Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aktivis ini sindir Jokowi: Demokrasi tidak pernah salah

Aktivis ini sindir Jokowi: Demokrasi tidak pernah salah Presiden Jokowi. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Aktivis sosial, Hamid Basyaib, mengatakan Presiden Joko Widodo seharusnya menghindari pernyataan bahwa demokrasi di Indonesia kebablasan. Sebab menurutnya, demokrasi tidak pernah salah.

Dia menilai kebebasan yang terjadi saat ini dikarenakan pernah dibelenggu selama hampir 40 tahun.

"Istilah kebablasan dihindari. Demokrasi tidak pernah salah. Yang dimaksud bukan demokrasi. Demokrasi tidak pernah surplus," kata Hamid di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2).

Berkembangnya kebebasan demokrasi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi. Teknologi, kata dia, menjadi senjata masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah.

"Demokrasi ini pula berkah-berkah teknologi, saya sulit menggambarkan betapa dahsyatnya penguatan individual luar biasa," terangnya.

Berkah dari teknologi itu, ujar dia, terjadi pemerataan kecerdasan bagi masyarakat karena mudah mendapatkan informasi. Hamid menyarankan pemerintah melihat sisi positif dari perkembangan teknologi ketimbang dampak negatifnya.

"Yang salah satu yang bisa dijadikan penangkal melihat sisi lain dari di kepala para pejabat melihat medsos sepenuhnya negatif tapi betapa dahsyatnya sisi positifnya. Ini belum pernah terjadi kesetaraan terjadi serentak, sekarang bisa mengkritik langsung Presiden Amerika face to face langsung," imbuh Hamid.

"Kita itu benar-benar nangis darah nyari buku temen yang sekolah di Belanda. Ini dilihat dari sisi positifnya. Saran saya diimbangi staf Presiden, karena di sisi lain diabaikan berkah ya luar biasa pemerataan kecerdasan free, bisa gratis mendapatkan informasi," sambungnya.

Sebelumnya, dalam empat sampai lima bulan terakhir, Presiden Joko Widodo mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai demokrasi di Indonesia yang tengah diuji oleh serangkaian persoalan. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah demokrasi Indonesia yang sudah kelewatan atau kebablasan.

"Apa demokrasi sudah terlalu bebas dan kebablasan? Saya jawab iya. Demokrasi kita kebablasan," tegas Presiden Jokowi saat memberikan pidato dalam rangka pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul International Convention Center, Rabu (22/2).

Jokowi menuturkan, praktik demokrasi politik di Indonesia membuka peluang terjadinya artikulasi politik ekstrem. Mulai dari liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, hingga terorisme. Serta ajaran lain yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Presiden mengatakan, penyimpangan praktik demokrasi secara jelas terlihat dari persoalan politisasi SARA. Jokowi menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia menghindari praktik semacam ini.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sebut Indeks Demokrasi di Indonesia Masih Baik: Tiap Hari Orang Mau Maki & Bully Presiden, Kita Dengar
Jokowi Sebut Indeks Demokrasi di Indonesia Masih Baik: Tiap Hari Orang Mau Maki & Bully Presiden, Kita Dengar

Jokowi tak mempermasalahkan masyarakat yang memaki-maki dan membully presiden.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi

Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.

Baca Selengkapnya
SBY Akhirnya Beri Komentar tentang Demokrasi saat Ini: Saya Percaya Arti Kebenaran Politik
SBY Akhirnya Beri Komentar tentang Demokrasi saat Ini: Saya Percaya Arti Kebenaran Politik

SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah
Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah

Jokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral

Habiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Bereaksi Indeks Demokrasi RI Merosot
VIDEO: Jokowi Bereaksi Indeks Demokrasi RI Merosot "Orang Maki & Bully Presiden Kita Dengar"

Menurut dia, dapat terlihat dari Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang berjalan dengan baik dan demokratis

Baca Selengkapnya
Aksi Relawan Anies dan Ganjar Gelar Stand Up Comedy Gandeng Aktivis Bertajuk 'Jaga Demokrasi'
Aksi Relawan Anies dan Ganjar Gelar Stand Up Comedy Gandeng Aktivis Bertajuk 'Jaga Demokrasi'

Democracy Fest terbuka untuk umum sebab merupakan upaya mereka untuk mendorong masyarakat melalui kekuatan civil society

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin

Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Apapun Hasil dari Pilpres, Saya Terus Berjuang Untuk Demokrasi Indonesia
Mahfud: Apapun Hasil dari Pilpres, Saya Terus Berjuang Untuk Demokrasi Indonesia

"Apapun hasil dari pilpres, saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan," kata Mahfud

Baca Selengkapnya
Debat Capres Soal Demokrasi, Anies Singgung Kebebasan Bicara Menurun
Debat Capres Soal Demokrasi, Anies Singgung Kebebasan Bicara Menurun

Dan sekarang ujiannya adalah besok bisakah Pemilu diselenggarakan secara netralitas dengan adil

Baca Selengkapnya
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter
NasDem Kritik Pedas Rocky Gerung Dipolisikan: Demokrasi Tak Sehat Menjurus Otoriter

Taufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.

Baca Selengkapnya