6 Rumah di Minahasa Selatan rusak diterjang longsor
Merdeka.com - Curah hujan tinggi menyebabkan beberapa wilayah di Sulawesi Utara rawan longsor. Di Desa Suluun Raya, Kecamatan Sulta, Minahasa Selatan, longsor menerjang 6 rumah warga. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Hujan deras sejak kemarin (Minggu) sampai Senin subuh mengakibatkan bencana longsor di tiga desa. Longsor ini menimpa 6 rumah," kata Camat Sulta, Veky Rondonuwu kepada awak media, Senin (30/1).
Selain merusak rumah, material longsor juga menutup jalan penghubung antar desa. Longsor ini membuat kendaraan harus ekstra hati-hati saat melintas di lokasi tersebut.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
"Jalan penghubung Desa Suluun Raya ke Desa Talaitad Utara juga tertutup longsor. Kejadian ini sudah kita laporkan ke BPBD, pembersihan lonsor akan dilakukan besok," jelasnya.
Melihat masih tingginya intensitas hujan, Rondonuwu mengingatkan masyarakat di wilayah tersebut agar tetap waspada. Dan bagi warga yang tinggal dekat tebing dan perbukitan diimbau untuk mencari tempat tinggal sementara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat ini baik pemerintah kecamatan dan desa terus berkordinasi dan melaporkan ini ke instansi terkait. Diperkirakan kerugian akibat longsor ini Rp 100 juta," tukas Rondonuwu.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca Selengkapnya