Kisah Guru Ngaji Naik Haji Pakai Visa Ziarah: Duh Gusti, Saya Seperti Buronan Sekarang!
Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Kisah Guru Ngaji Naik Haji Pakai Visa Ziarah: Duh Gusti, Saya Seperti Buronan Sekarang!
Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial. Diketahui, tersangka yang berinisial LMN telah mendatangkan beberapa WNI yang berniat haji tanpa mengantongi visa haji ke Arab Saudi.
Terkait hal tersebut, Konsulat Jenderal RI di Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah tanpa visa haji tersebut.
-
Siapa yang ditangkap karena menjual visa haji ilegal? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap seorang selebgram yang diketahui menjual visa haji ilegal atau tanpa izin (tasreh).
-
Apa sanksi bagi jemaah yang masuk tanpa visa haji? Mereka akan dikenakan sanksi membayar denda senilai SAR10.000 riyal atau sekitar Rp43 juta.'Bagi yang tidak menggunakan visa haji itu ada sanksi denda dari Pemerintah Arab Saudi sekitar 10.000 riyal,' kata Ali.
-
Bagaimana cara selebgram tersebut menjual visa haji ilegal? Berdasarkan penelusuran, selebgram itu telah menjual visa haji palsu kepada sejumlah orang.
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
-
Dimana jemaah haji tanpa izin berjalan? Lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi untuk berada di sana dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berteduh yang memadai, kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Sementara itu, tim Media Center Haji 2024 bertemu dengan seorang laki-laki yang diduga salah satu korban LMN.
Pria berusia 39 tahun mengaku sedang kebingungan usai koordinator travelnya ditangkap Polisi Arab Saudi sekitar 4 hari yang lalu.
"Pemilik travelnya (koordinator), ditangkap kemarin. Terus sekarang bagaimana, enggak bertanggung jawab. Panas dingin ini, kawan-kawan ingin ajak pulang," kata pria itu Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, dikutip Minggu (9/6).
"Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya," ungkap pria itu.
Pria yang berprofesi sebagai guru mengaji itu mengaku terus teringat bayang-bayang wajah sang istri yang sedang hamil. Sesekali dia juga teringat dua anaknya yang masih kecil meminta segera pulang.
Malam itu, pada Jumat (7/6) malam dia menangis diteror berjuta pikiran tak nyaman. Takut tertangkap, takut dipenjara, takut tidak bisa pulang.
"Duhh Gusti, kok bisa jadi begini!" keluh pria itu.
Saat ditemui, pria itu bersama 3 jemaah lansia kawannya asal Madura tak henti-hentinya istighfar memanggil-manggil asma Tuhan.
"Tidak disangka saya seperti buronan sekarang," kata pria itu.
Pria itu mengaku saat ini tinggal di sebuah pemondokan di kawasan Syisyah, Kota Mekkah.
Namun dia enggan menyebut nama hotelnya kepada siapapun. Tak terkecuali jemaah-jemaah haji lain yang dikenalnya.
Banyak pula di antara kawan itu mengajak bertemu, tapi ditolak mengingat posisinya sekarang ini.
"Ada banyak kawan jemaah di sini, wali-wali santri juga banyak yang kirim WA (WhatsApp) ingin bertemu, tapi sudah lah. Takut saya terjadi apa-apa," ujar pria itu.
Dia mengaku berangkat ke Tanah Suci sepekan lalu menggunakan jasa Travel Haji yang katanya dikelola mukimin asal Medan.
Pria itu datang dari Indonesia bersama rombongan dari Madura, Mojokerto, Surabaya, dan beberapa daerah lain.
Namun mereka hanya dibekali visa ziarah dan janji-janji. Katanya, sesampai di Mekkah nanti bakal diberi visa haji.
Sayangnya, janji itu hanya isapan jempol belaka. Meski sudah setor uang ratusan juta, tetap saja visa haji tak ada. Padahal uang yang disetor mulai dari Rp160 juta sampai Rp200 juta.
Rencananya mereka akan segera pulang saja karena tidak mau mengambil risiko melanjutkan perjalanan haji.
Bahkan untuk makan saja mereka merasa enggan. Bagaimana tidak, para WNI tersebut rela menjual tanah dan hewan ternak untuk bisa datang ke Tanah Suci Mekkah.
"Kasihan ini teman-teman, sudah jual tanah buat ke sini, kerjaan angon (gembala) kambing, ini lagi ngumpul bahas rencana pulang," terang dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial LNM ditangkap aparat keamanan Arab Saudi lantaran menjual paket haji tanpa tasreh di akun Facebooknya.
LNM merupakan pemilik travel paket umrah dan haji. Dia biasa menjual paket haji lewat akun Facebook-nya. Kabar tersebut disampaikan Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary.
"Saya sebelumnya menyampaikan selebgram ya, ternyata bukan. Dia jualan melalui akun Facebook-nya yang sudah punya pengikut 5 ribu," kata Yusron dalam jumpa pers melalui Zoom, Jumat (7/6).
Pelaku LNM berusia 40 tahun adalah pemilik travel umrah AND Tour. Dia ditangkap pada Sabtu, 25 Mei 2024, dalam perjalanan menuju hotelnya di Makkah. Setelah ditangkap, LNM segera ditahan oleh kejaksaan setempat.
Di sisi lain, perusahaan tour miliknya tersebut ternyata legal, tapi baru punya izin untuk perjalanan umroh saja. "Perusahaan tour-nya ini baru punya izin umrah saja," kata Yusron.