Aktivis ini sindir Jokowi: Demokrasi tidak pernah salah
Merdeka.com - Aktivis sosial, Hamid Basyaib, mengatakan Presiden Joko Widodo seharusnya menghindari pernyataan bahwa demokrasi di Indonesia kebablasan. Sebab menurutnya, demokrasi tidak pernah salah.
Dia menilai kebebasan yang terjadi saat ini dikarenakan pernah dibelenggu selama hampir 40 tahun.
"Istilah kebablasan dihindari. Demokrasi tidak pernah salah. Yang dimaksud bukan demokrasi. Demokrasi tidak pernah surplus," kata Hamid di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana cara Jokowi bantu internet? Program bantuan berupa penyediaan layanan akses internet fixed broadband merupakan upaya pemerintah sebagai stimulus untuk mewujudkan perluasan akses dan peningkatan penetrasi fixed broadband nasional.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Berkembangnya kebebasan demokrasi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi. Teknologi, kata dia, menjadi senjata masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah.
"Demokrasi ini pula berkah-berkah teknologi, saya sulit menggambarkan betapa dahsyatnya penguatan individual luar biasa," terangnya.
Berkah dari teknologi itu, ujar dia, terjadi pemerataan kecerdasan bagi masyarakat karena mudah mendapatkan informasi. Hamid menyarankan pemerintah melihat sisi positif dari perkembangan teknologi ketimbang dampak negatifnya.
"Yang salah satu yang bisa dijadikan penangkal melihat sisi lain dari di kepala para pejabat melihat medsos sepenuhnya negatif tapi betapa dahsyatnya sisi positifnya. Ini belum pernah terjadi kesetaraan terjadi serentak, sekarang bisa mengkritik langsung Presiden Amerika face to face langsung," imbuh Hamid.
"Kita itu benar-benar nangis darah nyari buku temen yang sekolah di Belanda. Ini dilihat dari sisi positifnya. Saran saya diimbangi staf Presiden, karena di sisi lain diabaikan berkah ya luar biasa pemerataan kecerdasan free, bisa gratis mendapatkan informasi," sambungnya.
Sebelumnya, dalam empat sampai lima bulan terakhir, Presiden Joko Widodo mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai demokrasi di Indonesia yang tengah diuji oleh serangkaian persoalan. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah demokrasi Indonesia yang sudah kelewatan atau kebablasan.
"Apa demokrasi sudah terlalu bebas dan kebablasan? Saya jawab iya. Demokrasi kita kebablasan," tegas Presiden Jokowi saat memberikan pidato dalam rangka pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul International Convention Center, Rabu (22/2).
Jokowi menuturkan, praktik demokrasi politik di Indonesia membuka peluang terjadinya artikulasi politik ekstrem. Mulai dari liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, hingga terorisme. Serta ajaran lain yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Presiden mengatakan, penyimpangan praktik demokrasi secara jelas terlihat dari persoalan politisasi SARA. Jokowi menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia menghindari praktik semacam ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tak mempermasalahkan masyarakat yang memaki-maki dan membully presiden.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, dapat terlihat dari Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang berjalan dengan baik dan demokratis
Baca SelengkapnyaDemocracy Fest terbuka untuk umum sebab merupakan upaya mereka untuk mendorong masyarakat melalui kekuatan civil society
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca Selengkapnya"Apapun hasil dari pilpres, saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaDan sekarang ujiannya adalah besok bisakah Pemilu diselenggarakan secara netralitas dengan adil
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca Selengkapnya