Kalau Ada Satu Kontestan Tidak Berjanji Demokratis akan Merusak Bangsa ke Depan

JK berharap agar Ganjar jika terpilih menjadi presiden di 2024 mendatang harus mengikuti jejak Megawati sebagai pemimpin yang demokratis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi

Keduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!

Jusuf Kalla berbicara mengenai rekam jejak Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya