Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akui perbuatan, Zumi Zola menyesal terima gratifikasi Rp 44,138 M plus mobil Alphard

Akui perbuatan, Zumi Zola menyesal terima gratifikasi Rp 44,138 M plus mobil Alphard Sidang lanjutan Zumi Zola. ©2018 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Gubernur Jambi non-aktif, Zumi Zola mengaku menyesal sudah menerima gratifikasi maupun memberikan suap kepada anggota DPRD Jambi terkait pengesahan APBD Jambi 2017 dan 2018. Dia sempat menjadi politisi muda yang kondang kinerjanya.

"Saya ingin menyampaikan sangat menyesal atas apa yang sudah saya lakukan dan menyesal apa yang terjadi karena pasti sedikit banyak menyusahkan masyarakat Jambi. Dari awal penyidikan sampai sidang saya berkomitmen kooperatif dan saya mengakui apa yang saya terima," kata dia, dalam sidang pemeriksaan terdakwa di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (29/10).

Dia didakwa menerima gratifikasi Rp 40,477 miliar ditambah 177.300 dolar Amerika Serikat (sekira Rp2,594 miliar) serta 100.000 dolar Singapura (sekira Rp 1,067 miliar) sehingga totalnya mencapai Rp 44,138 miliar dan satu mobil Toyota Alphard serta menyuap anggota DPRD Jambi senilai Rp 16,49 miliar.

"Sebagai bentuk kooperatif saya, saya berinisiatif menyerahkan mobil Alphard dan menyerahkan juga patung action figure, jaket, dan semua sudah saya serahkan. Masalah ketok palu yang dipermasalahkan Amidy adalah pengesahan APBD 2018 yang disahkan pada 2017 tapi saya sampaikan ke penyidik, tahun pertama saya jadi gubernur tekanan sudah ada malah makin membesar," jelas Zumi.

Zumi awalnya menolak untuk memberikan uang 'ketok palu' itu tapi ia mengaku kalah posisi.

"Saya kalah posisi dan saya akui saya salah, saya sudah menyampaikan pengajuan justice collaborator. Saya mohon bapak ibu jaksa dan hakim yang mulia mempertimbangkan dan apa-apa yang sudah saya terima akan saya pertanggungjawabkan secara hukum tapi apa-apa yang tidak saya terima mohon jangan dibebankan ke saya," kata Zola.

Dia pun mengaku mendapatkan action figure (boneka super hero) dari seorang investor di Singapura. "Saat itu saya sedang di Singapura untuk ketemu calon investor, setelah itu saya tanyakan (soal action figure) itu, memang saya ingin membayar karena besar lalu dia bilang: Sudah gue yang urus saja," kata dia.

Zumi juga mengaku tidak tahu siapa yang membayarkan action figure itu dan kapan pembayaran dilakukan. "Dari pemesanan 10 unit, yang sudah diterima lima unit dan sudah selurunya diserahkan ke penyidik, ada sekitar 15 yang diserahkan," kata dia.

Dalam sidang sebelumnya, teman kuliah S2-nya sekaligus tim sukses dia pada Pilkada 2016, Asrul Pandapotan Sihotang, mengaku memesan seluruh action figure dengan uang muka Rp 52 juta karena harga totalnya mencapai 1.000 dolar Amerika Serikat dengan harga per unit sekitar Rp 10 juta.

Dalam dakwaan disebutkan Zola menerima uang gratifikasi dari para rekanan proyek yang diberikan melalui Apif Firmansyah senilai Rp 34,639 miliar, melalui Sihotang sejumlah Rp 2,77 miliar dan 147.300 dolar Amerika Serikat serta satu mobil Toyota Alphard dan melalui Arfan sejumlah Rp 3,068 miliar, 30.000 dolar Amerika Serikat dan 100.000 dolar Singapura.

Pembayaran action figure seharga Rp 52 juta yang dipesan dia pada 2016 dengan cara ditransfer ke penjualnya di Singapura pada Oktober 2017.

"Action figure" tersebut terdiri dari Ironman Hulk Buster 1.000 dolar AS, Venom (300 dolar AS), Quick Silver (300 dolar AS), Cable (300 dolar AS), Lizard (300 dolar AS), Electro (300 dolar AS), Vulture (300 dolar AS), Ironman Classic (300 dolar AS), King Pin (300 dolar AS), Iron Fist (300 dolar AS), Black Panther (300 dolar AS), Witch Blade (300 dolar AS), Mary Jane Spiderman (300 dolar AS), Yoda Luke (300 dolar AS), dan Cat Woman (400 dolar AS).

