600 Ayam di Palembang Mati Mendadak Terserang Flu Burung
Merdeka.com - Ratusan ekor ayam di Palembang mati mendadak akibat virus avian influenza atau flu burung. Pencegahan harus segera dilakukan agar kasus serupa tak meluas.
Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel drh Jafrizal mengungkapkan, kasus tersebut terjadi di Sekojo, Kecamatan Kalidoni, Palembang, sebanyak 400 ekor dan kawasan Plaju sekitar 200 ekor.
Matinya ayam tersebut telah terjadi sejak akhir tahun lalu dan hingga saat ini masih berlangsung secara bertahap.
-
Dimana Burung Paruh Kodok ditemukan di Indonesia? Di Indonesia, Burung Paruh Kodok dijumpai di beberapa tempat. Di dalam Taman Nasional Gunung Merapi, penampakannya pernah tercatat di daerah Tegalmulyo Klaten, Ngargomulyo Magelang, Bukit Plawangan, dan Bukit Turgo.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Hewan endemik apa yang ada di Sumatra? Harimau Sumatra adalah subspesies harimau Asia yang hanya ditemukan di Sumatra, sebuah provinsi di barat daya Indonesia.
-
Apa saja hewan yang dipelihara di Rumah Dinas Bupati Kendal? 'Burung makau, terus ada kucing British, ada ikan koi, kuda. Depannya juga ada ikan di gotnya,' katanya.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
"Ada ratusan ekor ayam yang mati mendadak. Dari pemeriksaan positif akibat flu burung," ungkap Jafrizal saat dihubungi merdeka.com, Jumat (7/2).
Menurut dia, kasus flu burung biasanya terjadi ketika cuaca ekstrem. Hal ini berdasarkan temuan kejadian beberapa tahun terakhir.
"Sudah sering terjadi, bukan kali pertama. Biasanya muncul ketika cuaca ekstrem seperti saat ini, unggas rentan terserang penyakit," ujarnya.
Pihaknya mengimbau peternak atau masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri umum unggas terkena virus itu. Seperti sulit bernapas, diare, fial kehitaman, nafsu makan menurun, dan mati mendadak.
"Peternak mesti berhati-hati, lakukan disinfeksi dan sanitasi yang baik di kandang maupun dirinya agar tidak terinfeksi. Jika ditemukan ayam mati mendadak harus dikubur atau dibakar," imbaunya.
Selain itu, Jafrizal meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan segera menanggulangi potensi penyebaran virus itu. Sebab, flu burung mudah menyerang dan menimbulkan kekhawatiran orang banyak.
"Harus segera ditangani, pencegahan mesti dilakukan," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran terjadi di peternakan ayam kawasan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/9).
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaSaat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaHama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.
Baca SelengkapnyaKambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaApi menjalar dan membakar tiga kandang ternak dan satu gudang yang ada di sekitar TPA Jatibarang.
Baca Selengkapnya