Ahok bersyukur Indonesia punya sosok Gus Dur
Merdeka.com - Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama sempat meminta kepada Majelis Hakim untuk memutar video ceramah KH Abdurrahman Wahid pada 2007 silam. Ahok mengaku bersyukur karena Indonesia memiliki sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berjasa besar menjaga persatuan dan kebhinekaan di Indonesia.
"Pertama-tama mau mengucapkan syukur karena di Indonesia ada seorang Gus Dur. Saya kira sulit mempertahankan persatuan kesatuan Indonesia," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
Dia mengungkapkan, upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia kerap mendapatkan cobaan. Terutama dari sebagian elite politik yang menggunakan isu suku, ras, agama dan antar golongan untuk menang.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
-
Apa kebijakan Gus Dur terkait keberagaman? Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman karena pada masa pemerintahannya, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menganut agama, kepercayaan, dan tradisi mereka, termasuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukan sikap toleransi? Ia melakukan pendekatan yang lebih simpatik kepada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengayomi etnis Tionghoa, dan meminta maaf kepada keluarga korban G30/S PKI.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
"Banyak oknum elite karena korupsi lalu menggunakan SARA untuk menghalangi pemimpin jujur memimpin rakyat menuju kesejahteraan," tutupnya.
Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Sutiarto mempersilahkan pemutaran video KH. Abdurrahman Wahid pada 2007 di Bangka Belitung. Kala itu, Presiden Indonesia keempat ini menjadi juru kampanye Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub Bangka Belitung.
Dalam video tersebut, Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur itu menyampaikan tidak masalah jika seorang muslim memilih pemimpin pemerintahan berbeda keyakinan. Karena kala itu ada orang-orang yang menggunakan surat Al-Maidah ayat 51 sebagai bahan kampanye.
"Saya bilang, kafir itu bukan orang Kristen dan orang Yahudi. Kenapa? Yang dinamakan kafir di dalam Al-Quran adalah orang-orang yang gak bertuhan. Belum bisa baca Al-Quran udah ngomongin Al-Quran. La h iya karena itu semuanya nyoblos Ahok. Kalau omongan orang tolol gak usah didengarkan, betu?" katanya dalam video yang diputar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
Mantan Ketua PKB ini juga menyampaikan, surat Al-Maidah ayat 51 ini tidak pernah ada urusannya dengan Pilgub Bangka Belitung. Karena permasalahan agama dan pemerintahan atau politik tidak bisa dicampuradukan.
"Saya bilang, ayat ini tidak ada urusannya dengan Gubernur. Kenapa? Kalau orang Kristen dan Yahudi tidak rela dengan kita, kita juga gak rela dengan siapa pun. Apa anda mau salat di belakang orang Yahudi? Ya gak mau. Tapi kalau pemerintahan, tidak apa-apa," tegas Gus Dur.
Dia mengingatkan, dalam menggunakan ayat suci Al-Quran harus tahu tempat dan waktunya, tidak bisa sembarangan asal kutip. Oleh karena itu, Gus Dur meminta untuk tidak takut memilih pemimpin berbeda keyakinan, selama orang itu pandai dan jujur.
"Basuki Ahok sudah membuktikan diri menjadi Bupati yang baik di Belitung Timur. Hidup Ahok! Bisa gak sekarang orang berobat gak bayar? Bayar Rp 5.000 untuk semua penyakit. Kenapa itu bisa? Karena jujur, dia gak ikut makan. Yang lain malah pengobatan ditilep. Enggak usah takut-takut, saya datang dari Jakarta demi kebenaran. Kalau politik gak ada hubungannya dengan agama," tutupnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaKekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaCak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaKebersamaan yang dinaungi Pancasila sebagai ideologi telah berkali-kali melewati ujian kebangsaan
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya