Aksi Cabul Seorang Guru di Malang Terbongkar, Tiga Anak Perempuan Jadi Korban
Merdeka.com - Seorang guru mengaji di Kota Malang, DS (38) diduga melakukan tindak pencabulan terhadap para muridnya. DS diamankan kepolisian dari rumahnya di Kawasan Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Video yang beredar menunjukkan beberapa warga geram atas tindakan pelaku. DS nyaris menjadi bulan-bulan warga saat diamankan dari rumahnya. DS tampak mendapat pukulan dari warga, sebelum kemudian dimasukkan ke mobil patroli.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, kasus pencabulan tersebut terungkap bermula dari seorang santri yang tidak mau berangkat mengaji. Bocah tersebut diduga trauma atas tindakan pencabulan yang dilakukan DS.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan guru ngaji itu? Pria yang berprofesi sebagai guru mengaji itu mengaku terus teringat bayang-bayang wajah sang istri yang sedang hamil. Sesekali dia juga teringat dua anaknya yang masih kecil meminta segera pulang.Malam itu, pada Jumat (7/6) malam dia menangis diteror berjuta pikiran tak nyaman.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
"Alasannya tidak mau berangkat karena telah dicabuli itu. Setelah itu, orang tuanya melapor ke RT dan RW. Kemudian diteruskan ke kami," kata Bayu, Kamis (22/6).
Polisi melakukan penjemputan terhadap DS pada Senin (19/6) malam. Video polisi mengamankan pelaku tersebut sempat beredar di media sosial.
Sementara itu, tiga bocah perempuan mengaku telah menjadi korban pencabulan DS. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
"Saat ini kasusnya sudah dalam proses penyidikan. Tersangka sudah kami tahan. Sementara, korban yang telah melapor tiga orang," tegasnya.
Anak yang menjadi korban, ditegaskan Bayu, adalah santri mengaji perempuan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca SelengkapnyaTersangka juga memberikan uang sebesar Rp20 ribu kepada korbannya.
Baca Selengkapnya