7.400 Pasien Penderita Gagal Ginjal di Sumsel, 1.157 Orang Meninggal
Penderita gagal ginjal tidak hanya pasien dewasa, karena berdasarkan data, bayi berusia enam hari juga terdeksi.
Kasus gagal ginjal di Sumatera Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Parahnya, penyakit itu bahkan dialami bayi berusia enam hari.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumsel, penderita gagal ginjal di provinsi itu mencapai 7.400 pasien, rinciannya 3.607 pasien laki-laki dan 3.793 pasien perempuan. Dari jumlah itu, 1.157 orang di antaranya meninggal setelah menjalani perawatan.
Berdasarkan jumlah kasus rawat inap akibat penyakit gagal ginjal di Sumsel menunjukkan distribusi yang bervariasi dari kelompok usia dan jenis kelamin. Dari total penderita, terdapat pembagian kelompok usia.
Pasien dengan usia 0-6 hari, terdapat satu pasien laki-laki. Sementara pada kelompok usia 5-14 tahun, kasus meningkat dengan 31 pasien laki-laki dan 25 pasien perempuan.
Kasus tertinggi ditemukan pada rentang usia 45-64 tahun dengan 1.611 pasien laki-laki dan 1.833 pasien perempuan. Kelompok usia di atas 65 tahun juga menunjukkan angka signifikan, yaitu 1.181 pasien laki-laki dan 979 pasien perempuan.
Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman mengakui penderita gagal ginjal di Sumsel semakin meningkat. Penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, jantung, dan diabetes merupakan faktor utama dan diperparah kebiasan hidup yang tidak sehat.
"Jumlah penderita gagal ginjal naik terus dan kematian juga meningkat," ungkap Kadinkes Sumsel Trisnawarman, Selasa (29/10).
Trisnawarman menyebut kondisi kesehatan pasien semakin parah karena enggan minum obat dengan alasan khawatir bisa merusak ginjal. Padahal obat dari tenaga medis sudah sesuai standar.
Untuk mencegah kasus gagal ginjal terus bertambah, Dinkes Sumsel gencar menggalakkan sosialisasj program pola hidup sehat melalui kampanye promotif dan preventif. Edukasi tentang kesehatan harus terus diperkuat agar masyarakat lebih memahami bahaya gaya hidup tidak sehat.
"Hidup sehat itu adalah kuncinya, penyakit apapun bisa dicegah," kata Trisnawarman.