Adik Tewas Dibunuh, Bupati Muratara: Keadilan akan Didapat
Meski tengah berduka, Devi akan memastikan situasi dan kondisi wilayahnya tetap aman.
Meski tengah berduka, Devi akan memastikan situasi dan kondisi wilayahnya tetap aman.
Adik Tewas Dibunuh, Bupati Muratara: Keadilan akan Didapat
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni tak menduga adiknya, AB (45), tewas mengenaskan di tangan kakak beradik, AR dan AN. Kedua pelaku pun diringkus polisi dalam pelariannya setelah buron sehari.
Devi menyebut adiknya selama ini tak memiliki musuh. Dia juga seorang pria religius yang banyak dikenal orang tak banyak ulah, apalagi sampai menimbulkan dendam orang sekeliling.
Namun semua yang terjadi sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Setiap orang akan dipanggil dalam keadaan berbeda dan tempat, ada yang sedang tidur, sakit, atau juga pembunuhan.
"Namanya musibah, takdir manusia macam-macam, salah satunya takdir yang tidak lazim seperti ini," ungkap Bupati Muratara Devi Suhartoni, Kamis (7/9).
Devi mengaku menerima dengan ikhlas musibah ini. Sekuat tenaga dia bersabar dan berharap ada hikmah di balik kejadian itu.
Devi memastikan seluruh keluarganya telah berlapang dada. Namun ia meminta warga menahan diri dari sikap emosional sesaat yang justru berakibat fatal dan membahayakan banyak pihak.
"Ya ini musibah takdir dari Allah, tinggal sabar-sabar saja," ujarnya.
Devi menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak kepolisian.
"Kita semua harus aman dan damai, kita serahkan ke kepolisian karena mereka ahli di bidangnya. Keadilan akan didapat, apalagi pelaku sudah tertangkap," kata Devi.
Jenazah AB dimakamkan di TPU Kebun Bunga Palembang, Rabu (6/9) malam. Suasana haru saat jenazah dimasukkan dalam liang lahat, isak tangis keluarga pecah mengiringi pemakaman yang penuh khidmat.
Dikabarkan, pembacokan terhadap AB terjadi di Desa Belani, Rawas Ilir, Muratara, Sumatera Selatan, Selasa (5/9) pukul 19.00 WIB. Ketika itu korban sedang menghadiri pertemuan di salah satu rumah warga.
Lalu pelaku AR dan AN masuk ke tempat pertemuan itu. Korban pun menegur keduanya untuk pergi karena pertemuan itu bersifat rapat internal.
Merasa tersinggung, kedua pelaku pulang dan membawa senjata tajam. Mereka kembali ke tempat pertemuan itu.
Tanpa banyak bicara, keduanya membacok korban secara membabi buta. Korban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Kedua pelaku melarikan diri. Warga mencari ke rumah namun dalam keadaan kosong. Massa pun membakar rumah mereka karena kesal.
Polisi meringkus 2 pelaku di tempat persembunyiannya di Batu Kucing, Rawas Ilir, Muratara, sehari kemudian, Rabu (6/9). Penangkapan dilakukan tim gabungan Polres Muratara dan Jatanras Polda Sumsel.
Selanjutnya, kedua pelaku akan menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumsel. Hal ini untuk membantu Polres Muratara merampungkan penyidikan.