Ada 26 Pasien Positif Covid-19 di Klaster Pasar Cebongan Sleman
Merdeka.com - Dinkes Kabupaten Sleman merilis data terbaru penularan virus Corona di klaster Pasar Cebongan. Dari data yang ada diketahui ada 26 orang yang dinyatakan positif virus Corona di klaster Pasar Cebongan ini.
Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan dari 26 orang ini 13 orang adalah pedagang di Pasar Cebongan. Sementara sisanya adalah keluarga dari pedagang tersebut.
Joko mengungkapkan tracing terhadap klaster Pasar Cebongan dinyatakan telah selesai. Joko menjabarkan terhitung sejak Selasa (23/9) tak ada lagi penambahan pasien positif Corona yang berasal dari klaster Pasar Cebongan.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Siapa yang biasanya menjadi pedagang kelontong? Pedagang kelontong kebanyakan dilakukan orang-orang keturunan China.
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Siapa saja yang kompak berbelanja di pasar? Ria Ricis, Oki Setiana Dewi, dan Shindy Putri dijuluki sebagai siblings goal yang kompak dalam berbuat baik.
-
Siapa yang jualan di Pasar Puhpelem? Salah seorang ibu-ibu itu berkata, pukul 3 pagi, Pasar Puhpelem sudah ramai pedagang.
-
Siapa yang pindah ke Pasar Klitikan Notoharjo? Tercatat ada 1.000 PKL pindah dari lokasi jualan mereka yang lama ke pasar ini.
"Baik penjual, pedagang maupun keluarga sudah berhenti (tracingnya). Sudah tidak ada lagi penambahan (kasus). Dan kan sempat ditutup tiga hari (pasar) ketika itu," ungkap Joko, Rabu (24/9).
Joko menambahkan terkait klaster Pasar Cebongan ini, Pemkab Sleman berencana akan melakukan sampling tes di sejumlah pasar. Sampling ini disebut Joko sebagai langkah screening.
"Sebetulnya ada rencana untuk melakukan sampling ulang. Karena dulu sudah beberapa pasar kita sampling. Setelah ada kasus Cebongan sudah kita pikirkan untuk mencari sampel lagi pasar yang perlu dilakukan skrining," pungkas Joko. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan persebaran kasus Mpox di Jakarta tahun 2024, terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya