Anak buah Santoso dimakamkan di Purbalingga, pers dilarang meliput
Merdeka.com - Jenazah terduga teroris kelompok Santoso yang tewas di Poso, Sulawesi Tengah, Maret Pamungkas alias Sobron, akhirnya dimakamkan di Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (28/9). Sebelum dimakamkan, jenazah Sobron disalatkan di salah satu masjid yang berada di Dusun Kedung Jampang Desa Karangreja.
Usai disalatkan, ratusan pelayat yang berasal dari luar wilayah desa secara beriringan menandu jenazah membawanya menuju pemakaman umum di Dusun Kedung Jampang. Sepanjang perjalanan, rombongan tersebut memekikan takbir sehingga menjadi tontonan warga sekitar yang memadati sepanjang jalan menuju pemakaman. Dari informasi yang dihimpun, ratusan pelayat tersebut berasal dari beberapa daerah seperti Pekalongan, Solo dan Kroya, Jawa Tengah.
Beberapa pewarta foto dan juru kamera yang hendak mengambil gambar saat iring-iringan berjalan, mendapat perlakuan tidak mengenakan dari para pelayat. Bahkan, saat berada di pemakaman, juru kamera dan foto dilarang untuk mengambil gambar.
-
Dimana Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
-
Dimana leluhur Prabowo dimakamkan? Dikutip dari Liputan6.com, kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). Saat wafat, ia dimakamkan di tanah leluhurnya, Dawuhan, Banyumas.
-
Di mana alm. Bom Soerjanto dimakamkan? Alm Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin. Pada momen pemakaman Alm Bom Soerjanto, anak-anaknya memberikan penghormatan terakhirnya kepada sang ayah.
-
Bagaimana pemakaman alm. Bom Soerjanto dilakukan? Pemakaman ayah Krishna Murti dilangsungkan dengan upacara militer.
-
Kapan Purwanto meninggal? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kenapa Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
"Itu yang megang kamera, dimatikan. Nggak boleh ambil gambar di sini," teriak salah satu anggota iring-iringan jenazah.
Tak hanya itu, sepanjang malam hingga menjelang pemakaman, beberapa pewarta yang akan mengambil gambar masjid tidak bisa mendekat ke rumah duka. "Tadi mau ambil gambar juga nggak boleh. Bahkan, ada teman yang hanya membuka ponsel juga dilarang," ujar salah satu wartawan televisi nasional, Mardiyanto.
Beberapa warga sekitar juga menyesalkan perlakuan kasar terhadap juru warta dari beberapa orang yang mengiringi jenazah tersebut. Bahkan, mereka juga tidak mengetahui para pelayat yang datang.
"Kayaknya bukan orang sini, soalnya baru lihat," ujar seorang warga Desa Karangreja.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Agus Setyawan Heru Purnomo mengatakan, kedatangan jenazah untuk dikebumikan di wilayah Kutasari sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga dan atas.
"Kami mendapat kabar akan dimakamkan di sini (Kutasari) dari atas. Sehingga kami segera menyiapkan pasukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Selain itu, ia mengemukakan, Maret Pamungkas alias Sobron merupakan warga yang pergi meninggalkan Desa Karangreja sekitar enam tahun lalu. Saat itu, Sobron mengemukakan alasannya kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Alasannya waktu itu ingin belajar menuntut ilmu agama di Yaman," ucapnya.
Saat ini, lanjut Agus, pihaknya terus melakukan pemantauan kemungkinan adanya aktivitas terkait kegiatan terorisme yang berada di wilayahnya. "Dari awal memang kita sudah memantau untuk beberapa target yang terkait dengan jaringan terorisme. Saat ini, kami juga meminta warga untuk juga mewaspadainya," ucapnya.
Sementara itu, menurut seorang warga Desa Karangreja yang enggan disebutkan namanya, pada tahun 2009 juga pernah dikebumikan salah satu teroris yang terkait dengan jaringan Noordin M Top bernama Mistam alias Hisamudin. Mistam tewas saat disergap tim Densus 88 di Solo pada 17 September 2009.
"Kami saja waktu itu tidak mengira kalau Mistam ternyata bagian dari itu (terorisme). Soalnya setiap hari orang yang baik dan dikenal masyarakat di Pasar Kutasari sebagai tukang reparasi jam," ucapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irjen Djoko menjelaskan Anton melakukan aksinya, dibantu sopir bernama Haryanto
Baca SelengkapnyaAyah Irjen Krishna Murti Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dimakamkan secara militer.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSebelum jenazah Letjen TNI (Purn) Doni Monardo dimakamkan di TMP Kalibata, Menhan Probowo memberikan penghormatan terakhir di Mako Kopassus, Cijantung.
Baca SelengkapnyaJenasah Anumerta Bharada Bonifasius Jawa rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Desa mengulewa, Kecamatan Golewa Barat, pada Sabtu (25/11) besok.
Baca SelengkapnyaJenazah Putu Satria Ananta Rustika, taruna di STIP tiba di Pulau Bali
Baca SelengkapnyaBerikut potret Lapangan Tembak TNI AU yang dinamai dengan nama prajurit Kopasgat yang gugur di Papua.
Baca SelengkapnyaJenazah akan disemayamkan di Mako Kopassus kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir Setyo rencananya dimakamkan di Kendal
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca Selengkapnya