Anaknya Aniaya Pasangan hingga Tewas, Anggota DPR Nonaktif Edward Tannur Minta Maaf
Edward menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada aparat penegak hukum.
Edward Tannur, anggota nonaktif Komisi IV DPR RIyang juga ayah dari Gregorius Ronald Tannur, tersangka atas penganiayaan Dini Sera Afriyanti, meminta maaf terbuka atas kelakuan sadis sang anak. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada aparat penegak hukum.
Anaknya Aniaya Pasangan hingga Tewas, Anggota DPR Nonaktif Edward Tannur Minta Maaf
Didampingi kuasa hukumnya, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban," katanya di Surabaya, Selasa (10/10) malam.
Edward menyatakan tidak menyangka sosok putranya yang dalam keseharian sejak kecil hingga kini menginjak usia 31 tahun terlihat begitu sopan dan kerap membantu orang tua bisa bertindak brutal. Ia pun menyatakan tak pernah mengintervensi hukum terkait kasus anaknya.
"Sejak awal tidak ada intervensi hukum dari saya," ujarnya.
Edward pun mengakui jika dirinya juga telah ditegur PKB agar tidak melakukan intervensi hukum. Oleh sebab itu, ia pun menyatakan bahwa perkara ini adalah soal prinsip.
"Waktu itu saya bilang ke partai, saya tipenya bukan orang pengecut. Kalau A saya katakan A. Saya tidak mau besok-besok Edward Tannur disebut telah melakukan penipuan atau pembohongan. Saya nggak mau. Apa artinya ini semua kalau nama kita sudah tidak dipercaya orang. Ini soal prinsip," katanya.
Sebagai orang tua, Edward beserta segenap keluarganya, mengaku akan menjalani dan menerima dengan ikhlas seberat apa pun hukuman yang akan dijatuhkan aparat hukum terhadap putranya.
"Saya telah menerima keputusan PKB yang telah menonaktifkan sebagai anggota Komisi IV DPR RI," ujarnya.
Dengan begitu, legislator yang terpilih dari Provinsi Nusa Tenggara Timur itu tidak dapat memanfaatkan jabatannya untuk mengintervensi proses hukum yang sedang menjerat putranya.
Diketahui, Dini Sera Afriyanti (29), perempuan cantik di Surabaya tewas seusai dugem bersama teman kencannya di salah satu tempat hiburan malam yang ada di Jalan Mayjen Jonosewejo, Lakarsantri, Surabaya pada Rabu (4/10) malam. Ia diduga tewas akibat dianiaya pasangan prianya bernama Gregorius Ronald Tannur, putra dari anggota DPR Edward Tannur.