Akal Bulus Guru Ngaji di Ciledug Cabuli Empat Muridnya di Bawah Umur,
Modus pelaku pura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangan pelaku sakit dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban.

Polisi meringkus guru ngaji inisial W (40) pelaku pelecehan terhadap empat muridnya yang masih di bawah umur. Pelaku ditangkap di Kampung Rancapanjang, Desa Seuat Kabupaten Serang, Banten Rabu (29/1) pagi kemarin.
Pelaku tega melakukan pencabulan ke anak muridnya sendiri dengan akal-akalan untuk mendapatkan wangsit dengan cara mengobati tangannya yang sedang sakit.
"Pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangan pelaku sakit dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban. Sehingga pelaku melakukan pencabulan terhadap korban anak tersebut," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Kamis (30/1).
Kronologi Pencabulan
Ketika melakukan perbuatan bejatnya, pelaku meminta korban memegang alat kelaminnya hingga enjakulasi. Kelakuan cabul itu juga pernah dilakukan W pada murid lain di kediamannya.
Korban akhirnya memberanikan diri melaporkan kasus tersebut Polres Metro Tangerang Kota. Subdit Jatantas Ditreskrimum Polda Metro Jaya mendeteksi keberadaan pelaku di daerah Serang, Banten.
"Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit 4 Umum/Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," ujar Ade.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan terduga pelaku kabur pada 29 November 2024, sebulan sebelum orangtua korban membuat laporan ke Polisi.
"Saat penyelidikan, kami telah melakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku berinisial W (40) sebanyak 2 kali, yakni ditanggal 27 Desember 2024 dan 30 Desember 2024, namun terduga pelaku tersebut tidak hadir. Lalu setelah melalui gelar perkara, statusnya dinaikkan ke tahap penyidikan pada tanggal 3 Januari 2025, karena terdapat alat bukti yang cukup telah terjadi peristiwa pidana" kata dia dalam keterangannya, Kamis (9/1).
Zain mengungkapkan, ada empat anak di bawah umur yang teridentifikasi menjadi korban pencabulan ustaz.
"Sementara yang melapor 4 orang, kalau ada masyarakat yang jadi korban agar melaporkan ke kita," ujar dia.
Terpisah, Polres Metro Tangerang Kota juga melakukan pendampingan untuk pemulihan dan trauma yang dialami korban. Dalam hal ini, kepolisian turut menggandeng psikolog dari P2TP2A dan dinas terkait.