91 WN asing penipu online di Surabaya tiba Polda Metro Jaya
Merdeka.com - 91 Warga negara asing (WNA) pelaku kejahatan siber (cyber fraud) yang ditangkap polisi saat penggerebekan di empat rumah di perumahan elit Graha Famili Surabaya, Sabtu (29/7) malam lalu, tiba di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 15.15 WIB.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Minggu (30/7), para pelaku yang terdiri dari pria dan perempuan itu datang dengan mengenakan pakaian tahanan berwarna orange. Mereka diberangkatkan dari Surabaya siang tadi dan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, langsung diberangkatkan ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan dua unit bus BlueStar.
Mereka tiba di Mapolda Metro Jaya saat hujan deras. Setibanya di Mapolda Metro Jaya, para pelaku langsung digiring masuk ke dalam rumah tahanan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap 93 pelaku kejahatan siber (cyber fraud) usai menggerebek empat rumah di perumahan elit Graha Famili Surabaya pada Sabtu (29/7) malam. Dari jumlah tersebut dua di antaranya adalah WN Indonesia yang berperan menyediakan sarana dan prasarananya. Sementara sisanya terdiri dari 57 WN Taiwan, 33 China, dan 1 Malaysia.
Dari 91 WNA tersebut, 74 orang di antaranya masuk ke Indonesia secara ilegal tanpa melalui proses keimigrasian. Usai semuanya didata dokumen keimigrasiannya, bagi para pelaku WNA pagi ini langsung diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, untuk memudahkan polisi dalam mengembangkan penyelidikan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek bisnis gelap penampungan dan penyewaan rekening judi online (judol) internasional di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB, Kapuk, Cengkareng
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menjerat ke-37 tersangka sesuai pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek lokasi judi online di Hotel Tourist Garden, Lapu-lapu City, Provinsi Cebu, Filipina.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaKasus Judi Online Pegawai Komdigi, Tersangka Bertambah jadi 14 Orang
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu terkait dengan kasus judi online (Judol) dimana 11 orang telah ditetapkan menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca Selengkapnya