Aksinya Viral, Pria di Bali yang Hajar Dua Pemotor Ugal-ugalan Ternyata Pelatih MMA
Pria berinisial NWH sendirian menghajar dua pemotor ugal-ugalan.
Aksinya Viral, Pria di Bali yang Hajar Dua Pemotor Ugal-ugalan Ternyata Pelatih MMA
NWH (25), pria yang menghajar dua pemotor ugal-ugalan di traffic light Jalan Raya Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, ternyata pelatih Mixed Martial Arts (MMA).
Aksi pria asal Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali ini viral di media sosial. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, pelaku NWH telah meminta maaf.
"Pelaku menyatakan tidak kenal dengan kedua korban," kata Jansen kepada wartawan, Senin (22/1).
Dia menerangkan, bahwa pelaku bekerja sebagai pelatih MMA Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Kronologi peristiwa NWH menghajar dua korban terjadi pada Jumat (19/1) sekira pukul
19.30 WITA.
Saat itu pelaku selesai melatih muay thai di salah satu vila di kawasan Banjar Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara.
Kemudian NWH pulang menuju Denpasar dengan mengendarai sepeda motor. Dalam perjalanan pulang pelaku melihat ada dua orang yang tidak dikenal mengendarai motor ugal-ugalan, kemudian berteriak dan berkata kasar.
Ketika sampai di sebelah barat traffic light Kerobokan, kedua pengendara tersebut berteriak kepada pengendara perempuan yang berada persis di depannya dengan kata-kata kasar.
Melihat hal tersebut, pelaku menegur kedua orang pengendara tersebut dengan kata "Woe jangan berkata-kata kasar,". Kemudian kedua orang pengendara vario hitam tersebut tidak diterima ditegur pelaku. Alhasil ketiganya terlibat perkelahian.
Kemudian sekira pukul 23.00 WITA pelaku datang ke Polsek Kuta Utara untuk memberikan klarifikasi awal permasalahan hingga terjadi perkelahian, dan viral di media sosial.
"Namun sampai saat ini belum ada laporan dari pihak kedua orang korban pengendara sepeda motor Vario hitam. Langkah-langkah kepolisian sudah dilakukan pengecekan TKP, meminta keterangan saksi-saksi dan mengecek CCTV di sekitar TKP, serta meminta keterangan pelaku untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," ujar Jansen.