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Baca Pleidoi di Sidang Kasus TPPU, Gazalba Saleh Bongkar Sumber Uang Beli Mobil Mewah hingga Tanah
Baca Pleidoi di Sidang Kasus TPPU, Gazalba Saleh Bongkar Sumber Uang Beli Mobil Mewah hingga Tanah

Dalam kasus dugaan korupsi penanganan perkara di MA, Gazalba didakwa menerima gratifikasi dan melakukan TPPU dengan total nilai Rp62,89 miliar.

Baca Selengkapnya
Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini
Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini

Sidang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Periksa Zumi Zola, KPK Dalami Pemberian Uang Ketok Palu RAPBD Jambi
Periksa Zumi Zola, KPK Dalami Pemberian Uang Ketok Palu RAPBD Jambi

Zumi Zola pernah dipenjara karena terbukti menerima gratifikasi.

Baca Selengkapnya
Dianggap Beri Kesaksian Palsu, Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh Diminta Jaksa Diperiksa di Kasus Gazalba Saleh
Dianggap Beri Kesaksian Palsu, Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh Diminta Jaksa Diperiksa di Kasus Gazalba Saleh

Hakim mempersilakan jaksa memeriksa Ahmad Riyadh terkait kasus Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya
Saksi Ungkap Hakim Agung Nonaktif Gazalba Beli Vila Rp2,05 Miliar di Bogor Secara Tunai
Saksi Ungkap Hakim Agung Nonaktif Gazalba Beli Vila Rp2,05 Miliar di Bogor Secara Tunai

Hal itu terungkap pada sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/7)

Baca Selengkapnya
Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Dituntut 15 Tahun Penjara & Denda Rp1 Miliar di Kasus TPPU
Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Dituntut 15 Tahun Penjara & Denda Rp1 Miliar di Kasus TPPU

Jaksa juga memperberat hukuman hakim agung nonaktif itu dengan membayar biaya pengganti berupa uang 18.000 dollar Singapura dan Rp1.588.085.000

Baca Selengkapnya
Kakak Kandung Mundur Jadi Saksi Gazalba Saleh, Minta ke Hakim Tidak Disumpah saat Sidang
Kakak Kandung Mundur Jadi Saksi Gazalba Saleh, Minta ke Hakim Tidak Disumpah saat Sidang

Kakak kandung Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh, Bahdar Saleh menolak untuk untuk bersaksi dalam sidang Tindak Pidana Pencucian (TPPU) adiknya.

Baca Selengkapnya
Eksepsi Dikabulkan, Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Bebas dari Tahanan
Eksepsi Dikabulkan, Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Bebas dari Tahanan

Hakim memerintahkan Gazalba Saleh dibebaskan dari tahanan karena dakwaan tidak dapat diterima.

Baca Selengkapnya
Kasus Gratifikasi Penanganan Perkara di MA, Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Divonis 10 Tahun Penjara
Kasus Gratifikasi Penanganan Perkara di MA, Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Divonis 10 Tahun Penjara

Gazalba turut dijatuhkan pidana denda sebesar Rp500 juta, dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti pidana kurungan selama 4 bulan.

Baca Selengkapnya
Mantan Asisten Ungkap Hakim Gazalba Awalnya 'Lurus' Lama Kelamaan Bersikap Aneh
Mantan Asisten Ungkap Hakim Gazalba Awalnya 'Lurus' Lama Kelamaan Bersikap Aneh

Sebelum menjadi hakim, Gazalba berprofesi sebagai dosen.

Baca Selengkapnya
Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Dituntut 15 Tahun Penjara Kasus TPPU
Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Dituntut 15 Tahun Penjara Kasus TPPU

Gazalba dikenakan pasal berlapis oleh Jaksa berupaya tindak pidana Gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya
Rafael Alun Trisambodo Dituntut 14 Tahun Penjara atas Kasus Gratifikasi dan TPPU
Rafael Alun Trisambodo Dituntut 14 Tahun Penjara atas Kasus Gratifikasi dan TPPU

Rafael Alun Trisambodo dituntut 14 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Baca Selengkapnya