Anies-Sandi buat Satgas Anti Hoax tangkal berita fitnah
Merdeka.com - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakata nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, merasa selama ini banyak berita bohong atau hoax yang dialamatkan terhadapnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Anies-Sandi meluncurkan satuan petugas (satgas) untuk memantau berita hoax.
"Hari ini kita meluncurkan Satgas Anti Hoax yang sengaja dibuat untuk menangkal berbagai macam fitnah dan hoax yang selama ini beredar," kata Anies di Jalan Cicurug nomor 6, Menteng, Senin (27/3), Jakarta Pusat.
Anies menjelaskan, mekanisme kerja Satgas Anti Hoax ini akan mengumpulkan semua kabar-kabar hoax tentang pasangan calon nomor urut tiga dalam sebuah website. Kemudian masyarakat dapat memantau kebenaran isu yang beredar di masyarakat.
-
Bagaimana cek fakta hoaks Anies? Penelusuran dilakukan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada beberapa foto yang identik dengan unggahan Anies diklaim memakan baju berlogo PDIP.
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
-
Kenapa Anies jadi target hoaks? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa hoaks tentang Anies? Beredar foto Anies Baswedan memakai kemeja merah berlogo PDIP.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
"Kita akan mengumpulkan semua kabar-kabar yang merupakan kampanye hitam, fitnah dalam sebuah website yang masyarakat bisa mengetahui bahwa itu adalah fitnah hoax dan bukan dari kita," jelas Anies.
Masyarakat dapat memantau kebenaran isu tentang Anies-Sandi lewat website jakartamajubersama.com dan sebuah website baru fitnahlagi.com.
"Nanti website ada di Jakarta maju bersama dan juga di website yang namanya fitnahlagi.com," ujarnya.
Menurut Anies, dengan adanya website ini dirasa efektif guna mengklarifikasi kabar hoax yang beredar selama ini. Dibandingkan harus selalu menjawab mengenai berita tersebut setiap waktu.
"Daripada kami setiap waktu harus menjawab ketika ada yang tanya ini bener enggak, udah bikin website saja agar semua bisa mengecek," tuturnya.
Dia juga menambahkan, sebenarnya dengan adanya hoax terhadap dirinya dan Sandi itu terjadi karena jajaran tim Anies-Sandi terlihat lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan Anies semakin optimis bisa menang di putaran kedua 19 April 2017 mendatang.
"Ya buat kami, kalau kami diserang dengan fitnah-fitnah artinya bagi warga Jakarta, seluruh jajaran Tim Anies-Sandiaga bersyukur lah berarti kita semakin menguatkan kita makin optimis. Kemarin di putaran pertama enggak ada seperti ini," pungkasnya.
(mdk/msh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal AMSI, Maryadi mendukung kegiatan koalisi Cekfakta yang sudah terbangun sejak 2018.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan untuk menurunkan tensi politik menjelang Pilkada
Baca Selengkapnya