Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok bersyukur Indonesia punya sosok Gus Dur

Ahok bersyukur Indonesia punya sosok Gus Dur Gus Dur. ©Reuters

Merdeka.com - Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama sempat meminta kepada Majelis Hakim untuk memutar video ceramah KH Abdurrahman Wahid pada 2007 silam. Ahok mengaku bersyukur karena Indonesia memiliki sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berjasa besar menjaga persatuan dan kebhinekaan di Indonesia.

"Pertama-tama mau mengucapkan syukur karena di Indonesia ada seorang Gus Dur. Saya kira sulit mempertahankan persatuan kesatuan Indonesia," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).

Dia mengungkapkan, upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia kerap mendapatkan cobaan. Terutama dari sebagian elite politik yang menggunakan isu suku, ras, agama dan antar golongan untuk menang.

Orang lain juga bertanya?

"Banyak oknum elite karena korupsi lalu menggunakan SARA untuk menghalangi pemimpin jujur memimpin rakyat menuju kesejahteraan," tutupnya.

Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Sutiarto mempersilahkan pemutaran video KH. Abdurrahman Wahid pada 2007 di Bangka Belitung. Kala itu, Presiden Indonesia keempat ini menjadi juru kampanye Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub Bangka Belitung.

Dalam video tersebut, Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur‎ itu menyampaikan tidak masalah jika seorang muslim memilih pemimpin pemerintahan berbeda keyakinan. Karena kala itu ada orang-orang yang menggunakan surat Al-Maidah ayat 51 sebagai bahan kampanye.

"Saya bilang, kafir itu bukan orang Kristen dan orang Yahudi. Kenapa? Yang dinamakan kafir di dalam Al-Quran adalah orang-orang yang gak bertuhan. Belum bisa baca Al-Quran udah ngomongin Al-Quran. La h iya karena itu semuanya nyoblos Ahok.‎ Kalau omongan orang tolol gak usah didengarkan, betu?" katanya dalam video yang diputar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).

Mantan Ketua PKB ini juga menyampaikan, surat Al-Maidah ayat 51 ini tidak pernah ada urusannya dengan Pilgub Bangka Belitung. Karena permasalahan agama dan pemerintahan atau politik tidak bisa dicampuradukan.

"Saya bilang, ayat ini tidak ada urusannya dengan Gubernur. Kenapa? Kalau orang Kristen dan ‎Yahudi tidak rela dengan kita, kita juga gak rela dengan siapa pun. Apa anda mau salat di belakang orang Yahudi? Ya gak mau. Tapi kalau pemerintahan, tidak apa-apa," tegas Gus Dur.

Dia mengingatkan, dalam menggunakan ayat suci Al-Quran harus tahu tempat dan waktunya, tidak bisa sembarangan asal kutip. Oleh karena itu, Gus Dur meminta untuk tidak takut memilih‎ pemimpin berbeda keyakinan, selama orang itu pandai dan jujur.

"Basuki Ahok sudah membuktikan diri menjadi Bupati yang baik di Belitung Timur. Hidup Ahok!‎ Bisa gak sekarang orang berobat gak bayar? Bayar Rp 5.000 untuk semua penyakit. Kenapa itu bisa? Karena jujur, dia gak ikut makan. Yang lain malah pengobatan ditilep. Enggak usah takut-takut, saya datang dari Jakarta demi kebenaran. Kalau politik gak ada hubungannya dengan agama," tutupnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!

Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Siapa Sangka Anak Kiai Sahabat Soekarno Ini Gemar Manjat Pohon, saat Dewasa Terpilih Jadi Presiden
Siapa Sangka Anak Kiai Sahabat Soekarno Ini Gemar Manjat Pohon, saat Dewasa Terpilih Jadi Presiden

Gus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.

Baca Selengkapnya
7 September 1940: Lahirnya Gus Dur, Bapak Pluralisme Indonesia
7 September 1940: Lahirnya Gus Dur, Bapak Pluralisme Indonesia

K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.

Baca Selengkapnya
Mengapa Gus Dur Dijuluki Bapak Keberagaman?
Mengapa Gus Dur Dijuluki Bapak Keberagaman?

Setiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman
Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman

Kekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pemulihan Nama Baik Kuatkan Argumen Gus Dur jadi Pahlawan
Cak Imin: Pemulihan Nama Baik Kuatkan Argumen Gus Dur jadi Pahlawan

Cak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.

Baca Selengkapnya
Pancasila Kekuatan Utama untuk Satukan Perbedaan di Masyarakat
Pancasila Kekuatan Utama untuk Satukan Perbedaan di Masyarakat

Kebersamaan yang dinaungi Pancasila sebagai ideologi telah berkali-kali melewati ujian kebangsaan

Baca Selengkapnya
Isu Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi, Ganjar: Dia Teman Saya, Sudah Lama Bersama
Isu Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi, Ganjar: Dia Teman Saya, Sudah Lama Bersama

Ganjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya