Amankan pedagang, Kepala Stasiun Purwokerto disiram air panas
Merdeka.com - Kepala Stasiun Purwokerto, Kutarto dan seorang Junior Supervisor perjalanan kereta api (KA) Tri Waluyo disiram air panas saat mengamankan pedagang asongan yang nekat berjualan di atas kereta, Rabu (26/3) malam.
Menurut Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, kejadian tersebut bermula dari adanya sekelompok pedagang asongan nekat naik ke KA Progo jurusan Yogyakarta-Pasar Senen dari Stasiun Notog Banyumas. Saat kereta berhenti di Stasiun Purwokerto sekitar pukul 18.30 WIB, Kutarto bersama petugas lainnya berusaha melakukan penertiban.
"Setelah diturunkan, mereka (pedagang asongan) dikumpulkan untuk dilakukan pendataan dan pengarahan dengan baik. Namun mereka menolak dan melakukan perlawanan sehingga terjadi keributan," ujar Surono, Kamis (27/3)
-
Kenapa Mobil Ketek dilarang beroperasi? Hal yang menjadi pertimbangan dilarangnya Mobil Ketek beroperasi adalah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang.
-
Kenapa tidak boleh langsung mematikan mobil? Jika mobil langsung dimatikan, distribusi pelumas ke bagian mesin akan terhenti. Selain tidak baik, hal ini berpotensi merusak komponen-komponen penting yang ada pada bagian mesin.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Siapa yang memboikot produk? Sejumlah negara di Teluk dan negara mayoritas Islam memimpin dalam survei ini.
-
Apa yang diboikot? Sejumlah responden di Saudi dan UEA juga mengatakan mereka kini memilih produk lokal dibanding produk luar.
Tiba-tiba, jelas Surono, pengasong ada yang membuka termos berisi ari panas dan menyiramkannya ke petugas. Akibatnya, Kepala Stasiun Purwokerto Kutarto dan Junior Supervisor Perjalanan KA Tri Waluyo menjadi korban penyiraman itu. Menurut Surono, Kutarto tersiram di bagian kakinya, sementara Tri Waluyo terkena di bagian lehernya.
"Selain itu, beberapa pedagang asongan yang ditertibkan berteriak- teriak histeris dan memprovokasi. Provokasi itu berhasil memanggil puluhan teman mereka yang ada di luar peron dan menerobos masuk. Selain pedagang asongan, beberapa dari mereka yang menerobos masuk adalah orang- orang tak dikenal," ujarnya.
Mereka kemudian, memegang dan menyeret Kutarto dan Tri Waluyo. Surono mengemukakan, kejadian ini merupakan kali ketiga yang terjadi di wilayah Daop 5 Purwokerto. Sebelumnya, jelas Surono, padan Desember 2013 juga terjadi tindakan sama di stasiun Notog dan Stasiun Purwokerto. "Kejadian penganiayaan terhadap petugas PT KAI tersebut telah dilaporkan malam itu juga ke Polsek Purwokerto Barat. Kami yakin aparat keamanan akan segera dapat mengusut dan menindak pelaku penganiayaan ini," ucap Surono.
Keributan di stasiun Purwokerto tersebut berakhir setelah AKP Bambang Ismanto selaku Perwira Pembina Polsuska Daop 5 Purwokerto dan puluhan anggota Polsuska mengeluarkan mereka dari dalam peron stasiun.
Surono menjelaskan, tindakan melawan petugas sampai melakukan penganiayaan dapat diancam pidana penjara maksimal 1,4 tahun, sesuai KUHP Pasal 212. "Keberadaan asongan dalam KA, sering dikeluhkan penumpang karena mengganggu kenyamanan dan ketertiban. Di samping itu juga berpotensi menimbulkan kerawanan keamanan melalui orang-orang yang menyamar sebagai asongan namun memiliki tujuan kriminal," jelasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa yang menjadi sorotan itu terjadi pada Minggu (21/7) saat car free day sekaligus parade kebaya nasional di sekitar Lapangan Merdeka Medan.
Baca SelengkapnyaSaat ada kereta api yang akan lewat, sudah seharusnya kendaraan lain berhenti. Namun belum lama ini, yang terjadi justru kereta api yang mengalah.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaAnggota Provos di Pelabuhan Nusantara viral dan banjir kecaman usai menendang pedagang asongan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPara pedagang kopi starling itu cuma bisa pasrah, Mereka tak melawan saat petugas Satpol PP mengangkut sepeda dan barang dagangannya ke atas truk.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaKAI mengingatkan penumpang terkait larangan barang bawaan menyusul penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan
Baca SelengkapnyaBerhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya